Banjir, Panas, dan Perubahan Iklim

Pemanasan Global dan Perubahan Iklim
Pemanasan Global dan Perubahan Iklim


"Ya Allah, hari ini panas banget yaa Mak"

"Iya ih, ampun, panasnya gilak"

"Ampun, ga tahan aku, sampai mandi lagi"

"Aku idupin AC deh saking panasnya"

"Biasanya kalau panasnya ga kira-kira gini, ntar sore-sorean ujan deh"

Familiar dengan dialog-dialog seperti ini akhir-akhir ini?

Emak-emak curhat di WAG, ngeluh betapa panasnya hari itu. Kalau lihat petunjuk suhu di handphone, suhu yang dikeluhkan panas itu bisa mencapai 34-36°c.

Belakangan memang terasa sekali perubahan cuacanya. Bisa tiba-tiba panas terik, lalu hujan deras disertai angin kencang. Udah ga kenal.lagi musim hujan atau kemarau. Hujan atau panas bisa terjadi bahkan di sepanjang tahun 😂


Dampak Perubahan Iklim

Ternyata, dari yang saya baca-baca di websitenya BMKG, perubahan cuaca ekstrim ini merupakan dampak perubahan iklim yang salah satunya dipicu oleh meningkatnya gas rumah kaca.

Menurut situs kemenLHK (http://ditjenppi.menlhk.go.id/kcpi/index.php/info-iklim/perubahan-iklim), gas rumah kaca diperlukan untuk menjaga suhu bumi agar tetap stabil. 

Tapi belakangan, konsentrasi gas rumah kaca justru lebih banyak, efeknya terjadi penebalan atmosfer. Penebalan atmosfer ini lah yang jadi pemicu pemanasan global, karena panas bumi terperangkap di dalam atmosfer. 


Efek Rumah Kaca
Efek Rumah Kaca (ilustrasi situs KemenLHK)


Nah dampak pemanasan global ini lah yang memicu terjadinya perubahan iklim. Panas bumi meningkat, memicu pencairan es di kutub, volume air laut pun meningkat. 

Panas bumi yang meningkat juga memicu tingginya pembentukan uap air di awan sehingga curah hujan meningkat. Tingginya curah hujan memicu tingginya volume air, hal ini lah yang jadi penyebab terjadinya banjir, banjir bandang. Ditambah lahan peresapan dan akar pohon pengikat air berkurang, ya sudah lah, makin besar banjirnya. 

Dampak buruk banjir sudah jelas menimbulkan kerugian materil dan non materil. Rumah dan perabotan rusak, lahan pertanian rusak, gagal panen, dsb. Jalanan banjir menyebabkan jalan lama-lama rusak tergerus air, akses jalan terhambat, distribusi barang dan orang pun tersendat. Ini semua mengganggu laju perekonomian.

Gak heran juga jika belakangan terjadi perubahan cuaca ekstrim. Panas yang sangat terik bisa memicu kekeringan, atau sebaliknya curah hujan makin tinggi disertai angin kencang yang bisa memicu banjir. Berita banjir dan musibah banjir bandang di mana-mana pun silih berganti. Memang penyebab banjir beragam, selain drainase yang kurang lancar, debit air yang tinggi, deforestasi, tapi tetap, ujung-ujungnya ya perubahan iklim.

Penyebab Perubahan Iklim

Seperti saya ceritakan di atas, salah satu penyebab terjadinya perubahan iklim adalah meningkatnya efek rumah kaca. Meningkatnya efek rumah kaca ini ternyata dipicu oleh berbagai faktor; misal meningkatnya penggunaan bahan bakar fosil (seperti BBM), penggunakan bahan bakar fosil oleh industri, penggunaan CFC (biasanya AC), penggundulan hutan, pembakaran sampah yang menyebabkan meningkatnya gas CO2.

Kalau dipikir-dipikir, lucu juga ya. Salah satu yang memicu meningkatnya panas bumi alias efek rumah kaca adalah tingginya penggunaan AC, sementara dengan terjadinya perubahan iklim yang menyebabkan peningkatan suhu bumi, terjadi juga peningkatan penggunaan AC. Jadi ya gimana mau makin turun panas bumi kalau penggunaan AC makin tinggi 😂. Sebaliknya juga gimana mau menurunkan penggunaan AC ya kalau panas bumi makin tinggi? Huhuhu, kumenangis, hahaha.

Salah satu cara untuk mencegah terjadinya perubahan iklim ya mau ga mau dengan mengurangi penggunaan AC, kalau perlu ditiadakan sama sekali. Sanggup? Harus sanggup dong, #UntukmuBumiku, apa sih yang nggak?

Cara Mencegah Perubahan Iklim 

Bisa ga sih perubahan iklim ini dicegah? Berhubung perubahan iklim sudah mulai terjadi, sekarang tugas kita adalah membuat agar perubahan iklim ini tidak semakin parah dan meluas.

Banyak hal bisa dilakukan untuk mencegah perubahan iklim.

Langkah sederhana yang bisa dilakukan, ya mulai dari rumah sendiri dulu. Usaha kan rumah mempunyai ventilasi udara dan cahaya yang cukup, sehingga saat siang bisa membuka jendela, agar sirkulasi udara dan cahaya memadai. Cara sederhana ini bisa mengurangi penggunaan listrik, baik lampu maupun penggunaan AC. Kami sudah menerapkan ini, rumah keluarga yang saya tempati saat ini tidak menggunakan AC, dan lampu hampir semua tidak dinyalakan di siang hari. 

Rumah dirancang dengan banyak jendela dan plafon tinggi sehingga ketika siang hari tanpa AC pun masih cukup sejuk. Bahkan kalau malam pun saya sengaja tetap membuka jendela yang teralisnya sudah dipasang kawat pencegah nyamuk. Jadi ketika malam kami bisa tetap tidur nyenyak ga kepanasan karena sirkulasi udara yang memadai. Kalau udara sedang drop malah jadi kedinginan 😂.

Beberapa tips lain mengurangi dampak perubahan iklim akibat pemanasan global sudah disebutkan dalam infografis dari BMKG berikut ini.

Semua dari membangun kebiasaan-kebiasaan sederhana, seperti mengurangi sampah plastik, memilah sampah organik dan non organik, agar bisa dipisah mana sampah yang bisa didaur ulang, mana sampah organik yang bisa diolah menjadi kompos misalnya.

Dengan memilah sampah, upaya pembakaran sampah juga akan jauh berkurang, ini bisa mencegah efek rumah kaca. 

Langkah lain dengan mengurangi penggunaan aerosol, mengurangi penggunaan listrik (yang masih menggunakan bahan bakar fosil), menggunakan kendaraan umum atau jika mungkin jalan kaki atau menggunakan sepeda untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, hingga melakukan penghijauan sederhana di halaman sendiri untuk meningkatkan penyerapan air hujan.

Beberapa hal tersebut sudah saya lakukan bertahun-tahun. Mengganti lampu ke LED untuk menghemat penggunaan energi. Naik angkutan umum, bawa-bawa kantong belanja sendiri untuk mengurangi sampah plastik, hingga menanam tanaman buah di halaman rumah. 

Di halaman rumah tumbuh subur pohon Rambutan Binjai yang sudah berkali-kali berbuah seperti foto di awal poastingan ini. Suami sedang senang-senangnya menanam pohon Lengkeng, cabai, petai, hingga Nangka. Langkah sederhana kami ini masih jauh dari sempurna, tapi semoga dengan langkah kecil ini bisa mengurangi dampak perubahan iklim.

Yuk deh teman-teman, perubahan iklim yang terjadi saat ini tuh ga main-main, ga bisa diabaikan, nyata di depan mata dampaknya. 

Banjir besar di mana-mana, banyak orang sudah merasakannya kan? Menyebabkan kerugian materi dan non materi, dampak ekonomi yang tidak sedikit. Ga mungkin kan terus-terusan menggalang dana untuk korban banjir, korban kebakaran, korban kekeringan?

Kalau mau berpikir lebih jauh, lebih visioner, #TeamUpforImpact, better mencegah dari pada mengobati, right? Jadi, langkah-langkah kecil yang disarankan ini ga ada salahnya diikuti. Semangat 💪🇲🇨



Cara Cegah Perubahan Iklim
Cara Cegah Perubahan Iklim (sumber :BMKG)

2 komentar

  1. Kita sering ngeluh karena cuaca siang yang panas banget dan kadang malemnya dingin kalau ga hujan. Padahal itu perbuatan kita sendiri yang gak memperhatikan lingkungan, belum kebiasaan dan kehidupan buruk di zaman modern kayak gini. :)

    BalasHapus
  2. Emang iya sih ya, perubahan iklim tuh berasa banget ya mba.. aku lagi berusaha ngurangin plastik nih.. semoga ada efeknya walaupun kecil.. huhu

    BalasHapus

Komentar anda merupakan apresiasi bagi tulisan saya. Terima kasih sudah berkunjung. Maaf jika komen saya moderasi untuk mencegah pemasangan link hidup dan spam.

Tertarik bekerja sama? Kirim email ke siswadi.maya@gmail.com