Film Preman Pensiun, Fenomena Preman di Indonesia

Penasaran dengan kehidupan seputar preman di Indonesia? Tonton lah serial Preman Pensiun yang pernah tayang di stasiun TV RCTI sekitar 3 tahun lalu.





Latar Film Preman Pensiun


Serial Preman Pensiun pada awal-awal kemunculannya, menggambarkan kehidupan para preman. Apa yang mereka kerjakan, bagaimana system kerjanya, struktur kepemimpinan dan organisasi, hingga budaya organisasi yang ada di dalamnya. Serial yang secara cerdas menangkap fenomena kehidupan preman yang ada di Indonesia. Dipadu budaya Sunda yang kental.

Potret kehidupan Preman berlatar Sunda.

Kehidupan para preman ini berubah ketika pentolan mereka memutuskan pensiun!

Preman? Pensiun? Hm....

Kang Bahar, sosok goodfather yang begitu disegani, menyerahkan tampuk pimpinan ke Muslihat, tangan kanan yang dianggap tangguh dan mampu menyelesaikan berbagai persoalan.

Tak hanya Kang Bahar (alm. Didi Petet) yang memutuskan pensiun, seluruh jajaran "karyawan" pun ikut pensiun. Mereka beralih melakukan pekerjaan "normal". Ada yang berdagang, membuka usaha, menjadi satpam, dsb.

Sayang, serial ini berhenti tayang 3 tahun lalu. Walau rerunnya masih sering diputar, episode baru sudah tak muncul lagi.

Kini, episode baru itu muncul dalam bentuk film.


Film Preman Pensiun


Yap, film Preman Pensiun menjadi episode baru Serial Preman Pensiun.

So, penggemar sinetron Preman Pensiun wajib nonton Film Preman Pensiun.

Penulis Skenario sekaligus director (sutradara) Film Preman Pensiun, Aris Nugraha, kembali dipercaya oleh MNC Pictures untuk menyelesaikan film ini.

Aris Nugraha ini sosok yang unik. Sosok seniman yang moodyan, keras kepala, dan tidak bisa diatur-atur!

Bayangkan, menjelang H-3 shooting film Preman Pensiun dimulai, naskah belum jadi sepenuhnya. Naskah baru jadi persis H-2. OMG. Ini beneran bikin panik dan mules. Para produser dibuat pusing tujuh keliling. Mereka kesulitan membuat dan menghitung anggaran keseluruhan.

Tapi, Aris Nugraha sama sekali tak mau diatur-atur. Ga suka dikejar-kejar deadline. Malah ngatur produser

"Kalau ga punya budget, ga usah bikin film!"

Eaaa...bikin stress kan?

Tapi, hebatnya, dalam 14 hari, skenario selesa tanpa editing!

"Gak perlu edit-edit" seru Aris Nugraha saat press conference film Preman Pensiun di Epicentrum XXI, Jakarta pada 10 Januari 2019 lalu.



Press Conference Film Preman Pensiun di Epicentrum XXI, 10 Januari 2019
Press Conference Film Preman Pensiun di Epicentrum XXI, 10 Januari 2019

Malah Aris mengaku, ia sengaja membuat skenario film Preman Pensiun mepet deadline supaya ga perlu melalui proses editing. Hahaha.

Yaaa, walau ngerjainnya udah kayak Roro Jonggrang, film Preman Pensiun garapan Aris Nugraha ini ga bisa dianggap remeh. Kekuatan akting para pemain dalam menghidupkan karakter, ditambah naskah yang kuat, menjadikan Film Preman Pensiun enak ditonton, dari awal, sampai akhir!

Bahkan, saking ingin menunjukkan konsistensi sebagai pemeran Kang Mus, Epy Kusnandar sengaja memakai "kostum" kaos singlet dan boxer, seragam kesayangannya di "rumah". Tak peduli dinginnya ruang studio, Kang Mus santai saja wara wiri di seputar Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta Pusat saat press conference.


Kang Mus jadi rebutan awak media yang hendak selfie
Kang Mus jadi rebutan awak media yang hendak selfie


Film yang Mengocok Perut


Sosok kang Mus, menjadi tokoh sentral yang menjadi "pengayom" pengganti setelah Kang Bahar tiada.

Pesan almarhum "Setiap pertanyaan harus selesai di kamu, setiap permasalahan harus selesai di kamu", membuat Kang Mus yang kecil cungkring ini kelimpungan.

Walau kecil dan kurus, kang Mus adalah sosok yang disegani. Sekali memberi titah, seluruh jajarannya tak berani membantah.

Epy Kusnandar yang berperan sebagai Kang Mus, berhasil memerankan sosok Kang Mus yang "tegas", disegani, tapi cinta keluarga, termasuk mertua. Anak perempuan kesayangannya tak boleh lecet sedikit pun. Apalagi hatinya!

"Anak kita sudah besar" gumam Kang Mus lirih pada Esih, istrinya, sambil menatap sang putri yang memutuskan jalan berdua bersama teman lelaki. Naluri sebagai bapak yang harus  melindungi putri semata wayangnya pun bangkit.

Kelucuan dan keseruan seputar kehidupan sang putri yang beranjak gadis menjadi bumbu film Preman Pensiun. Bumbu manis yang menyelingi masalah utama film ini.

Menyaksikan film Preman Pensiun membuat emosi campur aduk. Mulai gemas, kesal, gregetan, kocak, hingga mengharu biru. Salut sama Epy Kusnandar yang bermain sangat apik. Saya berhasil menangis terharu, di tengah-tengah film yang nyaris setengahnya lucu!

Tokoh Murad dan Pipit menjadi pemanis yang sangat menghibur. Bikin mules dan sakit perut. Sampai capek ketawa.

Penasaran? Seperti apa sih gambaran film Preman Pensiun? Saksikan trailer berikut ya



Film Preman Pensiun akan resmi tayang di seluruh layar bioskop, mulai 17 Januari 2019. Ikuti infonya di instagram @film_premanpensiun ya.

6 komentar

  1. Wah seru banget tuh pastinya film preman pensiun

    BalasHapus
  2. Wah seru banget bisa nonton film itu

    BalasHapus
  3. jadi pingin nonton juga nih hehe

    BalasHapus
  4. Pasti bagus banget ya filmnya

    BalasHapus
  5. Keren banget film preman pensiun mah :D

    BalasHapus
  6. gua paling ngefans tuh sama kang mus. biarpun preman, kemana2 naik motor tetep pakai helem! salam kenal ya bunda, gue ipul, blogger dari bangkalan

    BalasHapus

Komentar anda merupakan apresiasi bagi tulisan saya. Terima kasih sudah berkunjung. Maaf jika komen saya moderasi untuk mencegah pemasangan link hidup dan spam.

Tertarik bekerja sama? Kirim email ke siswadi.maya@gmail.com