Cara Mudah Mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Terkini

Dulu, saya pernah mempunyai usaha baju menyusui online. Suami saya pernah punya usaha komputer. Terakhir, suami pernah mencoba usaha pembibitan lele. Entah karena kurang pengalaman, atau kurang modal, usaha kami tak bisa berkembang maju.

Masih lekat dalam ingatan, usaha baju menyusui yang saya jalankan saat itu tak bisa berkembang. Modal berputar tak bertambah. Ada banyak pesanan yang tak sanggup saya penuhi karena tak punya cukup modal untuk memproduksinya. Bingung mau cari modal ke mana.

Saya sedih, perlahan kehilangan pelanggan.




Ah, sudah lah, itu cerita masa lalu. Usaha saya perlahan berhenti pada 2011. Jika diingat-ingat lagi suka nyesek. Andai waktu itu mudah mengakses kredit, pasti saya tak sesedih ini.


Terobosan KUR


Kini, ceritanya lain lagi. Pada masa pemerintahan Jokowi-JK, mengangkat potensi perekonomian rakyat di tingkat UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) benar-benar dijadikan fokus utama. Pelaku UMKM dibantu untuk berkembang. Mereka tak hanya mendapatkan bantuan pendanaan tapi juga bimbingan dan pelatihan untuk membantu usahanya naik kelas.

Pemerintah sadar betul, sumbangan UMKM  bagi perekonomian nasional tidak bisa dianggap enteng. Kontribusi UMKM terhadap PDB (produk domestik bruto) nasional pada tahun 2018 mencapai 60,34%! Tahun ini bahkan diproyeksikan mencapai 65%, atau sekitar Rp 2.394,5 triliun.

Agar pertumbuhan UMKM semakin baik, pemerintah berusaha menggenjotnya dengan membuka akses pendanaan tambahan. Realisasi penyaluran KUR (kredit usaha rakyat) terus ditingkatkan.

Pada 4 April 2019 lalu, Forum Merdeka Barat (FMB) 9 memfasilitasi sebuah diskusi menarik tentang Terobosan Baru KUR. Acara diskusi yang berlangsung setelah jam makan siang di Hotel Haris Vertu Harmoni Jakarta ini menghadirkan 3 narasumber. Bapak Iskandar Simorangkir, Deputi bidang koordinasi ekonomi makro dan keuangan, kemenko perekonomian. Ibu Yuana Setyawati, deputi bidang pembiayaan, kementrian koperasi dan usaha kecil dan menengah. Dan Bapak Hari Purnomo, Executive Vice President Bisnis Kecil dan Kemitraan BRI.


Revolusi KUR


Yang sangat menarik bagi saya adalah ketika Pak Iskandar bercerita sejarah KUR. Pada 2007, bunga KUR itu mencapai 24%! Wuidih, tinggi banget ya. Pantes peminat KUR saat itu tak terlalu banyak. Realisasi penyaluran pun sangat rendah. Pada akhir 2014, suku bunga KUR mulai diturunkan menjadi 13%. Sepanjang 2015-2016, suku bunga KUR diturunkan lagi menjadi 12% saja. Ini membuat permintaan KUR meningkat dan realisasi penyaluran semakin mendekati target. 




Pada tahun 2017, Pak Iskandar masih melihat peluang menurunkan bunga, jadi lah suku bunga kredit cuma 9% saja. Makin membuka peluang pendanaan bagi UMKM. Memasuki 2018-2019, Pak Iskandar terus melakukan inovasi. Melalui skema subsidi bunga untuk menggenjot berkembangnya sektor UMKM, suku bunga kembali diturunkan menjadi 7% saja. Mantul kan?

Terobosan Sektor Penyaluran KUR


Ibu Yuana memaparkan beberapa terobosan terbaru dalam rangka penyaluran KUR terkini. Target penyaluran KUR pada tahun 2019 ini mencapai Rp 140 triliun. Akan kah tercapai?

Bidang yang mendapatkan pembiayaan kini diperluas. Tak lagi hanya fokus pada sektor perdagangan saja, tapi meluas ke sektor perikanan, perkebunan, hingga peternakan. Bahkan sektor pariwisata pun ikut tersentuh. 

Usaha produktif yang berkaitan dengan bisnis turisme di 10 destinasi pariwisata prioritas dan 88 kawasan strategis pariwisata nasional juga berpeluang mendapat KUR. Syarat mendapatkan KUR pun lebih dilonggarkan. Beberapa syarat administratif yang dulu dianggap kendala, kini dipermudah. 

Asal usahanya jelas produktifitasnya, jelas menunjukkan keuntungan dan potensi perkembangan, punya peluang besar mendapatkan KUR. Petani garam yang tadinya sulit mendapatkan KUR karena masuk sektor pertambangan yang tidak bisa mendapatkan KUR, kini sudah bisa. Petani garam tak lagi dimasukkan sektor pertambangan.



Terobosan Bank Penyalur KUR


Pak Hari Purnomo menyebutkan beberapa langkah terobosan BRI untuk meningkatkan realisasi penyaluran KUR. Kendala utama selama ini ternyata accesibility. Oleh sebab itu, BRI berusaha membuat akses penyaluran KUR menjadi lebih mudah. Beberapa marketing yang ada langsung siap menjemput bola. BRI membentuk agen-agen yang disebut Agen BRILink yang ada di lebih banyak titik.

Untuk memudahkan akses dan kecepatan proses pengajuan dan penyaluran, BRI meluncurkan satelit, BRISat, yang memudahkan penjangkauan ke daerah-daerah. Team marketing lebih proaktif melakukan jemput bola. Langsung mendatangi petani, pekebun, peternak yang kini menjadi sasaran KUR. 

Skema pembiayaan KUR khusus pertanian rakyat, perkebunan rakyat, maupun peternakan rakyat, bisa mencapai plafon Rp 500juta.

Ibu Yuana bercerita, banyak usaha yang awalnya hanya skala kecil, kini sudah naik kelas menjadi skala menengah, berkat pembiayaan KUR. So, bu Yuana melihat pembiayaan KUR bisa sangat membantu mengembangkan usaha.


Cara mudah mendapatkan KUR terkini


Nah, dari beberapa terobosan di atas, ada satu hal menarik yang saya catat. Kini, untuk mendapatkan KUR tak lagi sesulit dulu. Cara mudah mendapatkan KUR terkini, mudah banget! Cukup punya usaha produktif, KUR akan datang sendiri.

So guys, ada yang mau bikin usaha? 

Yuuk, sekarang pendanaan UMKM lebih simpel syaratnya. 

Asal jelas usahanya, produktif, tinggal ajuin ke lembaga penyalur KUR, disurvey keberadaan usahamu, difoto sebagai bukti usaha, approval bahkan bisa langsung dilakukan saat itu juga. 

Ada 43 lembaga penyalur KUR resmi yang sudah ditunjuk pemerintah. Mulai koperasi, lembaga kredit yang sudah ditunjuk, sampai bank pemerintah daerah. Berikut ini list lembaga penyalur KUR. 




7 komentar

  1. Wah dengan hanya mempunyai sebuah usaha KUR bisa datang sendiri ya

    BalasHapus
  2. Mudah juga cara mendapatkan KUR untuk saat ini

    BalasHapus
  3. Ada banyak juga ternyata KUR yang ada. Ada sekitar 43 :D

    BalasHapus
  4. Sekarang kalau mau mendapatkan KUR mudah juga ya, nggak sulit

    BalasHapus
  5. Mudah juga ya ternyata. Dengan mempunyai usaha produktif sendiri bisa KUR dapat datang sendiri

    BalasHapus
  6. Jadi kepikiran buka perkebunan atau peternakan kalau KUR nya sudah tidak mencekek leher lagi bunganya

    BalasHapus
  7. wah lengkap banget nih, pasti berguna buat UKM yang sedang butuh tambahan modal ya mba..

    BalasHapus

Komentar anda merupakan apresiasi bagi tulisan saya. Terima kasih sudah berkunjung. Maaf jika komen saya moderasi untuk mencegah pemasangan link hidup dan spam.

Tertarik bekerja sama? Kirim email ke siswadi.maya@gmail.com