Dulu sih saya termasuk yang santai perkara puasa. Bisa makan dan minum apa aja tanpa masalah serius. Tapi, beberapa tahun terakhir, usia memang ga bisa bohong sih, saya musti hati-hati menjaga makanan dan asupan.
Soal makanan panas dan dingin saja saya harus hati-hati. Dalam kondisi perut kosong, saya ga bisa tiba-tiba minum air dingin, bisa tiba-tiba muntah-muntah hebat. Minum air dari kulkas juga bisa memicu saya jadi pilek dan bersin-bersin.
So, saya memang harus hati-hati menjaga pola makan dan asupan yang saya makan. Harus jaga kadar gula darah, jaga tekanan darah, dan jaga kadar asam lambung. Jangan sampai niat puasa full, yang ada malah tersiksa gara-gara asal makan.
Pada 30 April 2019 lalu, bertempat di Ocha & Bella resto, Jakarta Pusat, saya dan beberapa teman blogger mendapatkan kesempatan untuk mendengarkan pemaparan tentang pentingnya pengaturan gizi dan asupan yang tepat dikonsumsi selama bulan puasa (Ramadhan). Pola makan pun harus tepat, tak boleh berlebihan.
Dr. Jovita Amelia, MSc, SpGK, dokter ahli gizi yang saat itu jadi pembicara menyebutkan beberapa kesalahan yang sering dilakukan terkait pola konsumsi kebanyakan masyarakat saat puasa. Misalnya makan berlebihan saat sahur, tujuannya agar merasa kenyang seharian. Padahal ini salah, makan berlebihan, apalagi kebanyakan karbohidrat, justru akan memicu turunnya gula darah dengan lebih cepat, akibatnya kita malah bisa jadi lemas seharian.
Makan sahur terlalu sedikit atau melewatkan sahur juga banyak dilakukan. Ini pun sama tidak baiknya. Walau bagaimana pun, makan sahur itu penting untuk menunjang aktifitas kita seharian, jadi asupannya tetap perlu diperhatikan. Ada lho asupan yang dapat membantu kita kuat berpuasa selama 12-13 jam dan beraktifitas dengan lancar.
Asupan nutrisi yang tidak seimbang dapat menyebabkan bermacam gangguan daan keluhan, misalnya nyeri lambung, sakit kepala, dehidrasi, konstipasi, hingga stress karena kurang makan, minum, dan istirahat yang cukup.
Ada yang cita-citanya mau kurus saat puasa dan justru berakhir naik berlebihan di akhir Ramadhan? Nah, kalau gitu, tanda-tanda kamu perlu memperhatikan pola konsumsi hariannya. Puasa memang bikin kita jadi pengen ini itu, akibatnya malah salah kaprah pola dietnya.
Kunci Sehat Berpuasa
Berhubung banyak yang masih salah dalam pola konsumsi sahur dan berbuka, Dr. Jovita Amelia memberikan beberapa tip dalam memilih makanan saat sahur :
1. Sahur lah dengan komposisi gizi seimbang. Pilih makanan dengan karbohidrat kompleks yang melepaskan energi perlahan selama puasa, sehingga tidak membuat kita jadi mudah lapar.
Lemak? Yap, lemak juga diperlukan tubuh, tapi pilih lah lemak yang sehat, lemak tak jenuh.
2. Cukupi kebutuhan cairan, 2 liter per hari, dan zat besi saat sahur, agar dapat membantu distribusi oksigen selama berpuasa. Jadinya kita gak gampang lemas dan ngantuk selama puasa.
3. Hindari gorengan dan makanan yang mengandung banyak garam. Hidangan ini dapat mengikat cairan sehingga membuat kita lebih mudah haus. Makanan yang digoreng juga membuat pengosongan lambung menjadi lambat dan memicu naiknya asam lambung. Hmmm, pantesan, kenapa kalo lagi mual saya ga berani makan gorengan.
Oh ya, teh dan kopi juga sebaiknya tidak banyak dikonsumsi saat sahur, karena keduanya dapat memicu pengeluaran cairan yang lebih banyak. Teh dan kopi adalah jenis minuman diuretik yang memang memicu pengeluaran urine.
4. Biasakan untuk mengkonsumsi karbohidrat kompleks seperti sayur, buah, dan umbi-umbian. Hindari karbonidrat sederhana yang justru dapat menyebabkan rasa lapar.
5. Walaupun berpuasa, olahraga juga tetap perlu lho untuk menjaga kebugaran tubuh dan memastikan aliran oksigen lancar ke seluruh tubuh. Olahraga bisa dilakukan sebelum atau sesudah berbuka puasa. Gak perlu lama-lama dan berlebihan, yang penting rutin dilakukan selama Ramadhan.
Sharing Zivanna Letisha
Tak kalah seru, Zivanna Letisha yang hari itu hadir juga berbagi kisahnya menghadapi puasa di bulan Ramadhan.
Zivanna bercerita kalau ia dan suami sering kali kebingungan mengatur pola makan saat puasa Ramadhan. Kalau sedang di rumah sih mungkin ga masalah. Masalah muncul saat mereka harus menghadiri berbagai acara buka puasa bersama. Pola makan pun jadi berantakan.
Menurut Zivanna, saat sahur mungkin ia bisa mengatur sahur yang tinggi serat seperti makan nasi merah, roti gandum, dan banyak sayur plus buah. Tapi giliran buka, seringkali program dietnya berantakan, hihihi. Rasanya ini jadi masalah banyaak orang ya. Saya pun sering mengalami ini. Buntut-buntutnya muncul masalah kesehatan selama puasa.
Talk To A Doctor Halodoc
Selama puasa, banyak pertanyaan-pertanyaan seputar kesehatan atau gizi yang menjadi concern kita. Kalau di bulan biasa kita mungkin ga terlalu bingung dengan pola konsumsi, saat bulan puasa, rasanya ada banyak yang mau ditanyain.
Banyak masyarakat yang mengeluhkan masalah pencernaan, konstipasi, dan konstipasi selama puasa. Masalah-masalah ini biasanya banyak lho ditanyain ke Halodoc, aplikasi kesehatan terpadu berbasis online.
Felicia Kawilarang, Vice President Marketing Communication Halodoc menyebutkan bahwa Halodoc kembali menyediakan akses kesehatan yang mudah dan nyaman digunakan selama puasa Ramadhan kali ini.
Melalui fitur Talk to a Doctor, pengguna aplikasi bisa berkonsultasi dengan 150 dokter umum, 15 dokter ahli gizi, dan 50 dokter spesialis kandungan.
Agar semakin mudah, disediakan juga fasilitas buy medicine yang telah bekerja sama dengan 1500 farmasi. Beli obat ga perlu jauh-jauh dan panas-panasan ke luar rumah, cukup via Halodoc aja. Bahkan ada cashback 20% kalo bayar pakai GO-PAY.
So, kalau teman-teman kebingungan dan maau tanya-tanya masalah gizi dan kesehatan selama berpuasa, bisa langsung Talk to a doctor aja via Halodoc, enak kan?
Felicia Kawilarang, Vice President Marketing Communication Halodoc menyebutkan bahwa Halodoc kembali menyediakan akses kesehatan yang mudah dan nyaman digunakan selama puasa Ramadhan kali ini.
Melalui fitur Talk to a Doctor, pengguna aplikasi bisa berkonsultasi dengan 150 dokter umum, 15 dokter ahli gizi, dan 50 dokter spesialis kandungan.
Agar semakin mudah, disediakan juga fasilitas buy medicine yang telah bekerja sama dengan 1500 farmasi. Beli obat ga perlu jauh-jauh dan panas-panasan ke luar rumah, cukup via Halodoc aja. Bahkan ada cashback 20% kalo bayar pakai GO-PAY.
So, kalau teman-teman kebingungan dan maau tanya-tanya masalah gizi dan kesehatan selama berpuasa, bisa langsung Talk to a doctor aja via Halodoc, enak kan?
Tidak ada komentar
Komentar anda merupakan apresiasi bagi tulisan saya. Terima kasih sudah berkunjung. Maaf jika komen saya moderasi untuk mencegah pemasangan link hidup dan spam.
Tertarik bekerja sama? Kirim email ke siswadi.maya@gmail.com