Terbentur Modal Saat Mulai Berbisnis?

Menjadi wanita pengusaha, atau istilah kerennya WomanPreneur itu susah-susah gampang. Di satu sisi, ada cukup banyak wanita yang sukses dengan bisnisnya. Tapi tak jarang, ada juga wanita pebisnis yang tak bisa maksimal mengembangkan bisnis. Entah karena keterbatasan waktu, keterbatasan dana, hingga keterbatasan ilmu dalam pengelolaan bisnis. Mereka butuh kiat sukses berbisnis bagi wanita.


Bisnis Baju Pesta Menyusui


Dulu, sekitar 10 tahun lalu, saat saya masih dalam masa menyusui Falda, saya merintis sebuah bisnis baju menyusui yang saya beri label Studio 3f. Sebuah bisnis kecil-kecilan yang berawal dari modal seadanya.

Saat itu saya hanya mengandalkan network. Saya tergabung di sebuah milis wanita menyusui yang anggotanya ribuan, tersebar di mana aja, dan sangat aktif, milis asiforbaby. Sebuah milis, mailing list dari yahoo, yang menjadi cikal bakalnya AIMI. Saya aktif sebagai kontributor plus moderator. Sesekali juga menginisiasi pertemuan, kelas menyusui, dan menuangkan tulisan via blog di platform multiply.

Berbekal kebutuhan saat itu dan networking, saya nekat memulai usaha, menjual baju pesta menyusui secara online. Saya mengkhususkan diri pada penjualan baju pesta menyusui. Berbekal pada masalah ibu-ibu menyusui yang kesulitan menemukan baju pesta yang ramah menyusui. Baju yang memudahkan ibu, menyusui tanpa memperlihatkan area pribadi saat ingin membawa bayi ke acara pesta, namun tetap terlihat cantik dan bergaya.

Baju Pesta Menyusui Studio3F
Baju Pesta Menyusui Studio3F


Saya mulai dengan berburu bahan, mencari penjahit yang sesuai, mengkomunikasikan ide dan desain ke penjahit, lantas menjual produk via online. Saya buat blog khusus di Multiply sebagai portfolio sekaligus etalase.

Beberapa tulisan di blog multiply, saya cross posting ke blog ini. Kebanyakan tentang baju pesta menyusui special request

Sackdress Menyusui Ungu Lengan Pendek

Baju Pesta Special Request

White long dress menyusui

Serunya berburu bahan

Saya buat fanpagenya juga

https://www.facebook.com/studiobunda3f/

Salah satu baju pesta menyusui customized di Studio3F
Salah satu baju pesta menyusui customized di Studio3F


Pembeli pun berdatangan dari mana saja. Mulai Sumatera, Kalimantan, bahkan Papua, hingga Jerman.

Konsep bisnis saya ini sempat mendapat apresiasi dari Lomba Wanita Wirausaha Femina pada tahun 2009, diwawancara MNC TV dan beberapa media bisnis.

Sayangnya, kurang modal dan salah pengelolaan membuat saya akhirnya menyerah dan menghentikan bisnis ini pada tahun 2013. Banyak yang menyayangkan sebenarnya. Saya sendiri masih ga rela. Masih galau lah, apakah saya mampu memulai bisnis ini kembali suatu saat? Atau, malah memulai bisnis baru? Entahlah.



Modal


Sering kali, masalah utama saat memulai bisnis adalah modal. Punya idenya, punya konsepnya, ada sumber dayanya, tapi ga punya modal. Ini masalah saya dulu, hahaha. Apakah bisnis tetap bisa jalan?

Padahal, modal ini bisa didapat dari mana saja lho. Entah menjual aset, meminjam pada teman, kerabat atau keluarga, atau menggadaikan sesuatu (misalnya gadai BPKB mobil atau motor) semisalnya kepepet untuk mendapatkan modal.

Modal juga bisa didapatkan dengan mencari investor atau kerja sama dan berpartner dengan orang yang punya visi misi sama. Kuncinya, buat perjanjian tertulis, hitam di atas putih untuk mencegah beberapa masalah di kemudian hari.

Tak ada salahnya menyiapkan beberapa proposal bisnis yang siap dipresentasikan. Proposal ini akan berguna saat kita berniat mencari investor atau sumber pendanaan.

Bergabung lah dengan komunitas-komunitas bisnis, selain dapat tambahan ilmu, bukan tak mungkin juga bertemu investor dan suntikan modal, right?

Ohooo, ini yang jadi batu sandungan saya. Terjawab sudah masalah modal ini, karena saya terus bertanya-tanya dalam hati.



Kelola Keuangan



Nah ini dia nih yang ga boleh lengah. Saat bisnis sudah mulai berjalan dan pemasukan sudah didapat, jangan lupa untuk mengelolanya dengan baik.

Atur keuangan dengan baik. Catat semua pengeluaran dan pemasukan. Pisahkan rekening pribadi dan rekening usaha. Pisahkan modal dan keuntungan.

Sering kali, kesalahan dalam pengelolaan keuangan saat berbisnis adalah masih bercampurnya keuangan pribadi dan bisnis. Akibatnya, modal terpakai dan bisnis jadi berantakan arusnya. Huaaa, ini nyentil banget. Berasa ketampar-tampar. Hahaha. Ini masalah saya dulu ketika berbisnis.

Masalah ini sering jadi masalah klasik para perempuan yang berbisnis. Masih jadi satu rekening antara pribadi dan bisnis dan pemakaiannya pun masih bercampur baur.

Sekecil apa pun usaha, hendaknya buat rekening khusus untuk mengelolanya. Jika memang terpaksa harus memakai modal usaha, catat lah sebagai hutang!

Selain itu, buat lah post-post pengeluaran. Bagi-bagi ke dalam post investasi, saving, operasional, dsb.

So, gimana? Sudah siap memulai bisnis?

Tidak ada komentar

Komentar anda merupakan apresiasi bagi tulisan saya. Terima kasih sudah berkunjung. Maaf jika komen saya moderasi untuk mencegah pemasangan link hidup dan spam.

Tertarik bekerja sama? Kirim email ke siswadi.maya@gmail.com