Lomba Blog Asus

D'Genius Learning Center, Pusat Terapi Dyslexia

Pernah tahu anak yang terlambat bicara? Kesulitan membaca? Salah mengidentifikasi huruf dan angka? Sulit mengingat dan memahami kata-kata rumit? Sulit memahami pola lagu, kadang tertukar arah, sulit mengingat pola-pola sederhana?

Jika iya, coba deh cek, jangan-jangan anak tersebut mengalami Dyslexia. Pada banyak kasus, banyak guru atau orangtua yang kurang memahami akan menganggap anak-anak ini "kurang pintar", ndableg, ngeyel, malas, ga mau belajar, susah diajarin, dan berbagai label lainnya. Padahal bisa jadi anak tersebut pintar dan mempunyai kecerdasan yang lumayan, tapi karena mempunyai gangguan, jadi kurang maksimal belajarnya. 

Anak-anak dengan gangguan Dyslexia bukannya ga bisa berprestasi maksimal loh. Justru kalau tahu penanganan yang tepat sejak dini, mereka akan mampu mengejar, bahkan lebih baik prestasinya dibanding teman-temannya yang "normal".

Deteksi atau screening Dyslexia bisa dilakukan oleh Psikolog, lembaga atau Biro Psikologi, Psikiater, atau bisa juga di pusat terapi Dyslexia seperti Dyslexia Genius (D'Genius) Learning Center yang baru saja diresmikan pada 27 Mei 2023 lalu. 


Pengguntingan Pita Pembukaan D'Genius Learning Center
Pengguntingan Pita Pembukaan D'Genius Learning Center 

D’Genius Learning Center merupakan pusat terapi bagi anak yang mengalami Dyslexia maupun permasalahan pembelajaran. 


Peresmian D'Genius Learning Center 

Pada peresmiannya sabtu lalu, hadir Ketua Komisi Nasional Disabilitas RI, Dr. Dante Rigmalia, M.Pd yang juga penyandang Dyslexia dan tuna rungu range sedang/mildHadir juga Perwakilan Himpunan Psikolog Indonesia (Himpsi) Provinsi Banten, Tresty Eka Aryati, Psikolog.

Program director Dyslexia Genius, Bulan Ayu yang juga penyandang Dyslexia, ingin agar penyandang Dyslexia bisa mendapatkan penanganan yang tepat sejak dini sekaligus dapat memenuhi kesiapan anak dalam belajar.

Banyak masyarakat, bahkan orangtua yang masih awan tentang Dyslexia. Bahkan ada yang dianggap pemalas, makanya kami mendirikan D'Genius Learning Center Indonesia ini agar mendapat penanganan dan terapi yang tepat sejak dini,” tutur Bulan Ayu.

Menurut Bulan Ayu, D’Genius Learning Center merupakan yang pertama di Kota Tangerang. Pusat Terapi Dyslexya ini mendapat banyak dukungan dari masyarakat. Banyak orangtua yang antusias dan merasa mendapat pencerahan tentang gangguan belajar yang dialami anaknya. 

Pada peresmian D’Genius Learning Center, juga diadakan lomba mewarnai diikuti puluhan siswa TK hingga SD.

D'Genius akan bekerjasama dengan banyak pihak untuk membantu penanganan dan mengedukasi masyarakat tentang Dyslexia. Bekerja sama dengan sekolah-sekolah, dinas pendidikan, mau pun lembaga Psikologi.


Coffee Talk Dyslexia

Coffee Talk Dyslexia
Coffee Talk Dyslexia

Ketua Komisi Nasional Disabilitas RI, Dr. Dante Rigmalia yang hadir sekaligus meresmikan D’Genius Learning Center sangat mengapresiasi adanya pusat terapi Dyslexia di Indonesia ini. 

Bu Dante bercerita sulitnya ia melalui masa-masa sekolah akibat gangguan Dyslexia. Kesulitan membaca, kesulitan memahami perintah, kesulitan berhitung, dsb. Jaman dulu orang kan awam sekali, jarang sekali yang memahami Dyslexia. Menurutnya, permasalahan Dyslexia bukan sekedar gangguan belajar atau gangguan dalam membaca, tapi lebih ke gangguan dalam relasi sosial.

Banyak penyandang Dyslexia yang terganggu relasi sosialnya karena ga paham atau sulit memahami banyak hal. Banyak kesalahpahaman terjadi karena penyandang Dyslexia sering salah memahami kata, salah mempersepsikan kalimat, menanggapi kata dengan salah, lupa atau tidak paham arah, sulit mengingat tanggal penting, dsb, ini semua karena keterbatasan penyandang Dyslexia dalam mengolah dan memproses informasi.

Menurut Psikolog Pendidikan dan pakar edukasi Dyslexia asal Malaysia, Jaldeen Mohd. Ali, yang juga suami Bulan Ayu, permasalahan penderita Dyslexia ini ada dalam memproses informasi, ada masalah dalam fungsi kognitifnya, masalah dalam memproses informasi. Masalah neurobiologis membuat proses kognitif pengidap Dyslexia berbeda dari proses kognitif normal.

Dr. Fransisca Febriana Sidjaja, M.Psi, Ph.D, Psikolog dan Dosen Universitas Pelita Harapan, menyebutkan satu hal menarik, 

"jika mau melihat dengan sudut pandang dan pola pikir berbeda, penyandang Dyslexia tidak kita anggap punya kekurangan, mereka orang-orang normal yang berpikir dan merespon dengan cara yang berbeda"

Bu Dante pun bercerita, ia kadang kesulitan mencerna kata-kata yang rumit, sulit mengingat tanggal, waktu, tempat, posisi, arah, dsb. Jika ingin mengingat-ingat sesuatu, butuh melatihnya berulang-ulang, mencatatnya di buku, mencatat di hp, apa pun media untuk memudahkan mengingat. 

Jika belajar, bu Dante akan menjejerkan berbagai buku dan literatur di hadapannya, ia akan berulang-ulang berlatih di depan kaca, sampai ingat dan paham. Tak heran jika bu Dante sukses mengejar gelar doctor, walau sempat mengalami masalah saat kuliah, menyusun skripsi dan tesis. 

Walau banyak mengalami keterbatasan dalam memahami kata, huruf, angka, mengingat hal-hal sederhana, dsb, bukan berarti kecerdasan penyandang Dyslexia rendah loh ya. Tak jarang penyandang Dyslexia justru orang-orang dengan kecerdasan di atas rata-rata.

Banyak tokoh-tokoh penting dunia merupakan penyandang Dyslexia, seperti Albert Einstein yang kesulitan mengingat hal-hal sederhana, seperti jumlah bulan dalam setahun! Steven Spielberg yang sulit mengingat dan selalu lupa cara menalikan sepatu! Robin William, Henry Ford, Muhammad Ali yang masa kecilnya sempat dicap bodoh karena tak bisa membaca dan kemampuan bahasanya rendah, Leonardo Da Vinci yang sering menulis terbalik, John Lennon yang sulit menghapal lirik lagu favoritnya, lalu membuat lagu sendiri agar mudah diingat. Salah satu Presiden Amerika Serikat, Winston Churchill, juga pengidap Dyslexia. Mereka tidak meratapi kekurangan, tapi berjuang dan fokus pada kelebihan yang dimiliki.


D’Genius Learning Center

Pusat terapi D’Genius Learning Center didirikan oleh Yayasan Global Genius Indonesia yang diketuai Mega Poerbo Paningkas, SH, merupakan yang pertama di Kota Tangerang. 

D’Genius Learning Center yang merupakan Pusat Penanganan Dyslexia di Indonesia memiliki program khusus bagi penyandang Dyslexia berupa kelas intensif Dyslexia serta pendidikan usia dini yang dibantu oleh pengajar khusus dan ahli yang sangat memahami penanganan Dyslexia mulai usia tiga sampai enam tahun. 

D’Genius Learning Center Indonesia merupakan cabang Dyslexia Genius Malaysia yang sudah eksis dan berhasil menangani banyak penyandang Dyslexia di Malaysia. Sistem pembelajaran akan mengadopsi pola belajar yang sudah diterapkan Dyslexia Genius Malaysia, menggunakan SPTBID Program, program pembelajaran khusus bagi penyandang Dyslexia.

Lokasi pusat pelatihan Dyslexia ini ada di Perumahan Banjar Wijaya, Cluster Viola Blok B75 No. 12, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang.

Teman-teman yang mau tahu lebih lanjut, bisa cek Dyslexia Indonesia yaaa

D’Genius Learning Center
D’Genius Learning Center


Tidak ada komentar

Komentar anda merupakan apresiasi bagi tulisan saya. Terima kasih sudah berkunjung. Maaf jika komen saya moderasi untuk mencegah pemasangan link hidup dan spam.

Tertarik bekerja sama? Kirim email ke siswadi.maya@gmail.com