Sore itu, saya dapat kesempatan ikutan diskusi media yang difasilitasi FMB9 di gedung Bappenas pada 17 Desember 2018. Pemateri kali ini sangat spesial. Mereka adalah orang-orang sibuk yang sulit sekali dimintai waktunya. Ada pak Luhut Panjaitan dan Bambang Brodjonegoro.
Tahun 2018 ini, IMF dan World Bank kembali mengadakan annual meeting. Biasanya annual meeting, alias pertemuan tahunan, IMF - World Bank diadakan di Washington DC. Tapi Annual meeting kali ini diadakan khusus diadakan di Bali.
Tahun ini jadi tahun keemasan Indonesia. Berhasil mencuri perhatian dunia dengan mengadakan event berskala International dengan sangat sukses. Mulai Asian Games 2018, Asian Paragames 2018, hingga IMF-World Bank annual meeting 2018 di Bali.
Pelaksanaan pertemuan Tahunan IMF-WB 2018 yang telah sukses diadakan memberikan berbagai dampak positif bagi Indonesia. Delegasi Resmi yang datang pada Pertemuan Tahunan IMF-WB 2018 merupakan jumlah delegansi terbanyak sepanjang sejarah penyelenggaraan Pertemuan Tahunan IMF-WB di luar Washington DC.
Lebih dari 50 persen peserta gak akan datang ke Bali kalau gak ada Pertemuan Tahunan IMF-WB 2018. Jadi pertemuan ini sudah mendatangkan wisatawan yang awalnya ga ada rencana datang ke Indonesia.
Kesuksesan juga ditunjukkan oleh penilaian peserta yang menyatakan puas atau sangat puas pada semua aspek khususnya aspek keramahan.
Berdasar survey yang dilakukan Bappenas dan LPEM FEB UI, sebanyak 76 persen responden peserta pertemuan dari mancanegara memiliki keinginan untuk berkunjung kembali ke Indonesia. Nah. hal ini tentu menguntungkan bagi Indonesia kan? Kalau mereka datang ke Indonesia, tentu dampak ekonominya akan lebih besar lagi.
Dalam hal promosi pariwisata, sebesar 95 persen dari peserta mancanegara akan merekomendasikan Indonesia sebagai tujuan wisata kepada teman, keluarga, dan kolega di negara asalnya. Keberhasilan dalam menyelenggarakan acara dan memberikan kesan baik kepada peserta dapat meningkatkan potensi pariwisata di Indonesia.
Selama pertemuan tahunan IMF-WB 2018, Indonesia berhasil membuat kesepakatan investasi hampir 250 Trilyun dengan investor dari luar negeri. Wow, keren ga tuh.
Total pengeluaran peserta selama pertemuan ini bahkan mencapai 341 Milyar. Itu peserta mancanegara lho. Pengeluaran ini untuk akomodasi, makanan, minuman, dan kriya tangan. Peserta domestik juga ga kalah banyak, total pengeluarannya hingga 241 Milyar.
Selama pertemuan ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia naik sebesar 0,01 persen, menciptakan lapangan kerja bagi 22.300 orang di Bali, dan meningkatkan upah riil sebesar 0,70 persen.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar
Komentar anda merupakan apresiasi bagi tulisan saya. Terima kasih sudah berkunjung. Maaf jika komen saya moderasi untuk mencegah pemasangan link hidup dan spam.
Tertarik bekerja sama? Kirim email ke siswadi.maya@gmail.com