Selama 9 bulan, ibu hamil membawa calon bayi di dalam perutnya ke mana-mana. Memberinya asupan bergizi, memperhatikan asupan makanannya. Bahkan rela mengasup makanan yang mungkin tidak terlalu disukainya. Pada bulan-bulan menjelang kelahiran, si ibu seringkali sulit tidur karena perut yang kian membesar, posisi apapun akan sulit membuatnya nyaman *pengalaman pribadi*. Hahaha, rasanya pengen buru-buru lahiran. Tapi, masalah belum selesai. Menjelang melahirkan, rasa mulas dan sakit luar biasa akan mendera.
Mengeluarkan bayi dari dalam kandungan selalu ada resikonya, baik normal atau caesar, jadi plus stop judging each other. Masing-masih teknik melahirkan punya resiko yang sama, jadi ga ada yang lebih baik dari yang lain. Melahirkan normal resikonya sakit luar biasa, sobek perineum, pendarahan, dsb. Melahirkan Caesar juga ga kalah berisiko, robek jahitan, jahitan gak kering, pendarahan, dsb.
So, ibu manapun di dunia ini, bertaruh nyawa ketika ia melahirkan bayinya. Jadi, kalau kalian masih menganggap sepele ibu kalian, ingat-ingat lah masa-masa ia mengandung dan melahirkan kalian.
Berbagai kilasan ingatan tentang proses hamil- melahirkan - menyusui ini yang membuat saya selalu terharu. Terus terang ini selalu membuat saya sulit membendung air mata.
Nyanyian yang Membuat Haru
Ketika tiba-tiba Melly Goeslaw hadir di acara SGM Eksplor dalam rangka memperingati hari Ibu pada 20 Desember 2019 lalu di Suasana Resto tempat kami mengikuti acara, mata saya langsung berkaca-kaca.
![]() |
Melly Goeslaw menyanyi di hari Ibu |
Tangisan saya langsung pecah ketika mba Ety Budihardjo menghampiri dan memeluk saya. Sambil berbisik ia mengatakan "kita juga ibu ya". Yess, ini yang sebenarnya membuat saya terharu, ketika Melly menyanyikan lagu Bunda untuk kami. Saya jadi ingat masa-masa hamil, menyusui, dan masa anak-anak kecil. Menulis ini pun membuat saya terharu.
Stimulasi Tepat untuk Anak
Menjadi ibu bukan lah pekerjaan yang mudah. Menjadi ibu juga butuh skill dan ilmu. So, menjadi ibu memang ga boleh puas belajar. Harus selalu meningkatkan ilmu. Ilmu yang saya dapatkan dari mba Firesta Farizal, M.Psi, seorang Psikolog Anak dan keluarga siang itu menambah lagi ilmu tentang pengasuhan anak.
Mba Firesta mengatakan bahwa ibu, sebagai orang pertama yang dikenal anak dalam hidupnya, mempunyai peran sangat penting dalam tumbuh kembang anak.
Peran ibu sangat penting, tidak hanya dalam memberikan asupan bergizi dan bernutrisi, tapi juga dalam memberikan stimulasi.
![]() |
Firesta Farizal, M.Psi, seorang Psikolog Anak dan keluarga |
1. Stimulasi
Dengan stimulasi yang tepat, anak akan mampu mencapai potensi prestasinya. Anak yang mendapat stimulasi tepat, akan mampu berpikir kreatif, mudah bergaul (supel), percaya diri, dan mandiri.
![]() |
Stimulasi tepat untuk anak |
Mba Firesta memberi catatan khusus nih pada aspek mandiri, jangan sampai orang tua melewatkan hal ini. Saking ingin memberikan semua yang terbaik untuk anak, tidak ingin anak merasakan kesulitan, orangtua lantas lupa memberi kesempatan mandiri pada anak. Saya pernah bahas memberi kesempatan mandiri ini.
Misalnya, anak usia 5 tahun, atau usia SD sekalipun, masih disuapi. Mungkin saking sayangnya ya, tapi memanjakan seperti ini bisa berdampak pada kemandirian anak. Anak jadi malas dan merasa tidak perlu mandiri, toh semua bisa dibantu orangtua. Efek lainnya? Daya juang anak menjadi rendah. Anak lantas merasa tidak perlu banyak berusaha, tak perlu banyak berjuang, toh ada orangtua yang pasti bisa membantu. Waduh, ini yang bahaya kan?
Merangsang anak berpikir kreatif, bisa dilakukan dengan memberikan berbagai macam stimulasi pada anak. Ga bisa nih orangtua cuma kasih mainan lantas si anak main sendiri. Anak perlu distimulasi alias dirangsang atau dipancing untuk mengeluarkan kemampuannya.
Misalnya anak dirangsang untuk membuat sebuah kreasi dari permainan memasang balok. Atau anak diajak berkreasi membuat sesuatu menggunakan Puzzle.
Agar orangtua mampu mempraktekkan, siang itu kami diajak tim SGM eksplor untuk membuat kreasi Puzzle dari stik es krim.
Agar orangtua mampu mempraktekkan, siang itu kami diajak tim SGM eksplor untuk membuat kreasi Puzzle dari stik es krim.
![]() |
Berkreasi dengan Stik Es Krim |
2. Memberikan Contoh
Orangtua pun perlu memberikan stimulasi dengan cara memberikan contoh pada anak. Children see, children do. Begitu lah anak-anak. Mereka melakukan apa yang mereka lihat.
Orangtua tak bisa meminta anak melakukan sesuatu yang menurut orangtua baik, tanpa mempraktekkannya. Tanpa anak melihat orangtua yang melakukannya. Jadi, kalau ingin anak berbuat baik, orangtua dulu lah, kita sebagai ibu atau ayah, yang harus memberikan contohnya.
3. Bantu Tumbuh Kembang Anak
Mba Astrid Prasetyo, Marketing manager SGM Eksplor 1 Plus mengatakan, SGM selalu berusaha mendampingi orangtua dalam merawat dan mendidik anak-anaknya. SGM paham bahwa proses pengasuhan bukan lah perkara mudah. Untuk itu, SGM selalu memberikan berbagai inspirasi stimulasi untuk tumbuh kembang si kecil, ini bisa dibuka di media sosial SGM @akuanakSGM atau di situsnya akuanakSGM.
Tidak bisa dipungkiri, faktor asupan menjadi salah satu yang perlu diperhatikan selama proses tumbuh kembang anak-anak. Dengan nutrisi yang tepat, anak-anak dapat tumbuh dengan berbagai kemampun yang maksimal, dibantu stimulasi tepat.
Nutrisi yang tepat tentu saja berupa asupan bergizi, yang berguna bagi tumbuh kembang anak. Asupan yang mengandung vitamin, mineral, dan berbagai zat gizi lain yang dapat membantu anak lebih maksimal perkembangannya. Misalnya memberi asupan yang kaya kalsium, vitamin D, zat besi, dsb yang penting dalam pertumbuhan tulang dan dapat membantunya bertumbuh dan terhindar dari stunting.
Ah, semoga kita bisa ya jadi orangtua yang selalu mampu memberikan stimulasi dan asupan yang tepat bagi sang buah hati.
Tidak ada komentar
Komentar anda merupakan apresiasi bagi tulisan saya. Terima kasih sudah berkunjung. Maaf jika komen saya moderasi untuk mencegah pemasangan link hidup dan spam.
Tertarik bekerja sama? Kirim email ke siswadi.maya@gmail.com