Lomba Blog Asus

Menulis Caption Dalam Bisnis Digital

Punya usaha, bisnis, tapi sering bingung ketika hendak menulis caption untuk post di sosial media? Bingung cara menulis caption dalam bisnis digital?

Sebenarnya ada banyak trik dan teknik menulis copywriting, menulis caption sosial media atau web perusahaan. Salah satu yang cukup menarik dan cukup banyak peminatnya adalah teknik menulis story telling.

Teknik menulis story telling ini membuat pemirsa seolah membaca sebuah kisah yang sangat dekat dengan dirinya, terasa sangat relate, sehingga membuat orang lebih mudah engage. Kalau orang sudah engage, akan lebih mudah menginfluence mereka, lalu mengkonversinya menjadi penjualan.

Sabtu 14 Oktober 2022 lalu, saya bersama teman-teman Komunitas ISB dapat kesempatan menimba ilmu dari salah satu jurnalis terkenal, mantan produser dan presenter program Jazirah Islam Trans7, Dini Fitria.

Mba Dini yang kini membangun bisnis media ini berbagi ilmu pada kami melalui Zoom.

Ada 3 hal utama yang ditekankan mba Dini ketika membuat sebuah tulisan.

1. Opening/Headline

Ketika menulis, hal pertama yang harus dilakukan tentu saja membuat sebuah kalimat pembuka dulu. Ga ujug-ujug langsung ke pembahasan. 

Menulis opening ini ga perlu panjang-panjang, singkat aja, tapi menggugah. Buat tulisan atau cerita tentang kegelisahan, kegalauan, keresahan, sesuatu yang menarik perhatian. 

Biasanya media suka sekali membuat kalimat-kalimat bombastis, cenderung click bait di awal kalimat pembuka ini 😂.


2. Problem/Konflik/Body Text

Dari kalimat pembuka, opening, masuk lah ke pembahasan. Bahas apa yang jadi sumber kegelisahan tadi, bahas seperti apa kegelisahannya, atau kalau bahas produk, ya ceritakan tentang detail produknya di body text ini.


3. Clossing/How to / Call to action

Tulisan yang baik selain ada kalimat pembukanya, juga harus ada conclusionnya, penutupnya, kesimpulannya, solusinya. Ngga ujug-ujug selesainya gantung *kayak ya saya sering gini nih 😂.

Di bagian penutup ini juga bisa diselipkan call to action kalau pembahasan kita tentang pengenalan produk, kita bisa membuat kalimat ajakan untuk melihat sosial media produknya, atau bisa juga ajakan untuk mencoba produknya.




Kerangka Konten Copywriting Storytelling
Kerangka Konten Copywriting Storytelling


Show Don't Tell

Oh ya, ada kata-kata mba Dini yang menarik perhatian dan membuat saya merenung. Ketika bercerita tentang sebuah produk, mba Dini menyebutkan agar penulis menggambarkan produk itu dengan detail. Show the product, don't tell. Gunakan semua panca indera untuk menggambarkan, mendeskripsikan, dan mengungkapkan produk tersebut.

Seperti bercerita tentang masakan yang enak. Ga cukup hanya menyebut, wuih, masakannya enak. Tapi gambarkan lah makanan itu kepada pembaca, agar ia mampu membayangkan bagaimana menggiurkannya makanan tersebut.

Contoh : Soto bening ini rasa daging ayamnya lembut dan empuk, bumbu kunyit, jahe, daun bawang seledri dan kaldu ayamnya terasa, meresap di suwiran ayam, membuat gurihnya kaldu ayam makin menguat. 

Contoh lain : Kerudung Rahina yang saya terima tadi pagi, terasa halus dan lembut di tangan. Selembut sutra! Saat memakainya di kepala, terasa adem, walau cuaca sedang panas.


Kerudung Rahina, Aruna Basic Copper Tan
Kerudung Rahina, Aruna Basic Copper Tan


Buat lah pembaca mampu menangkap apa yang penulis lihat secara visual. Pembaca harus mampu membayangkan apa yang diceritakan penulis, tanpa harus melihatnya secara visual.


Rahina Indonesia, Woman With No Boundaries

Acara zoom writing workshop ini memang menggandeng Rahina Indonesia dan pemiliknya, Tina Dwi Nuryanti, biasa dikenal sebagai Tina Rahina, untuk berbagi cerita tentang bisnis kerudungnya yang penjualannya mostly melalui reseller, selain sosial media dan e-commerce seperti di Tokopedia.

Mba Tina dan mba Dini memang berkolaborasi membuat beberapa seri yang dikeluarkan Rahina Indonesia. Itu sebabnya gagasan workshop ini hadir.

Tagline Rahina Indonesia, Woman With No Boundaries seakan menghipnotis, memberi kekuatan kepada para perempuan "eh, perempuan itu kuat, bisa melakukan sesuatu tanpa batas! Jangan takut mengepakkan sayap". 

Seperti tanpa batasnya ide-ide tulisan di blog, ide-ide berkarya, ide-ide berbisnis. Kita bisa menuangkan dan menciptakan ide apa saja, tanpa batas!

Mba Tina memberikan satu tips sederhana ketika akan mulai berbisnis "fokus dengan kategori bisnis, lakukan riset, cari permasalahan customer, dan tawarkan solusinya". 

Misalnya, mba Tina awalnya pengen kerudung yang nyaman, mudah dibentuk, dan tidak membuat dirinya gerah jika digunakan, betah dipakai berjam-jam saat di kantor atau di lapangan. Mba Tina sudah mencari kerudung yang sesuai, tapi belum menemukan yang pas. Akhirnya lahir lah kerudung Rahina seperti yang saat ini dikenakan banyak muslimah karena harganya yang terjangkau.


Menulis Dengan Runut

Oh ya, tak kalah penting, mba Dini mengingatkan kembali saat workshop, ketika menulis caption, atau tulisan apa pun di sosial media atau blog, menulis lah dengan runut. Ya seperti 3 hal utama yang tadi sudah disebut di atas. 

Awali dengan opening, ceritakan kegelisahan, kemudian kupas masalah/pembahasan, ceritakan masalahnya, lalu ceritakan how to, dan terakhir jangan lupa selipkan call to action. Ini tujuannya agar pembaca engage, terlibat, merasa terhubung, relate. 

Nah gimana, teman-teman, mudah kan menulis caption dalam bisnis digital? Teman-teman punya sesuatu untuk diceritakan? Share yuuk

Tidak ada komentar

Komentar anda merupakan apresiasi bagi tulisan saya. Terima kasih sudah berkunjung. Maaf jika komen saya moderasi untuk mencegah pemasangan link hidup dan spam.

Tertarik bekerja sama? Kirim email ke siswadi.maya@gmail.com