Film 3 Dara 2, Perkara Komunikasi & Harga Diri

Saya termasuk jarang-jarang nonton film ke bioskop. Terutama sejak punya anak. Entah kenapa suami susah banget diajak me time berdua. Selalu alasannya "kasihan anak-anak kalau ditinggal". Mengajak anak-anak ke bioskop bukan lah opsi hiburan bagi kami. Selain jarang ada film anak-anak, kami ga ingin merusak suasana menyenangkan menjadi neraka.

Kami sadar anak-anak bukan tipe anteng. Pastinya mereka ga akan bisa diam di tempat, banyak tanya, lasak. Daripada sibuk menjaga mereka ke sana ke mari, sibuk menyuruh mereka diam dan mengganggu penonton lain, kami memilih untuk mencari hiburan lain saja. Jadi ya udah lah terima nasib, ga pernah ke bioskop bertahun-tahun, jarang nonton film Indonesia. Cukup puas nonton film setelah masuk TV nasional. Hiks. Kog ga nonton sendiri aja? Hm, ga segitunya butuh ke bioskop sih sampai harus nonton sendirian, hahaha

Untung lah, beberapa tahun terakhir mulai agak lumayan. Sudah mulai bisa nonton ke bioskop, walau tetap aja jarang-jarang nonton. Hahaha. Itu pun nontonnya ga bareng suamik. Hiks. Kalau ga bareng sama anak-anak, ya sama teman-teman blogger.

Hadeuuh, kenapa mau ngomongin film aja jadi ngalor ngidul sik. Hahaha, ini sih sebenarnya karena saya happy banget dapat kesempatan bisa nonton bareng teman-teman dari Komunitas ISB dan MNCP Movie. Senangnya lagi, dapat kesempatan nonton film drama komedi. Genre favorit saya.

Sabtu, 27 Oktober 2018 lalu, saya nonton film 3 Dara 2 di Blok M Square, Jakarta Selatan. Ternyata, sore itu memang jadwalnya nobar road show di beberapa Bioskop. Beberapa pemain turut hadir di beberapa bioskop. Ada Adipati Dolken dan Tanta Ginting. Tora Sudiro hadir di Surabaya. Seru banget bisa meet n greet bareng mereka. Sayang ga sempat minta foto bareng, penuh orang.





Film 3 Dara 2


Dalam film 3 Dara 2 ini ada 3 karakter utama. Tiga orang sahabat, Affandi (Tora Sudiro), Richard (Tanta Ginting), dan Jay (Adipati Dolken) yang saling bahu membahu.



Affandi yang paling senior dan dituakan, selalu menjadi yang paling menonjol dan didengar pendapatnya. Di rumah pun, Affandi diperlakukan bak raja oleh sang istri, Aniek. Sayangnya, sang ibu, alias eyang putri, tak pernah suka sama sang menantu yang dianggapnya mokondo.

Terus menerus disindir-sindir mertua membuat Affandi "panas", harga dirinya tercabik-cabik. Akhirnya ia mencari-cari cara agar bisa naik "kelas" di mata mertua.

Bersama sahabat-sahabatnya, Affandi kasak kusuk ke sana kemari mencari peluang bisnis, hingga bertemu pengusaha kaya bernama Bowo (Dwi Sasono) yang rada antik. Dari sini lah semua petualangan dan keseruan bermula.

Mulai dari gadai rumah, sewa hacker, sewa menyewa perabot, hingga jadi bapak rumah tangga dan pasien dokter jiwa.

Seperti apa keseruannya? Nonton sendiri aja deh biar ga spoiler ya.


Review Film 3 Dara 2


Awalnya, saya ga punya ekspektasi apa-apa tentang film ini. Tapi, setelah nonton sendiri, dibuat tertawa geli dan sakit perut berkali-kali, saya patut mengacungkan jempol pada Monty Tiwa sang sutradara.

Sebuah film komedi butuh pemain karakter kuat untuk bisa menyampaikan pesan, sesuatu yang bisa jadi ironi dan menjadi sebuah kelucuan. Tanpa perlu membanyol, memaksa penonton tertawa, or try to be funny. Karakter pemain dan skenario yang kuat, sudah cukup membuat sebuah adegan menjadi layak untuk ditertawakan. 

Cut Mini yang berperan menjadi mertua alias eyang putri yang super kaya, punya banyak perusahaan, menyebalkan dan suka meremehkan ini menjadi sentra cerita. Karakter eyang putri yang super annoying dan bolak balik menyebut Affandi mokondo ini lah yang menjadi kekuatan cerita dan menimbulkan berbagai konflik.

Tora Sudiro sang tokoh utama juga bermain apik, menjadi suami yang tercabik-cabik harga dirinya. Selalu berusaha show off, mau menunjukkan "kelaki-lakiannya" yang mampu menjadi pemecah masalah.

Tanta Ginting dan Adipati Dolken pun tak kalah ciamik. Adegan Richard dipaksa "mengemis" pada ayahnya, berhasil mengocok perut.




Belum lagi munculnya karakter Jentu (Soleh Solihun) yang super tengil, berhasil menciptakan konflik-konflik tak terduga di film ini. Antara pengen kesel, marah, nangis, ketawa.

Ya, yang pasti sih saya suka film komedi semacam ini. Walau sedikit terganggu pada scene-scene dokter jiwa (kenapa bukan psikolog?) yang sedikit menggurui, saya tetap suka. 

Menghibur tanpa memaksa lucu. Gak try to be funny!


Moral of The Story Film 3 Dara 2


Dalam sebuah rumah tangga, seringkali masalah ekonomi menjadi kendala yang dapat berpotensi merusak hubungan suami istri. Namun, dengan komunikasi yang baik, masalah seberat apa pun tak akan jadi batu sandungan.

Film 3 Dara 2 ini secara tak langsung mengangkat masalah ini. Komunikasi. Seringkali suami istri kurang mampu mengkomunikasikan masalah yang mereka hadapi, sampai jadi konflik.

Ketika ada masalah, suami takut dimarahi atau berantem sama istri, lantas diam-diam menyelesaikan masalah sendiri. Giliran muncul konflik, istri juga yang puyeng. Padahal kalau didiskusikan, istri bisa saja membantu, kan? Begitu juga sebaliknya. Apa pun masalahnya, jika ada komunikasi antara suami dan istri, bisa dicari jalan keluarnya.

Itu sih yang saya lihat dari film 3 Dara 2, selain isu kesetaraan gender. Dibalik kelucuan ceritanya, ada selipan moral yang disampaikan dalam bentuk sentilan-sentilan ringan nan menghibur. 

Saya bolak balik kesentil film 3 Dara 2 ini. Jadi merasa, "kog ini kayak masalah gue ya, cuma kebalik aja contohnya". Kesentil masalah komunikasi. 

Suami merasa saya kurang mau mendiskusikan masalah-masalah yang saya hadapi. Sok kuat menghadapi semua masalah sendirian. Efeknya bikin saya stres dan marah-marah ke suami dan anak-anak. Belakangan, saya mulai belajar melibatkan suami dan berdiskusi dengannya. Walau sungkan, takut merepotkan, justru ia suka, bisa membantu meringankan masalah yang saya hadapi. 

So, tak ada salahnya nih suami istri nonton bareng film 3 Dara 2. Yakin ga rugi buang waktu 1,5 jam duduk di bioskop, tertawa geli dan bolak balik sakit perut. Menghibur sekaligus mencerahkan. 

Buat yang mau nonton dan ketemu pemain-pemainnya, ikutan nobar aja. Cermati jadwalnya di akun instagram @film_3dara2





Keseruan tadi sore abis nobar #Film3Dara2 . Ketemu @tantaginting @adipatidolk yang jadi salah dua pemeran utamanya. Sayang ga ketemu @t_orasudi_ro , padahal suka aktingnya yang berhasil bikin saya mules, gemes, kesel, tapi juga terharu. Ok, saya jarang-jarang nonton bioskop, jarang nonton film Indonesia. Tapi, nonton garapan Monty Tiwa dan @mncp_movie ini, saya perlu acungin jempol. Sebuah film komedi butuh pemain karakter kuat untuk bisa menyampaikan pesan, sesuatu yang bisa jadi ironi dan menjadi sebuah kelucuan. Tanpa perlu memaksa lucu, ngebanyol, or "try to be funny". Karakter pemain dan skenario yang kuat akan membuatnya "hidup". Haiyah, ngomong opo thoo. Ya wis, yang jelas saya akan bahas ini di blog. Pokoknya saya suka banget film ini, Rasanya sih pengen nonton lagi bareng suami. Wajib tonton buat yang pengen menghibur diri sekaligus mendapat hikmah kehidupan *tsaaah Buat yang pengen nonton dan pengen ketemu pemain2nya, coba ikutan nobar, pantengin deh jadwalnya di @film_3dara2
A post shared by Maya Siswadi (@mayasiswadi) on

2 komentar

  1. Hari ini saya mau nonton.. udah gal sabar bakal dibuat seru kaya apa ini. Hihi

    BalasHapus
  2. wah, makasih ya mbaa reviewnya. lengkap, dan jadi pengin ajak suami nonton

    BalasHapus

Komentar anda merupakan apresiasi bagi tulisan saya. Terima kasih sudah berkunjung. Maaf jika komen saya moderasi untuk mencegah pemasangan link hidup dan spam.

Tertarik bekerja sama? Kirim email ke siswadi.maya@gmail.com