Biasanya sore-sore, 1-3 jam sebelum jam makan utama, anak-anak sibuk deh buka-buka tudung, ceki-ceki kulkas, atau bolak balik ke dapur
"Bund, ga ada makanan?"
Yang lain lagi nanya
"Bund, ada makanan apa?"
Ada lagi yang berseru lirih
"Laper bund"
Jam 3-5 sore gitu memang jam rawan anak-anak teriak minta "makanan". Makanan yang dimaksud tentu saja bukan makanan kelas berat untuk makanan utama, karena memang belum jamnya makan malam. Makanan yang mereka maksud tentu saja... cemilan! 🤣
Entah kebiasaan, atau alarm biologis yang bekerja 🤣.
Anak-anak memang butuh energi cukup untuk kegiatan aktifnya ya. Jadi ya tentu saja mereka tetap butuh asupan tambahan di luar makanan utama. Itu berarti mereka butuh cemilan. Tapi, apakah anak-anak memang perlu cemilan? Jika iya, mengapa?Cemilan seperti apa yang mereka butuhkan? Cemilan seperti apa yang baik untuk anak?
Hayuk kita bahas satu-satu, kebetulan banget saya berkesempatan ikut virtual class tentang "Pentingnya memilih Cemilan yang Baik untuk Tumbuh Kembang Anak" pada 22 Januari 2021 lalu.
Salah satu pembicaranya, dr. Attila Dewanti, Sp.A(K), dokter spesialis anak, menyebutkan alasan mengapa anak perlu cemilan.
1. Kapasitas Lambung Terbatas
Alasan ini mirip dengan alasan mengapa bayi bolak balik menangis dan butuh menyusu lebih sering.
Lambungnya yang masih kecil tidak memungkinkan anak memasukkan semua kebutuhan hariannya secara sekaligus. Itu sebabnya anak-anak butuh makan dalam porsi sedikit tapi sering.
Cemilan merupakan sedikit makanan yang bisa diselipkan diantara kebutuhan makan utamanya yang cuma 3x sehari itu. Kalau cuma mengandalkan makan utama yang cuma 3x, tentu kurang banget kan.
Pantes aja ya kalau anak-anak selalu teriak lapar di antara makanan utama, sepertinya itu memang jam biologis mereka butuh asupan tambahan 🤣.
Itu sebabnya mereka perlu makanan tambahan, cemilan, di sela-sela jam makan utamanya. Antara sarapan dan makan siang, antara makan siang ke makan malam.
2. Butuh Asupan Energi
Anak-anak yang sedang tumbuh dan berkembang akan sulit sekali aktif jika tidak ditunjang asupan energi yang memadai.
Kalau kurang, bisa saja mereka lemah letih lesu dan perkembangannya terhambat. Itu sebabnya anak-anak butuh cemilan untuk memenuhi kebutuhan gizi hariannya.
3. Cemilan Memberikan Tambahan Nutrisi
Makanan utama kadang tak selalu memberikan nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan harian anak. Itu sebabnya anak juga butuh cemilan untuk tambahan nutrisi yang tidak mampu dipenuhi makanan utama.
Pada dasarnya anak-anak butuh 5-6x makan. 3x makan utama dan sekitar 2-3x makanan selingan alias cemilan. Jika pada makanan utama tidak terpenuhi kebutuhan buahnya, bisa dikejar saat pemberian cemilan, misalnya dengan memberikan buah potong atau sari buah.
Kapan Saat Tepat Memberikan Cemilan?
Apakah cemilan bisa diberikan kapan saja?
Ohoo, walau anak butuh asupan tambahan, butuh cemilan, tetap ada aturan yang wajib kita kontrol. Anak-anak, terutama yang baru belajar makan, perlu diberikan cemilan hanya pada "jam snacking", alias waktunya ngemil yang tidak berdekatan dengan jam makan utama. Ya, kira-kira 1-3 jam sebelum atau sesudah jam makan utama.
Kenapa? Agar anak tidak keburu kenyang dengan cemilan yang membuat mereka malah malas makan-makanan utama.
Jadi, pastikan cemilan diberikan hanya pada saat "jam snacking" yang tidak berdekatan waktunya dengan jam makan utama ya buibu.
Syarat Cemilan yang Baik
Ok, jika memang anak butuh cemilan, seberapa banyak sih cemilan untuk mereka?
Menurut dr. Attila, anak-anak butuh cemilan tidak lebih dari 330kkal per harinya. Jangan berlebihan ya, karena nanti asupan kalorinya jadi berlebihan dan kurang baik bagi kesehatan, bisa berakibat obesitas atau berisiko diabetes. Jadi, pastikan asupan tambahan alias cemilannya ga berlebihan ya moms.
Lantas, cemilan yang baik itu yang bagaimana sih?
Menurut standar WHO, cemilan baik itu kandungan gula garamnya ga lebih dari 50gr, lemak jenuhnya ga lebih dari 10% kebutuhan harian.
Sementara itu, dr. Attila menambahkan syarat yang lebih detail tentang cemilan yang baik untuk anak mengandung beberapa hal berikut
1. Mengandung kebaikan susu & buah
2. Kadar gula maks 12gr
3. Kalorinya maks 110kkal
4. Lemak jenuh kurang dari 3gr
Oh ya, dr. Atilla juga menambahkan syarat cemilan yang baik hendaknya sudah lulus uji BPOM. Ini untuk memastikan bahan baku cemilan tidak mengandung bahan berbahaya seperti pewarna tekstil, pengawet, dsb.
Gimana? Udah dapat pencerahan dong tentang mengapa anak perlu cemilan dan bagaimana memilih cemilan yang baik.
Pentingnya Menanamkan Kebiasaan Memilih Cemilan yang Baik
Tahu dong kalau anak-anak itu peniru dan pengamat yang ulung? They do what they see.
Anak-anak ga butuh omelan, ceramah, apalagi "kuliah" panjang. Yang mereka butuhkan hanya teladan, contoh. Hal itu lah yang dilakukan Sophie Navita, penyanyi yang juga istri musisi Pongki Barata.
Dalam hal memilih cemilan, Sophie termasuk Picky dan sangat pemilih. Sophie ingin anak-anaknya mengenal kebiasaan makan yang baik, mampu memilih cemilan yang baik. Sophie biasa memberikan cemilan yang sesuai kebutuhan gizi, yang kandungan gula garamnya tidak berlebihan. Dengan kebiasaan ini, anak-anaknya kini sudah bisa memilah dan memilih sendiri cemilan yang baik untuk mereka.
Kebiasaan Sophie memberikan cemilan yang baik untuk anak-anaknya ini sangat menginspirasi. Ternyata penting banget ya mengenalkan cemilan yang baik untuk anak. Jadinya secara otomatis mereka jadi punya kebiasaan memilah cemilan yang baik untuknya.
#CemilanBaikUntukmu
Mengingat info dari dr. Attila tadi, yang menyebutkan salah satu syarat cemilan yang baik adalah mengandung susu dan buah, saya jadi ingat cemilan favoritnya Falda, #paddlepop . Kalo lagi iseng, Falda sering nyeletuk "beli es krim dong bund". Es krim yang dimaksud tentu saja, Paddle Pop 🤣. Memang hampir selalu Paddle Pop yang dipilih Falda tiap berdiri di depan box es krim mini market deket rumah.
Entah kenapa Falda suka banget Paddle Pop, terutama varian pelangi. Sepertinya karena kandungan susunya yang cukup terasa, selain lembut juga. Falda memang pecinta susu dan turunannya.
Berhubung anak-anak ga tiap hari minta es krim, jadi sekalinya mereka minta, hampir selalu kami penuhi. Untungnya mereka tahu bahwa cemilan es krim itu cuma bisa dikonsumsi kalau sudah makan makanan utama. Ga ada ceritanya boleh makan es krim kalau belum makan 🤣.
Paddle Pop #CemilanBaikUntukmu
Mengapa Paddle Pop bisa jadi pilihan cemilan yang baik? Menurut mba Memoria dari Walls Indonesia, Paddle Pop mengandung semua kebaikan susu dan buah, kandungan gulanya ga lebih dari 12 gr, jadi aman jika dikonsumsi anak-anak dalam jumlah cukup. Malah kalau merujuk syarat WHO yang membatasi asupan gula harian tak lebih dari 50gr, berarti cukup aman dong ya.
Itu juga yang mendorong Walls Indonesia meluncurkan logo "Cemilan Baik Untukmu" untuk membantu para orangtua menemukan cemilan yang baik untuk anak-anak.
Aman ga sih memberikan cemilan es krim? Apa ga malah memicu batuk pilek?
Hm, sejauh ini jarang sekali anak-anak (saya) batpil karena makan es krim. Yang ada malah mereka sering saya "sogok" es krim 🤣. Saat anak-anak lagi lemes, males makan minum, males minum karena sedang sakit, saya kadang menawarkan es krim sebagai alternatif pengganti asupan cairan, demi mencegah kurangnya cairan. Biasanya anak-anak jadi lebih semangat minum setelahnya.
Mungkin es krim jadi semacam mood booster, bikin semangat konsumsi cairan.
Menurut dr. Attila, selagi anak-anak dalam kondisi fit, ga masalah memberikan es krim sebagai cemilan. Cuma memang tetap harus dibatasi.
Nah, bagaimana pengalaman teman-teman, apa cemilan favorit kalian?
Tidak ada komentar
Komentar anda merupakan apresiasi bagi tulisan saya. Terima kasih sudah berkunjung. Maaf jika komen saya moderasi untuk mencegah pemasangan link hidup dan spam.
Tertarik bekerja sama? Kirim email ke siswadi.maya@gmail.com