Saat ini, mempersiapkan kehamilan yang sehat bisa dilakukan dengan langkah apa saja. Mulai dari menyiapkan gizi yang baik dengan makan-makanan yang sehat dan bergizi, hingga melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin. Bukan tidak mungkin, sewaktu-waktu dokter akan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan dengan beberapa rangkaian tes.
Kelainan Kromosom
Salah satu tes pemeriksaan untuk mendeteksi kelainan kromosom pada janin dengan menggunakan sampel darah ibu hamil. Kelainan kromosom pada janin dapat dideteksi sejak bayi masih berada di dalam kandungan.
Kelainan kromosom yang paling sering terjadi seperti Down Syndrome, Patau Syndrome, Edward Syndrome, Klinifelter Syndrome, dan Turner Syndrome dapat dideteksi dengan ProSafe besutan Prodia.
Dari beberapa kelainan kromosom, salah satu kelainan kromosom yang sering terjadi adalah Down Syndrome. Down Syndrome merupakan kondisi keterbelakangan perkembangan fisik dan mental anak disebabkan dari kelainan perkembangan kromosom. Kromosom adalah unit genetik yang terdapat dalam setiap inti sel pada semua makhluk hidup yang disusun oleh DNA dan protein.
Jika pada orang normal hanya terdapat dua kromosom 21, penderita Down Syndrome memiliki tiga kromosom 21. Kelebihan kromosom inilah yang menjadi ciri dari Down Syndrome atau yang dikenal dengan istilah Trisomi 21. Dengan tes ProSafe, kelainan kromosom penyebab Down Syndrome sudah dapat diketahui sejak janin berada dalam kandungan.
Berdasarkan estimasi World Health Organization (WHO), terdapat 1 kejadian Down Syndrome per 1.000 kelahiran hingga 1 kejadian per 1.100 kelahiran di seluruh dunia. Setiap tahunnya, sekitar 3.000 hingga 5.000 anak lahir dengan kondisi ini. WHO memperkirakan ada 8 juta penderita Down Syndrome di seluruh dunia.
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan, di Indonesia, prevalensi Down Syndrome sebesar 0,12 persen pada tahun 2010. Namun, nilai ini meningkat menjadi 0,13 persen pada 2013. Pada tahun 2013, terdapat 58 kasus per 1.000 kelahiran, dengan frekuensi untuk Down Syndrome 1 per 700 kelahiran.
Perlunya NIPT (Non Invasive Prenatal Test)
Menurut dr. Boy Abidin, SpoG, pada 9 November 2018 lalu di Paradigma Cafe, Cikini Jakarta, kelainan biasanya terjadi pada masa pembelahan kromosom, terjadi mutasi. Hal ini lah yang bisa menyebabkan beberapa kelainan pada janin.
"Dengan melakukan NIPT ibu bisa mempersiapkan kehamilan dengan lebih baik" - dr. Boy Abidin, SpoG.
![]() |
dr. Boy Abidin, SpoG memberikan penjelasan tentang kelainan kromosom |
Memang sih, kelainan kromosom yang sudah terjadi tidak akan mungkin diperbaiki. Tapi, dengan pemeriksaan NIPT, ibu jadi tahu resiko kehamilan yang akan dihadapinya. Tahu cara terbaik untuk mengatasi dan menghadapinya.
Hal ini lah yang membuat Chacha Tengker melakukan pemeriksaan NIPT Prosafe di Prodia saat ia hamil. Chacha ingin kehamilannya berjalan lancar, dan ia tahu apa yang terjadi dengan janinnya. Apakah si janin sehat-sehat saja, atau ada kelainan. "Kalau pun ada kelainan, minimal saya jadi lebih siap mental"
Prosafe dari Prodia
Direktur Pemasaran Prodia, Indriyanti Rafi Sukmawati mengatakan bahwa ProSafe dikerjakan dengan menggunakan teknologi terbaru Next Generation Sequencing (NGS) dari Illumina, San Diego - Amerika Serikat. "ProSafe memiliki tingkat akurasi 99.99%. ProSafe merupakan non-invasive prenatal test (NIPT) bagi ibu hamil dengan menggunakan darah ibu, sehingga janin aman dan ibu nyaman", jelas Indriyanti.
Lebih lanjut, bu Indriyanti mengatakan bahwa ProSafe sudah dapat dilakukan sejak usia kehamilan 10 minggu. Di negara yang sudah berkembang, pemeriksaan NIPT telah menjadi mandatori bagi semua wanita hamil tanpa membedakan usia.
Prodia sudah melayani pemeriksaan ProSafe untuk kota Bandung, Denpasar, Batam, Jakarta dan sekitarnya. Direncanakan pada awal tahun 2019, seluruh cabang Prodia bisa melayani tes pemeriksaan ProSafe kepada pelanggan.
Oh ya, salah satu bonus yang bisa didapat dari pemeriksaan Prosafe adalah bisa mengetahui jenis kelamin bayi lebih awal dan lebih akurat. Loh kog bisa gitu? Ya, karena prosafe kan sebenarnya merupakan pemeriksaan kromosom. Kromosomnya diperiksa satu-satu, apakah ada kelainan atau tidak. Namanya periksa kromosom, ya pasti jadi ketahuan kan jenis kelaminnya. Kalau kromosomnya XY, pasti laki-laki, kalau perempuan kan XX. Pemeriksaan ini sudah bisa dilakukan sejak awal kehamilan, di usia 10 minggu. Jadi lebih akurat ketimbang USG.
Mempersiapkan kehamilan yang sehat memang ga boleh setengah-setengah. Periksa kehamilan dengan teratur dan melakukan pemeriksaan yang lebih mendalam akan lebih baik
Tidak ada komentar
Komentar anda merupakan apresiasi bagi tulisan saya. Terima kasih sudah berkunjung. Maaf jika komen saya moderasi untuk mencegah pemasangan link hidup dan spam.
Tertarik bekerja sama? Kirim email ke siswadi.maya@gmail.com