Pengalaman Kirim Paket Ke Malaysia

Perjuangan kirim Paket ke Malaysia

B-Bass Mini Bass Akustik Elektrik


Pembeli Mini Bass ini belum pernah kami kenal sebelumnya. Bukan teman, apalagi saudara. Benar-benar orang asing yang kami ga tahu persis bagaimana sifat dan perilakunya. Beliau melihat produknya melalui YouTube suami. Saking penasaran, beliau bolak balik japri suami, nanya-nanya cara belinya.

Solusi yang kami tawarkan cuma beli via marketplace supaya sama-sama aman. Kami kasih lah link marketplace. Ga lama dikabari kalau beliau ga bisa beli via Toped. Kami oper ke shopee pun ga bisa, katanya harus menggunakan akun Shopee Malaysia.

Ada beberapa Minggu tektokan japri pengen beli tapi kami ragu melayani, takutnya penipuan atau scam 😂. Hari gini, orang dari antah berantah mana kirim DM, nanya WA, maksa mau beli 😁, ya kami agak was-was, apalagi kami masih agak-agak trauma dengan kasus penipuan yang dulu.   

Akhirnya suami pun nawarin, kalau langsung beli tapi uangnya ditransfer  duluan, berani gak. Eh beliau setuju. Akhirnya transaksi lah, pas dicek bener uangnya masuk. Hwa panik lah, duh pengirimannya bagaimana, pakai ekspedisi apa 😂.

Makanya minggu lalu saya sempat nanya ekspedisi ke Malaysia di Facebook, cari-cari di google dan tanya-tanya sepupu. Ada beberapa ekspedisi yang direkomendasikan teman-teman. Mulai dari Rayspeed, Tim Express, Indah cargo sampai Pos.

Semua kami coba hubungi. Ekspedisi pertama by WA, karena paket bisa dijemput. Ditanya detail berat dan dimensi paket. Beratnya mah ga sampai 3kg, namanya Mini Bass kan memang enteng, tapi volumenya besar. Setelah dihitung dimensi, terhitung 11kg, total biaya 1jt lebih! Hwaa, mahal, pun lama pengiriman 14 hari. 

Duh kasihan yang beli kan kalau kelamaan nunggu sampai 2 minggu. Kami bilang butuh yang cepat, eh ditawarin paket Express dan kena chatge 3jt. Aish, walau ongkir ditanggung pembeli, kami ga tega juga membebankan ongkos kirim semahal itu, lebih mahal dari harga Bassnya 😂




Skip!

Berikut kami coba ekspedisi yang cabangnya ada di BSD. Ga beda jauh, kena 1,2jt, waktu kirim 6-8 hari. Cuma masalah di packing, berhubung produk rentan, mereka minta menggunakan packing kayu, kalau ga mau, kami diminta tanda tangan surat pernyataan. 

Sewaktu tanya berapa biaya packing kayu, mereka ga bisa kasih harga, mau dikabari by WA. Saat kami bilang mau packing kayu sendiri, mereka bilang bisa kena biaya fumigasi, karantina, dsb 😂. Huhuhu, ribet ya. Berapa lah totalnya kalau begitu. Biaya paket + packing kayu + fumigasi + tambahan biaya dimensi karena packing. Udah males duluan ngitungnya, ga enak juga mau menagihkan ke customer.

Kami kemudian nanya sama pembelinya, keberatan ga pakai packing kayu dan kena charge tambahan, "ga masalah itu mas, pakai saja biar aman, nanti saya kirimkan tambahan uangnya"

Akhirnya paket kami bawa pulang, mau packing ulang. Semua bubble wrap tebal kami bongkar, dibuat sepadat mungkin untuk mengurangi dimensi. Setelahnya kami ukur dan hitung kembali berat volumenya berdasarkan rumus (P x L x T)/6000, hitungannya jadi sekitar 6-7kg. Lumayan banget pengurangan 4kg, berkurang 200-400ribu kan.

Kami bawa paket itu ke ekspedisi langganan dekat rumah. Di sana ada wahana, indah cargo, dsb. Niatnya mau pakai indah cargo, karena kata sepupu bisa kirim ke Malaysia. Tapi ternyata pas sampai di tempat malah ga bisa 😂. 

Si mba yang biasa bantu input data bilang, "pakai Lion Parcel aja ya Bu, lebih murah

Ok aja lah, percaya si mba lebih tahu soal ekspedisi yang cocok. Dia tahu banget saya selalu cari ekspedisi murah😂.

Kali ini langsung minta packing kayu. Si mba cuma kasih charge 150rb, while ekspedisi sebelumnya minta charge 500ribu 😭, belum termasuk biaya fumigasi

Setelah dihitung semua biaya, termasuk packing kayu dan asuransi, totalnya ga sampai 1jt! Itu udah semua, ga perlu ada biaya fumigasi! Waktu pengiriman juga cuma 7-9 hari.

Ah, untuk dapat ekspedisi yang cocok pun kami harus ke sana sini buat mencari yang bisa kasih biaya murah. Lesson learned, sometimes kita perlu bercapek-capek juga untuk mengusahakan sesuatu.

Perjuangan belum usai. Kami masih harus memastikan paket sampai di Malaysia dengan aman. Kami kan belum pernah kirim paket ke Malaysia, dengan ekspedisi mana pun. 

Selama seminggu deg-degan menanti barang sampai, aman kah ke tempat tujuan? Maklum, walau yang kami kirim bukan makanan, tapi kalau paket tersebut masuk bagasi dan dibanting-banting ya ngeri remuk juga 😂.

Alhamdulillah pagi ini dapat kabar gembira paket sudah sampai dengan aman di Malaysia. Persis 7 hari dari tanggal pengiriman. 



Perjuangan sibuk cari ekspedisi sana sini, packing ulang, terbayar. Mini Bass ini sampai juga ke negeri orang 😘

1 komentar

  1. Alhamdulillah, sampai dengan selamat ya mba 😄.

    Tapi memang, kirim barang pakai ekspedisi ke LN ini susah2 gampanaaaag, dan ribet. Dulu pas masih kuliah di Penang Malaysia, aku bbrp kali kirim barang ke Medan, dan mahaal pastinya. Tapi yg termurah ya pakai pos 🤣. Cuma kan BRG yg aku kirim ukurannya kecil.

    Trus aku ngalamin juga, Diksh barang Ama temen di malaysia, dia kirim pake DHL. Trus aku kaget dpt email kalo hrs bayar cukai nya. Padahal itu hanya tas, yg harganya juga ga mahal2 amat 🤣🤣. Si temen juga kaget. Tapi akhirnya dia minta TLG supaya aku bayar dulu cukainya (sktr 300k), ntr dia TRF uang ke rek ku 🤣. Hadeuuuh ribet pokoknya. 😅

    BalasHapus

Komentar anda merupakan apresiasi bagi tulisan saya. Terima kasih sudah berkunjung. Maaf jika komen saya moderasi untuk mencegah pemasangan link hidup dan spam.

Tertarik bekerja sama? Kirim email ke siswadi.maya@gmail.com