Pernah ga sih melihat sekeliling, tetangga, saudara, oom, Tante, dsb, ada yang terkena stroke?
Duh semoga ga ada ya. Kalau pun ada, semoga sabar ya merawat penyintas stroke. Waktu saya kuliah, adik-adiknya eyang satu per satu mengalami stroke. Ada yang jalannya miring, tidak bisa bicara dengan jelas, ada yang tangannya lumpuh sebelah, dsb. Untung lah istri dan anak-anaknya sabar merawat sampai mereka "berpulang".
Garis keturunan eyang dari keluarga mama memang punya riwayat stroke karena hipertensi. Rata-rata mereka memiliki riwayat hipertensi, termasuk mama dan adik-adiknya. Tekanan darah mama bahkan tak pernah di bawah 140, walau minum obat rutin tiap hari 😂.
Ketika mengalami stroke, kualitas hidup dan produktifitas penyintasnya menjadi sangat menurun. Ada beberapa yang masih bisa bekerja walau memiliki kekurangan karena stroke yang tak bisa dikembalikan ke kondisi semula, tangan lumpuh sebelah, kaki pincang, bicara pelo, dsb.
Banyak diantara penyintas stroke akhirnya harus bergantung atau dibantu untuk melakukan berbagai aktifitas fisik. Di satu sisi penyintasnya merasa ga nyaman, di sisi lain, yang merawat pun sama ga nyaman😂 . Belum lagi secara psikologis ini akan mempengaruhi kepercayaan diri, dan sosial emosional baik penyintas maupun keluarganya. Frustasi, stress, lelah, bisa sangat mempengaruhi mental emosional anggota keluarga.
So, jika bisa mencegah terjadinya stroke, tentu akan lebih baik daripada mengobati, right? Menurut pak Menkes Budi Gunadi Sadikin, "kalau bisa, jangan sampai kena stroke deh. Mencegah lebih baik"
![]() |
Kenali Gejala Stroke |
Upaya Preventif Stroke Kementerian Kesehatan
Itu sebabnya Kementerian Kesehatan terus mengupayakan agar angka kejadian stroke bisa ditekan. Karena perawatan stroke juga lumayan menguras anggaran BPJS, trilyunan euy.
Salah satu upaya yang sedang dilakukan Kementerian Kesehatan adalah melakukan screening dini di fasilitas kesehatan tingkat 1 seperti puskesmas. Posyandu primer pun menjadi salah satu sarana untuk screening dini ini.
Masyarakat bisa secara gratis melakukan tes tekanan darah, gula darah, hingga kolesterol di faskes-faskes terdekat. Itu semua dalam rangka mendeteksi sekaligus mengontrol tekanan darah, kadar gula darah, kolesterol. Kalau ketiganya terkontrol dengan baik, bisa sekaligus mencegah beberapa penyakit yang tingkat kematiannya cukup tinggi seperti hipertensi, diabetes, dan stroke.
Upaya lain yang juga sedang diusahakan Kementerian Kesehatan adalah dengan menyediakan RS dan peralatan bedah stroke yang memadai di Provinsi yang belum memilikinya. Target Kemenkes adalah tiap provinsi memiliki minimal 1 RS yang mampu menangani stroke dengan baik dengan peralatan yang lengkap. Saat ini, masih ada provinsi yang belum memiliki peralatan lengkap untuk menangani pasien stroke.
Peralatan disediakan kalau tenaga ahlinya tidak ada, sama juga bohong ya😂. Saat ini jajaran pelayanan kesehatan di Indonesia memang sangat kekurangan tenaga ahli dalam penanganan stroke, terutama daerah-daerah di luar pulau Jawa. Beberapa ahli bedah yang mampu menangani stroke kebanyakan berpusat di pulau Jawa.
Tenaga ahli ini juga sedang disiapkan Kemenkes, agar tiap Provinsi memiliki ahli bedah untuk penanganan stroke.
Gejala stroke
Udah ngomongin stroke panjang lebar sejak tadi, sebenarnya seperti apa sih gejala stroke ini? Apa yang harus dilakukan jika melihat gejala-gejalanya?
Langsung ke RS begitu melihat 5 gejala stroke (disingkat #SeGeRaKeRS) berikut ini pada teman atau kelurga ya:
Senyum tidak simetris (terlihat miring)
Gerak separuh anggota tubuh melemah tiba-tiba
bicaRa pelo
Kebas atau baal separuh tubuh
Rabun/pandangan mata kabur tiba-tiba
Sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba.
Ketika melihat satu saja gejala stroke tersebut, segera ke RS. Karena 1 menit sangat berharga untuk menyelamatkan. 1 menit #precioustime jangan tunda, satu gejala sudah cukup untuk membawa pasien ke RS.
Stroke bisa dicegah dengan mengikuti CERDIK lifestyle yang selalu digaungkan Kemenkes.
Cek Kesehatan secara rutin,
Enyahkan asap rokok,
Rajin beraktifitas fisik/olahraga,
Diet Seimbang,
Istirahat/tidur cukup,
Kelola stress
![]() |
Gaya hidup CERDIK |
Stroke juga bisa dicegah dengan screening dini di puskesmas terdekat atau Pos Yandu primer berupa tes tekanan darah, kolesterol, gula darah. Dengan mengetahui lebih awal, akan lebih mudah melakukan pengontrolan dan pencegahan.
Pesan pak Menkes Budi Sadikin
"Jaga makan & olahraga"
Pak Budi punya ibu yang menderita stroke, tahu betul bagaimana effortnya merawat penyintas stroke, so, beliau ingin sebisa mungkin kita semua terhindar dari stroke. So, kenali Gejala stroke dan #SeGeRaKeRS begitu melihat salah satu tandanya ya gaess. Jangan ditunda-tunda, segera, karena terlambat 1 menit saja bisa fatal.
Tidak ada komentar
Komentar anda merupakan apresiasi bagi tulisan saya. Terima kasih sudah berkunjung. Maaf jika komen saya moderasi untuk mencegah pemasangan link hidup dan spam.
Tertarik bekerja sama? Kirim email ke siswadi.maya@gmail.com