HSBC Group pernah melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang mendorong para pelajar memilih kuliah di negara lain. 88% memilih kuliah di luar negeri karena mempertimbangkan kualitas pengajaran. 85% mengaku karena peluang kerjanya lebih baik. Ya, istilahnya lulusan "luar" biasanya lebih mudah dapat kerja. Lebih mudah "dilirik". 82% karena peringkat perguruannya dan rekomendasi. 81% karena pertimbangan lokasi dan dukungan jaringan di luar negeri.
83% mempertimbangkan biaya kuliah. Salah satu oom saya termasuk yang ini nih. Mikirnya biaya kuliah di luar negeri saat ini ga beda jauh dengan biaya kuliah beberapa perguruan tinggi bergengsi di Indonesia. So, sama-sama mengeluarkan biaya mahal, mending sekalian kuliah di luar negeri aja, cmiiw.
Nah, rupanya, di Indonesia, trend menyekolahkan anak ke luar negeri, melanjutkan pendidikan ke luar negeri ini terus meningkat tiap tahun. Commercial Service Amerika Serikat memperkirakan, lebih dari 69.000 mahasiswa Indonesia yang kuliah di luar negeri pada tahun 2018/2019. Sejumlah 9130 mahasiswa tersebut berada di Amerika Serikat. Baik yang dibiayai pemerintah dalam negeri, dibiayai oleh pemerintahan suatu negara, maupun yang dibiayai secara mandiri oleh orang tua.
Beberapa orang tua yang menyekolahkan anaknya ke luar negeri sering mengalami kendala dalam pengelolaan keuangan. Mulai dari kesulitan dalam pembukaan tabungan di negara tujuan, masalah transfer antar bank, biaya tambahan tiap ambil uang tunai di ATM, sulitnya mengurus kartu kredit yang hilang di luar negeri, hingga repotnya mengirim kartu kredit atau debit baru ke negara tujuan.
Fransisca Kallista Aman, Head of Marketing Retail Banking & Wealth Managemen PT. Bank HSBC Indonesia menyebutkan kendala-kendala ini akan lebih rumit ketika sang anak butuh dana dalam waktu mendesak namun layanan bank belum bisa digunakan.
Kendala-kendala ini yang mendorong HSBC Indonesia mengenalkan layanan baru bernama HSBC Premier Next Gen. Layanan bagi para putra atau putri dari nasabah HSBC Premier yang berusia 18 sampai 28 tahun.
Menurut mba Dewi Tuegeh, Head of Customer Value Management PT. Bank HSBC Indonesia, pada acara perkenalan HSBC Premier Next Gen, 18 September 2019 lalu.
"Putra-putri nasabah HSBC Premier akan mendapatkan layanan istimewa, seperti yang dinikmati orang tuanya, dengan menjadi nasabah HSBC Premier Next Gen"
Nasabah HSBC Premier Next Gen akan mendapatkan layanan perbankan di cabang-cabang HSBC di seluruh dunia. Bisa dengan mudah transaksi di lebih dari 1 juta ATM Visa/Plus di seluruh dunia. Akses ke 7 rekening tabungan HSBC dalam satu kartu. Bebas biaya penarikan mata uang asing di 6500 ATM di seluruh dunia, tanpa melalui konversi mata uang ke Rupiah. Ini menarik!
Nasabah HSBC Premier Next Gen juga bisa menikmati bebas biaya transfer secara real time ke lebih dari 30 negara di dunia. Maksimal transfer bisa sampai US$100.000 per hari. Ini nih yang banyak dibutuhkan orang tua. Ga pusing lagi masalah transfer. Bisa kapan saja transfer tanpa terkendala waktu.
Banyak lagi benefit lain yang bisa didapatkan HSBC Premier Next Gen ini, salah satunya travel insurance. Lengkapnya sih langsung ceki-ceki HSBC ya.
Kalau begini, kuliah di luar negeri akan makin mudah nih. Orang tua jadi ga perlu terlalu pusing masalah transfer-transfer lagi. Kapan pun anak butuh dana, bisa diterima pada waktu yang sama, ga ada penundaan.
Kuliah di luar negeri memang impian banyak orang. Tapi esensinya, kuliah di luar negeri memberikan banyak manfaat. Anak bisa menjadi lebih mudah beradaptasi dan mempunyai tingkat toleransi lebih tinggi.
Jika teman-teman tertarik mau menyekolahkan anak ke luar negeri, HSBC Premier Next Gen ini layak untuk dipertimbangkan, right?
Kalian yang saat ini kuliah di luar negeri atau berencana kuliah ke luar negeri, apa pertimbangannya? Mengapa memilih kuliah di luar negeri? Apa pertimbangannya? Apa alasannya?
Tidak ada komentar
Komentar anda merupakan apresiasi bagi tulisan saya. Terima kasih sudah berkunjung. Maaf jika komen saya moderasi untuk mencegah pemasangan link hidup dan spam.
Tertarik bekerja sama? Kirim email ke siswadi.maya@gmail.com