Lomba Blog Asus

Alergi pada anak, Turunan kah?

Anak kedua saya, Ferdi, penderita alergi. Dulunya, saat makan udang, pernah mendadak gatal-gatal, muncul bentol-bentol. Saya menduga itu alergi. Tiap kali ada debu tebal, atau debu halus yang tak terlihat, pasti auto bersin-bersin. Kalau Ferdi mendadak bersin-bersin, atau meler, ada kemungkinan hidungnya sedang mendeteksi debu. 🤣🤣.

Saya pernah baca, anak yang mendapatkan ASI eksklusif, akan kecil kemungkinannya terkena alergi. Nah, kasusnya Ferdi, dulunya mendapatkan full ASI eksklusif selama 6 bulan. Ferdi juga mendapatkan ASI sampai 2 tahun, nyatanya tetap menderita alergi. Beda dengan kakak dan adiknya yang juga sama-sama mendapatkan full ASI eksklusif selama 6 bulan, mereka aman dari alergi.

Ferdi memang persis saya yang akan bersin bolak balik tiap mendeteksi debu 😂. Bahkan sampai meler kalau debu masih eksis 🤣. Saya juga dulunya alergi udang dan seafood. Bahkan saya pernah muntah dan bentol-bentol karena makan kepiting.

Ternyata, menurut Prof. DR. Budi Setiabudiawan, dr., SpA(k), M.Kes.  Konsultan Alergi dan Imunologi Anak, dalam webinar Pekan Tanggap Alergi tanggal 29 Juni 2020 lalu, anak tetap bisa punya potensi jika orangtuanya menderita alergi. Pantesan. Walau sudah dapat Asi eksklusif 6 bulan, kalau punya bakat genetik, tetap saja bisa punya bakat alergi yang sama. Huhuhu.

Alergi pada anak, turunan kah?
Alergi pada anak, turunan kah?

Nah bicara alergi, bagaimana saya bisa menduga bahwa Ferdi menderita alergi?

Ciri-ciri Alergi


Berikut ciri-ciri alergi sesuai yang disebut Prof Budi :
Jika pada kulit, akan muncul ruam-ruam merah, bentol, atau gatal di kulit seperti foto ini.

Salah satu tanda alergi, muncul ruam merah di kulit
Salah satu tanda alergi, muncul ruam merah di kulit

Pada saluran pernapasan, reaksinya berupa batuk atau bersin berulang-ulang
Jika pada pencernaan reaksinya bisa berupa sakit perut bahkan diare.

Nah, ada ga nih anaknya para mommies yang seperti itu?

Segera waspadai ya. Alergi terkesan ringan dan bisa hilang begitu saja ketika pencetusnya dihindari. Tapi, pada kasus tertentu, alergi tidak bisa diabaikan begitu saja. Orangtua musti melakukan 3K. Waduh, apalagi ini 3K?

Tanggap Alergi Dengan 3K


Kenali alerginya. Sebagai orangtua yang cepat tanggap, kita memang harus selalu berusaha mengenal anak sendiri, right? So, kenali tanda-tanda dan ciri-ciri alergi yang dialami. Jangan sampai salah dan tertukar dengan tanda penyakit lain ya mom's.

Di masa Pandemi gini, beberapa gejala alergi pun bisa aja dikira gejala Covid-19, seperti batuk atau bersin-bersin. Ferdi kalau mulai bersin-bersin langsung saya curigai. Kalau ga ada demam, baru saya tenang, artinya bukan karena virus Corona 😁. Menurut Prof. Dr. Budi, cara mudah membedakan gejala alergi dan gejala Covid ada pada demamnya.

Konsultasikan gejala alergi yang dialami anak pada dokter, lalu konsultasikan langkah penanganan yang tepat untuk mengatasinya.

Kenapa harus konsultasi ke dokter? Karena dokter yang paling paham kondisi dan karakteristik alergi anak. Sebagai orang awam, kita mungkin hanya bisa menduga-duga saja, tapi dokter, terutama dokter khusus alergi, lebih paham penanganannya.

Beberapa gejala alergi pada anak ada yang ringan, ada juga yang berat. Ada beberapa anak yang kalau alergi, bentolnya sampai bisa menutup saluran pernapasan, dan ini tentu berbahaya kan?

Ada teman saya yang anaknya sulit makan dan pertumbuhannya nyaris terhambat karena orangtua baru sadar perlu datang ke dokter alergi belakangan. Untungnya segera ketahuan penyebab dan penanganannya.

Kendalikan masalahnya. Jika anak menderita alergi, orangtua perlu melakukan kendali terhadap alergi anak. Seperti kasus Ferdi, alergen, alias pencetusnya dihindari, agar si anak tidak terpapar alergi lagi. Setidaknya diminimalisir jika alergen sulit dihindari.

Pada kasus anak yang alergi susu sapi, ada kandungan protein dalam susu sapi yang memicu alergi pada anak, sehingga tidak akan bisa ia konsumsi. Nah, masalahnya, anak yang sedang dalam pertumbuhan ini kan tetap butuh asupan juga. Ini lah yang dimaksud dengan tindakan kendalikan.

So, setelah mom mengenali anak menderita alergi, datang lah ke dokter untuk berkonsultasi. Setelah dapat saran dan masukan yang tepat dari dokter, segera lakukan tindakan, kendalikan alerginya. Jika anak alergi susu sapi, ya bisa berikan susu yang tidak memicu reaksi alerginya, misalnya susu soya.

Perhatikan juga makanan lain yang mengandung susu sapi, ini juga perlu diwaspadai. Jika memang memicu alergi, ya berarti dihindari atau ingredient-nya diganti dengan susu soya misalnya.

Yang pasti sih, jangan sampai anak yang alergi susu sapi ini jadi terhambat pertumbuhannya karena ga bisa konsumsi makanan atau minuman yang memicu alerginya. Misalnya mau makan keju ga bisa, minum es krim ga bisa, makan Pizza juga ga bisa karena ada kandungan susu sapi, dsb. Harus dicarikan alternatif pengganti agar tumbuh kembangnya tetap optimal. Jangan sampai terhambat hanya karena terbatas pilihan makanan dan minumannya 😂.

Menurut Prof. DR. Budi, terutama selama Pandemi ini, anak alergi harus tetap terpenuhi kebutuhan gizinya. Biar kan mereka tetap beraktifitas, walau di dalam atau di teras rumah. Tetap ajak si kecil bermain, berjemur agar tetap mendapat asupan Vit. D. Konsumsi sayur dan buah yang cukup, olahraga teratur agar daya tahan tubuh tetap terjaga. Dan jangan lupa, rajin cuci tangan.

Jika ragu-ragu dengan alergi anak, sebaiknya diperiksakan ke ahlinya supaya dapat penanganan yang tepat.

Oh ya, saat Webinar hadir juga Natasha Rizky yang sharing tentang alergi yang dialami anak keduanya, Miskha.

Webinar Pekan Tanggap Alergi
Webinar Pekan Tanggap Alergi

Kasusnya Miskha ini kog ya sama dengan saya. Sama-sama anak kedua yang alergi. Sementara kakak dan adiknya aman. Bedanya, Miskha menderita alergi susu sapi. Sebagai solusinya, Miskha minum pengganti susu sapi, yaitu susu soya. Alhamdulillah sih, sharing dari Natasha, Miskha tumbuh jadi anak yang sehat dan cerdas, ga beda dengan kakak dan adiknya yang aman dari alergi. Alhamdulillah ya.

Teman-teman yang pengen tahu lebih jauh tentang alergi bisa baca di https://www.generasimaju.co.id/alergianak dan instagram follow @soya_generasimaju supaya dapat update dan info-info terbaru tentang alergi atau bisa kunjungi akun FB Soya dukung Generasi Maju

#BundaTanggapAlergi #SoyaDukungGenerasiMaju

1 komentar

Komentar anda merupakan apresiasi bagi tulisan saya. Terima kasih sudah berkunjung. Maaf jika komen saya moderasi untuk mencegah pemasangan link hidup dan spam.

Tertarik bekerja sama? Kirim email ke siswadi.maya@gmail.com