Baru-baru ini terjadi di rumah saya. Sore itu kami kedatangan tamu yang baru pulang dari Brebes. Kami dibawakan oleh-oleh bumbu Pecel dan Ubi Cilembu. Ubi Cilembu? Yes, kalian ga salah baca. Wkwkwkw. Si teman ini memang membawakan kami Ubi Cilembu mentah. Mungkin bukan dari Brebes ya, bisa jadi itu dibelinya saat bertemu kios ubi cilembu di pinggir jalan dalam perjalanan pulang ke Jakarta.
Setelah teman itu pamit, saya berdua suami pun kasak kusuk mau memberdayakan si ubi. Suami sih maunya yang gampang aja, potong-potong trus goreng. Tapi saya pengen nyoba ubi panggang. Biar kayak ubi-ubi Cilembu yang dijual matang di pinggir jalan gitu. Berhubung saya yang mau mengeksekusi, suami pasrah aja. Yang penting mah dia tinggal makan aja kan? *kedip.
Akhirnya, saya bersihkan ubi, siapkan loyang, panaskan oven, dan mulailah menyetel suhu, menentukan waktu. 15 menit memanggang, ubi masih keras. Saya tambahkan waktu 20 menit lagi. Dan... taraaa... Si ubi ini masih bandel saudara-saudara!
Suami yang kasihan melihat saya yang bolak balik mengecek kematangan si ubi, akhirnya ambil alih. "Udah sini, kalau gitu caranya bakal lama banget matangnya. Biar aku belah dulu aja, keluarin dulu!" Titahnya.
Baiklah. Saya pun pasrah. Saya keluarkan loyang berisi dua biji Ubi Cilembu yang super besar, nyaris memenuhi loyang. Dengan menggunakan garpu dan pisau besar, suami membelah si ubi menjadi dua. Tak lama, Ubi yang sudah terbelah itu dimasukkan kembali ke dalam oven.
Satu per satu ia masukkan ubi dengan hati-hati. Saat memasukkan belahan ubi terakhir, suami kehilangan kewaspadaan. Ia lupa oven dalam keadaan hidup. Ujung telunjuknya menyentuh sudut oven. Ia tak menggunakan sarung tangan atau serbet penahan panas. Kebayang dong rasanya? Wadaaawww.
Saya shock, sesaat kaget dan langsung teringat sesi talkshow tanggal 13 Oktober 2019 lalu bersama Dr. Afriyanti Sandhi SpBP-RE, MARS di Grand Kemang Jakarta Hotel bersama beberapa Komunitas Wanita. Dokter bedah plastik yang praktek di RS Pusat Pertamina dan RS Hermina Bogor ini terbiasa menangani berbagai kasus bedah plastik akibat luka bakar *cmiiw.
Satu per satu ia masukkan ubi dengan hati-hati. Saat memasukkan belahan ubi terakhir, suami kehilangan kewaspadaan. Ia lupa oven dalam keadaan hidup. Ujung telunjuknya menyentuh sudut oven. Ia tak menggunakan sarung tangan atau serbet penahan panas. Kebayang dong rasanya? Wadaaawww.
Saya shock, sesaat kaget dan langsung teringat sesi talkshow tanggal 13 Oktober 2019 lalu bersama Dr. Afriyanti Sandhi SpBP-RE, MARS di Grand Kemang Jakarta Hotel bersama beberapa Komunitas Wanita. Dokter bedah plastik yang praktek di RS Pusat Pertamina dan RS Hermina Bogor ini terbiasa menangani berbagai kasus bedah plastik akibat luka bakar *cmiiw.
Dokter Yanti bercerita tentang kasus-kasus luka bakar yang pernah ia tangani, mulai luka bakar terkena air atau benda panas, luka bakar terkena setrika, hingga luka bakar tersambar petir. Rata-rata terjadi dalam rumah. So, potensi bahaya kecelakaan pun, bisa mengintai kapan saja, dimana saja, termasuk di dalam rumah.
Ini lah 7 kecelakaan yang bisa terjadi di rumah.
7 Kecelakaan Yang Bisa Terjadi di Rumah
1. Luka Bakar Terkena Air atau Uap Panas
Kasus kecelakaan yang satu ini kelihatannya sepele, tapi rasanya kejadian seperti ini pernah kita alami, right?
Saat menuang air panas, ingat-ingat lah untuk menjauhkan anak-anak di sekitar kita.
Saat akan menuang air panas untuk mandi, biasakan untuk menuangnya ke ember atau bak yang sudah ada airnya, bukan sebaliknya. Ini saran yang diberikan Dr. Yanti. Ini untuk meminimalisir resiko air yang kita gunakan terlalu panas dan meminimalisir percikan air dan uap panas yang bisa mengenai kita saat menuangnya.
Sama seperti menuangkan air panas ke botol susu, sebaiknya di dalam botol sudah ada air bersuhu ruang.
Saat sedang memasak air, jangan meninggalkannya, terutama jika ada anak-anak. Jangan biarkan anak-anak bermain-main di dapur saat sedang memasak air di panci bergagang. Salah-salah, tersenggol air yang sedang mendidih.
![]() |
Chef Benny memberikan tip mencegah kecelakaan luka bakar di dapur |
Chef Grand Kemang Jakarta Hotel, Benny Sarta, menyebutkan, saat sedang membuka tutup panci yang sedang posisi merebus harus hati-hati, jangan langsung dibuka ke arah atas, melainkan geser tutupnya ke arah badan. Bahaya uap panas bisa mengintai tangan atau wajah yang sedang berada di atasnya.
Chef Benny yang siang itu memberikan demo masak juga memberikan beberapa tip seputar cara mencegah bahaya luka bakar pada komunitas wanita yang hadir siang itu. Salah satunya adalah, selalu siapkan APAR (alat pemadam kebakaran), siapkan selimut, handuk lebar, atau karung goni di dekat dapur.
Saat terjadik kebakaran di dapur atau pada kompor, jangan siram dengan air, tapi tutup dengan karung goni atau handuk basah, segera. Jika memungkinkan, biasakan di dalam dapur, letak cucian dan kompor berdekatan, so kalau sewaktu-waktu mengalami kecelakaan di dapur, mudah menemukan air yang mengalir.
2. Luka Bakar Terciprat atau Tersiram Minyak Panas
Masih seputar dapur, ini bahaya lain yang sering mengintai kita saat sedang memasak. Saya sering mengalami ini. Terciprat minyak panas. Terutama saat sedang menggoreng ikan. Kalau terciprat kecil-kecilan sih biasanya langsung saya bilas saja di air kran dapur sampai rasa panasnya menghilang.
Tapi, teman-teman perlu berhati-hati jika memasak menggunakan panci yang bergagang kayu, jangan gunakan api yang terlalu besar, salah-salah gagangnya bisa tersulut api. Atau, jangan gunakan panci yang gagangnya terbuat dari besi yang mudah panas, jangan sekali-kali memegangnya tanpa penahan panas, salah-salah gagang besi itu akan "membakar tangan".
Adik saya alm. pernah mengalami ini. Gagang pancinya terbuat dari kayu. Ia sedang memanaskan minyak untuk menggoreng. Eh ndilalah ia main pegang gagang kayu yang nyaris habis terbakar itu, gagangnya patah, minyak panas pun jatuh menyiram kaki dan sebagian tangannya. Ga usah dibayangkan lah ya, ngeri sekaligus nyesek kalau saya ingat-ingat masalah ini. *susut air mata. Pada akhirnya adik saya harus menjalani operasi, "dikuliti", dikupas kulitnya karena infeksi berat akibat salah penanganan pada pertolongan pertama.
3. Luka Bakar Terkena Oven atau Kukusan Panas
Nah. kasus ini sama seperti kecelakaan kecil yang dialami suami saya di atas. Kadang-kadang kita suka lupa nih saat manggang memanggang, lupa pakai pelindung panas. Saat mengeluarkan dan memasukkan benda yang sudah dipanggang ini lah potensi bahaya mengintai. Sama bahayanya ketika kita menggunakan kukusan.
Saat membuka, hati-hati menyenggol kukusan yang sedang panas, hati-hati dengan uap panas di bawahnya, ini juga berpotensi menyebabkan luka bakar.
4. Luka Bakar Terkena Setrika atau Catokan Panas
Kejadian yang satu ini rasanya sudah jamak dialami ibu-ibu ya. Kelihatannya sih sepele, tapi bisa bahaya juga kalau luka bakarnya parah dan tidak ditangani dengan baik. Saat sedang menyetrika, kadang ga sengaja kesenggol tangan, paha atau jari. Paha? Iyess, pernah ga sengaja kesenggol paha gara-gara saya nyetrikanya sambil selonjoran di lantai. Kelihatannya sih ga bakal bahaya kan ya? Tapi ya gitu lah, sehati-hatinya kita, ya tetep bisa kesenggol juga kan?
Sama kasusnya dengan penggunaan catokan rambut. Hati-hati lah menggunakan benda panas satu ini. Jangan sekali-kali asal meletakkannnya di meja yang mudah terjangkau anak-anak. Salah-salah pegang bisa dikira mainan, padahal catokan rambut yang sedang dialiri listrik itu panasnya luar biasa, bisa membakar tangan sangat parah. So, be aware ya guys.
5. Luka Bakar akibat tersetrum listrik
Pernah membiarkan charger handphone tetap dibiarkan tercolok listrik tanpa terkoneksi dengan handphone? Sering kali ya?
Ssst, hal sepele gini ternyata bisa mengundang bahaya lho teman-teman. Dr. Yanti bercerita pernah menangani pasien anak yang menderita luka bakar akibat terkena sengatan listrik akibat charger handphone yang tercolok listrik begini. So, better dicabut aja ya chargernya kalau sudah tidak digunakan.
Menurut Dr. Yanti, luka bakar akibat tersengat listrik lebih besar potensi kerusakan jaringannya ketimbang luka bakar lainnya, bisa merusak jaringan dalam, paru-paru bahkan jantung. So, hati-hati ya dengan potensi bahaya ini.
6. Luka Bakar Terkena Cairan Kimia
Wow, di rumah ada benda kimia gitu? Etss, jangan salah sodara-sodara. Banyak benda-benda kimia di sekitar kita yang bisa memicu bahaya luka bakar. Contoh mudahnya ya pembersih kamar mandi atau toilet. Cairan kimia yang biasa kita gunakan untuk membersihkan bisa juga menyebabkan luka bakar lho. Hati-hati terhadap percikan cairan kimia ini ketika menggunakannya. Sebaiknya gunakan sarung tangan dan kacamata renang untuk mencegah cipratannya mengenai mata.
7. Luka Bakar Terkena Knalpot Panas
Pernah ngalamin kena knalpot panas? Saya pernah! Falda juga pernah! Ndilalah kenanya ya pas mau turun dari motor saat pulang sekolah. Kadang-kadang, karena kewaspadaan mulai menurun di sore hari, kecelakaan yang satu ini bisa saja terjadi. Kaki ga sengaja menyenggol knalpot, dan taraaa.. membekas. Luka kena knalpot ini lumayan dalam dan nyeri lho. Walau dikucur di air mengalir lebih lama pun rasa panasnya masih tersisa.
Itu lah beberapa kecelakaan yang bisa terjadi di rumah, serem-serem ya kalau dipikir-pikir. Kelihatannya sepele, padahal ini kecelakaan semacam ini banyak terjadi di sekitar kita.
Menurut Dr. Yanti, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menangani kasus kecelakaan akibat luka bakar yang terjadi di rumah.
1. Alirkan atau kucurkan air mengalir.
Jika terjadi luka bakar, segera bawa ke keran dan alirkan area luka bakar dengan air mengalir.
Jika penderita luka bakar masih mengenakan baju yg terbakar, segera lepaskan dan bawa segera ke pancuran, siramkan air berkali-kali hingga dingin, atau berendam di bathup.
Ingat ya, gunakan air biasa, jangan air es apalagi air panas. Air es justru dapat membuat area luka bakar yang sedang panas, menjadi shock dan membuat beberapa jaringan justru rusak. Ini justru bahaya kan? Maunya mendinginkan luka bakar, malah merusak jaringan.
Fungsi dialirkannya air ini adalah untuk mendinginkan, menurunkan suhu panas pada area luka bakar.
2. Oleskan salep luka bakar dan Bungkus
Untuk mendinginkan area luka bakar dan mencegah peradangan akibat infeksi, oleskan salep luka bakar yang direkomendasikan dokter dan bungkus agar tetap steril.
Ingat lah, jangan sekali-kali menggunakan bahan-bahan tradisional yang tidak ada kaitannya dengan proses penyembuhan luka bakar semacam mentega, tepung dingin, minyak, atau pasta gigi. No... No... Ini justru bisa memunculkan infeksi. Penanganan salah ini pernah terjadi pada kasus adik saya. Ia infeksi berat dan akhirnya harus dioperasi.
Penanganan Kecelakaan Luka Bakar di Rumah
Menurut Dr. Yanti, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menangani kasus kecelakaan akibat luka bakar yang terjadi di rumah.
1. Alirkan atau kucurkan air mengalir.
Jika terjadi luka bakar, segera bawa ke keran dan alirkan area luka bakar dengan air mengalir.
Jika penderita luka bakar masih mengenakan baju yg terbakar, segera lepaskan dan bawa segera ke pancuran, siramkan air berkali-kali hingga dingin, atau berendam di bathup.
Ingat ya, gunakan air biasa, jangan air es apalagi air panas. Air es justru dapat membuat area luka bakar yang sedang panas, menjadi shock dan membuat beberapa jaringan justru rusak. Ini justru bahaya kan? Maunya mendinginkan luka bakar, malah merusak jaringan.
Fungsi dialirkannya air ini adalah untuk mendinginkan, menurunkan suhu panas pada area luka bakar.
![]() |
Pertolongan pertama pada kecelakaan luka bakar |
2. Oleskan salep luka bakar dan Bungkus
Untuk mendinginkan area luka bakar dan mencegah peradangan akibat infeksi, oleskan salep luka bakar yang direkomendasikan dokter dan bungkus agar tetap steril.
Ingat lah, jangan sekali-kali menggunakan bahan-bahan tradisional yang tidak ada kaitannya dengan proses penyembuhan luka bakar semacam mentega, tepung dingin, minyak, atau pasta gigi. No... No... Ini justru bisa memunculkan infeksi. Penanganan salah ini pernah terjadi pada kasus adik saya. Ia infeksi berat dan akhirnya harus dioperasi.
Pada kasus suami, langsung buru-buru saya oleskan Mebo yang saya beli saat sesi talkshow lalu sebagai pertolongan pertama. Awalnya suami heran.
"Apa ini?".
"Salep luka bakar", sahut saya singkat.
"Apa ini?".
"Salep luka bakar", sahut saya singkat.
Suami langsung mengoleskan banyak-banyak ke jarinya. Saya lupa mengingatkan untuk mengoleskan tipis-tipis, secukupnya saja.
"Baunya kog kayak gosong?"
"Buka gosong kalik, itu bau minyak wijen"
Saya pun menyodorkan tube Mebo ke arah hidungnya.
"Oh iya ya, bau minyak wijen"
Beberapa saat kemudian suami takjub sendiri
"Rasanya adem, ga ada nyerinya"
"Ya salah satu kelebihannya kan memang begitu, mendinginkan luka" sahut saya dengan bangga, pamer, ga salah memberinya salep luka bakar wkwkwkwk.
Sehari sesudahnya, saya yang bingung
"Jari mas sama sekali ga ada bekas luka bakarnya?"
"Ga ada tuh, lihat aja" sahut suami sambil menyodorkan jarinya. Wooow, kali ini saya yang takjub, hahaha.
![]() |
Tak ada bekas luka bakar sama sekali |
3. Segera Bawa ke dokter
Jika mengalami kasus luka bakar cukup berat, areanya luas dan dalam, segera bawa ke dokter setelah melakukan langkah 1 & 2 sebagai pertolongan pertama.
Ingat, jangan memaksakan diri untuk menangani sendiri kasus luka bakar berat ini, salah-salah menimbulkan infeksi yang bisa mengancam keselamatan jiwa.
Jika mengalami kasus luka bakar cukup berat, areanya luas dan dalam, segera bawa ke dokter setelah melakukan langkah 1 & 2 sebagai pertolongan pertama.
Ingat, jangan memaksakan diri untuk menangani sendiri kasus luka bakar berat ini, salah-salah menimbulkan infeksi yang bisa mengancam keselamatan jiwa.
MEBO Salep Luka Bakar
Rupanya, kandungan Minyak Wijen dan Beeswax yang ada di dalam Mebo ini mampu mendinginkan luka. Panas berlebih pada area luka bakar akan diserap oleh salep Mebo, ini akan mengurangi tingkat keparahan luka bakar.
Minyak wijen juga berfungsi melindungi area luka, mencegah penguapan air dari area luka sehingga membuat area luka bakar menjadi lebih lembab (moist). Area luka yang moist akan membantu proses regenerasi sel lebih cepat. Ini yang menyebabkan proses penyembuhan berjalan dengan baik. Karena proses penyembuhan berjalan dengan baik, resiko terjadinya bekas luka pun menjadi sangat minim.
Saya pun jatuh cinta pada Mebo. Harusnya sejak dulu saya selalu sediakan salep luka bakar Mebo ini di rumah.
Mebo merupakan salep luka bakar produksi Combiphar yang banyak direkomendasikan dokter untuk pertolongan pertama luka bakar ringan. Untuk kasus luka bakar yang lebih berat, oleskan Mebo sebagai pertolongan pertama, lalu bawa ke dokter atau RS terdekat untuk pertolongan lebih lanjut.
Selain Mebo, ada juga Mederma produksi Combhipar yang dapat digunakan untuk memperbaiki tampilan bekas luka. Mederma membantu proses penyembuhan luka dalam. Mederma ini mengandung Onion, Allantoin, dan Aloe Vera. Dengan rutin mengoleskan Mederma 3-4 kali sehari selama 8 minggu, bekas luka akan lebih baik penampilannya, bisa hilang atau menjadi samar bekasnya.
Mebo merupakan salep luka bakar produksi Combiphar yang banyak direkomendasikan dokter untuk pertolongan pertama luka bakar ringan. Untuk kasus luka bakar yang lebih berat, oleskan Mebo sebagai pertolongan pertama, lalu bawa ke dokter atau RS terdekat untuk pertolongan lebih lanjut.
Selain Mebo, ada juga Mederma produksi Combhipar yang dapat digunakan untuk memperbaiki tampilan bekas luka. Mederma membantu proses penyembuhan luka dalam. Mederma ini mengandung Onion, Allantoin, dan Aloe Vera. Dengan rutin mengoleskan Mederma 3-4 kali sehari selama 8 minggu, bekas luka akan lebih baik penampilannya, bisa hilang atau menjadi samar bekasnya.
![]() |
Mederma, memudarkan belas luka |
Tempat yang paling beresiko tinggi adalah di dapur jika kita tidak benar-benar berhati-hati.
BalasHapusTernyata banyak ya Mbak kecelakaan yang bisa terjadi di rumah.
BalasHapusCepat sekali ya Mbak ternyata untuk mendapatkan hasil yang maksimal dengan produk terebut.
BalasHapusSaya memang suka bingung Mbak, bagaimana cara pertama mengatasi luka bakar hehe.
BalasHapusKenapa tidak dari dulu saja ya Mbak kenal dengan produk ini heheh.
BalasHapusRekomendasi banget ya Mbak, bekas luka yang sudah lama pun bisa diatasi oleh produk tersebut.
BalasHapussubhanallah, untung ya langsung ingat tindakan pertama harus diapain! Dan lebih beruntung lagi karena MEBO MEDERMA sudah standby di kotak P3K
BalasHapus*sst bagi dong ubi Cilembunyaaaa