Biasanya, masalah besar setelah lebaran dan mudik itu bukan cuma cucian menumpuk, kerjaan rumah segambreng, atau ART yang ga balik-balik. Yang lebih serem lagi biasanya adalah kondisi kantong, alias keuangan.
Masalah Setelah Lebaran
Setelah lebaran, banyak keluarga yang mengeluhkan kondisi keuangan yang sekarat. Habis buat keperluan mudik dan lebaran. Sementara tanggal gajian masih beberapa hari atau minggu lagi. Tanggal tua istilahnya.
Gajian masih lama, tapi dompet udah tiris, ATM sudah berteriak-teriak minta diisi, dan kulkas yang minta direstock. Makan dirit-irit dan jajan udah distop. Mau pergi jalan, mikir dulu beribu kali, berhitung-hitung ongkosnya cukup ga buat pulang pergi. Jangan sampai bisa pergi, tapi ga bisa pulang. Berabe kan?
Sounds familiar?
Hayooo, siapa yang ngalamin begini?
Sayaaa *tunjuk tangan
Ini saya lagi ngalamin banget keuangan yang sekarat. Uang menipis, lirik ATM cuma tersisa 15ribu, beras abis, persediaan bahan mentah di kulkas kosong. Huaaaa..setreeeesss..Kepala sampai pusing berhari-hari mikirin caranya bertahan sambil cari celah supaya bisa punya uang lagi.
Masak nasi jadi bubur, biar irit |
Anak-anak udah disuruh bersabar untuk makan dengan lauk dan nasi seada-adanya, tahu tempe or paling banter telor ceplok tanpa lauk lainnya. Saking pengen iritnya, nasi sedikit pun diolah jadi bubur, biar cukup untuk dimakan berlima. Ayam sepotong dua potong disuwir-suwir, telor sebutir didadar dan diiris-iris, biar ada hiasan lauknya. Hiyaaa *nyesek.
Kalau udah kondisi begini, kadang merasa bersalah sama anak-anak. Mereka pulang berlibur dari Pondok, tapi ayah bundanya ga bisa menyuguhkan apa-apa. Ga bisa kasih lauk yang layak. Padahal di pondok juga mereka udah makan seada-adanya, 5T kalau istilah Faldi. Tahu, tempe, telor, terong, tauge. Masa saat liburan di rumah pun disuguhkan makanan yang sama? Ga bisa perbaikan gizi. Ga bisa ajak jalan-jalan. "Masa liburan di rumah aja bund?" protes Faldi.
Dulu, jaman anak-anak masih kecil, saya bisa sih bikin anak-anak betah di rumah dengan mengajak mereka main atau beraktifitas. Tapi sekarang saat mereka beranjak remaja, udah ga cukup mempan cuma dikasih kegiatan aja. Ya, untungnya sih mereka masih mau dikasih pengertian kalau keuangan ayah bundanya sedang babak belur.
Tersentil Sitkom
Saat menyaksikan sitkom web series #KeluargaSurya episode 1 yang ada di Youtube @Sunlife_ID, saya kog jadi kayak ngaca sama diri sendiri. Lha, ini keluarga saking ekstrimnya sampai lebaran cuma sama menu nasi goreng dan telor ceplok!
Padahal mereka sebelumnya digambarkan punya uang THR cukup banyak. Beda sama saya yang memang ga punya THR. Cuma, si Keluarga Surya ini ternyata sebegitu terlenanya dengan THR yang di dapat, sampai punya mindset kalau uang THR itu untuk dihabiskan. Gawat kan? Mereka lupa, uang kan ga cuma dibutuhkan 1 hari itu saja. Butuh juga di hari lainnya, butuh buat masa depan juga.
Andai mereka lebih bijak mengelola THR, uang tersebut bisa digunakan untuk banyak hal. Sunlife Financial Indonesia, dalam salah satu artikel di webnya, cara kelola THR menyebutkan, THR harusnya dipisahkan dengan gaji.
Gunakan gaji untuk kebutuhan rutin harian dan bulanan, sementara THR, bisa digunakan untuk kebutuhan yang lebih besar, misalnya melunasi utang dan cicilan, jadi beban keuangan ga terlalu berat di masa akan datang. Bahkan, untuk keperluan mudik, ambil lah dari dana bulanan jauh-jauh hari, jadi ga utak atik THR.
Literasi Keuangan ala Sunlife
Terus terang saya salut dengan cara Sunlife mengedukasi masyarakat tentang literasi keuangan melalui websitenya, www.sunlife.co.id, dan komedi situasi (sitkom) #KeluargaSurya ini. Masyarakat Indonesia memang masih rendah banget literasi keuangannya.
Kebanyakan masyarakat kita masih berpikir untuk kebutuhan masa kini. Sulit banget untuk diajak berpikir jangka panjang, untuk masa depan. "Halah, kumaha engke" atau "wis ta lah, mengko wae". Lihat aja lah gimana nanti. Bukan berpikir, bagaimana ya nantinya?
Saking komitnya ingin mengedukasi melalui sitkom web series, per tanggal 21 Juni 2018 lalu, sudah lahir kembali episode 3. So, dalam jangka waktu tak sampai sebulan, sejak 30 Mei 2018, sudah lahir 3 episode. Keren ya.
Sitkom Web Series #KeluargaSurya
Melalui episode ketiga ini, ada satu hal menyentil yang membuat saya berpikir. Kenapa sih mama Mentari yang diperankan Karina Nadira ini sampai segitu ngototnya melarang suami, ayah Surya yang diperankan Edo Borne dan anak laki-lakinya, Fajar, yang diperankan Bima Azriel, begadang nonton Piala Dunia.
Belakangan baru saya ngeuh kalau mama Mentari melakukan itu ya demi kesehatan. Kalau anak dan suaminya terus begadang tiap hari, kan waktu tidurnya jadi kurang, istirahatnya kurang. Kalau kurang istirahat, akibatnya kan jadi kurang fokus dalam belajar dan bekerja. Apalagi kalau nontonnya di hari-hari kerja, bisa berantakan kan kerjaannya ayah Surya.
"Nanti kalau ayah dan Fajar sakit, ga bisa nonton bola lagi dong", sahut Cahaya yang diperankan Sandrina Michelle.
Kalau ayah Surya sampai sakit, pasti akan lebih repot lagi. Gak cuma kesehatan yang terganggu, tapi juga keuangan keluarga, akan ikut terganggu juga kan.
So, sometimes, kalau emak-emak rada bawel seperti mama Mentari ini bawelin suami dan anaknya, maklumin aja ya. Selain khawatir dengan kesehatan keluarga, ya khawatir juga kan dengan efek jangka panjangnya, keuangan keluarga yang terganggu.
Demi memastikan semuanya berjalan sesuai rencana, mama Mentari sampai kasih tantangan supaya ayah Surya dan Fajar ga begadang lagi tiap malam. Akhirnya ayah dan anak ini berhasil melewati tantangan, walau akhirnya ayah Surya juga yang keki. Hahaha.
Nonton tiap episodenya sitkom web series #KeluargaSurya ini membuat saya banyak merenung, sekaligus belajar, harusnya saya lebih baik lagi dalam mengelola keuangan keluarga. Jangan sampai deh lebaran cuma sama nasi goreng.
Harusnya mah saya mikir jangka panjang dalam merencanakan keuangan keluarga. Mustinya mikir bagaimana ya nantinya, bukan pasrah aja ngikutin arus "gimana entar aja ah". Harusnya mah saya lebih perduli dan mikirin kesehatan juga, supaya keuangan keluarga ga terganggu.
Rencanakan Keuangan Keluarga, Sekarang
Ah, merencanakan keuangaan keluarga itu bukan cuma untuk urusan hari ini. Tapi juga untuk masa depan. Anak-anak masih butuh melanjutkan sekolah, kehidupan keluarga masih terus berjalan, dan kesehatan keluarga juga tak boleh diabaikan. Seiring berjalannya umur, ga bisa dibohongi kalau berbagai penyakit akan makin sering mampir.
Namanya hidup terus berputar kan? Ga mungkin juga selamanya orangtua bisa tetap produktif, right? Ini yang harus dipikirkan. Bagaimana masa depan anak-anak jika orangtua sudah tak mampu lagi mencari nafkah? Sering sakit-sakitan? Biaya berobat itu lebih mahal kan ketimbang upaya mencegahnya?
Anak-anak masih butuh biaya sekolah, tapi orangtua sakit-sakitan dan tak produktif lagi mencari nafkah? Mudah-mudahan hal ini tak terjadi pada kita ya mom.
Semoga dengan uang yang ada saat ini, yang dikelola dengan baik, dapat mencukupi kebutuhan di masa depan. Mampu membiayai sekolah anak-anak hingga selesai, mampu membiayai kesehatan di masa depan.
So, mom, yuk, #LebihBaik Sekarang mulai merencanakan keuangan keluarga, agar di masa depan kehidupan kita tetap terjamin, ga terpuruk karena salah pengelolaan.
Aku suka banget sama dramanya diulas sederhana tapi maknanya banyak sdar keuangan apalg kesehatan
BalasHapusMasalah banget pasca lebaran itu adalah keuangan emang. THR numpang lewat doang, udah gtu gajian 2 minggu lagi. Hadeuh banyak beud tagihan yang harus dibayar, jangan sampai ada biaya pengeluaran lagi deh kalau tiba2 suami atau anak sakit gegara demam piala dunia.
BalasHapusKayaknya sutradara sitkom ini tau betul tentang cara komunikasi istri vs suami, haha... Jadi banyak belajar ya mba dengan adanya wrbseries ini, bukan sekedar hiburan semata doang
BalasHapusSemangaat ya mba maya. SMoga keuangan keluarga semkain bagus sehingga nggak lagi 5T ya :). LIterasi keuangan mellaui sitkom ini pas banget dengan kondisi saat ini ya mba
BalasHapusKadang kita paham ttg literasi keuangan, tapi masih aja bandel. Itu yang repot.hehehe...
BalasHapusbetul ya , makasih sharingnya
BalasHapusIyaa nih betul juga nih ...mantap
BalasHapusSerialnya memang menginspirasi nih. Kita cenderung menganggap remeh masalah keuangan gara2 tiap bulan pasti gajian. Padahal kan tetep ada pengeluaran tidak terduga dan lain sebagainya.
BalasHapusbenar sekali bunda, keuangan memang harus direncanakan dengan matang sehingga tidakterlalu risau dengan kondisi ya. Tercerahkan dengan postingan ini. makasiih
BalasHapusBagus sekali tulisannya. Keuangan memang harus direncanakan
BalasHapusKeuangan keluarga memang harus direncanakan apalagi sebelum anak - anak lahir karena kita tidak hidup hanya untuk hari ini saja. Sitkom #KeluargaSurya ini benar-benar bermanfaat untuk ditonton.
BalasHapusVideo ini memang inspiring banget utk kita yg perlu sadar akan membenahi financial keluarga agar lebih tertata lagi..
BalasHapusSudah nonton saya mbak. Seru dan kocak.
BalasHapusMpo baru tahu 5 T . kehidupan memang harus dijalani terkadang pahit tetapi sesungguhnya pasti ada orang yang menolong di saat pahit.
BalasHapusDaku nonton keluarga surya baru sekali aja. Tapi setuju banget sama perencanaan keuangannya, karena memang harus ada perencanaan biar nggak bablas uangnye
BalasHapusKeuangan keluarga oh keuangan keluarga, emang kudu disiasati kudu cukuuupp :D
BalasHapusKhsuusnya emak2 kudu pinter ya mbaakkk, ngirit2, tapi msh bisa saving2 jg :D
Lagi berjuang banget nih mengelola keuangan.keluarga supaya lebih stabil. Semangat mba maya, yuk kita berjuang 😘
BalasHapusBerasa kesindir nih, uang THR selalu habis dipakai mudik terus pas pulang mudik uang jadi pas-pasan. Jadi pengen intip sitkomnya
BalasHapusSaya Bun. Saya ngalaminnya. Pulang mudik dompet langsung kering wkwkwkw. Jadi penasaran ama keluarga surya ini
BalasHapusMengelola keungan memang harus bijak. Nah, masalahnya saya juga kadang masih sua serampangan. Harus belajar lebih banyak lagi dari Keluarga Surya :)
BalasHapusKeuangan ini memang penting banget dikelola bener2. Tp sebaik apapun konsep pengelolaannya, ttp yg utama it adalah menahan keinginan n mengutamakan kebutuhan. Krn sbnrnya kebutuhan kita it terbatas, keinginannya yg waw. Hihi
BalasHapusAku pernah belajar dikit soal literasi keuangan tp belum bisa istiqomah hehe
BalasHapusAku lagi berjuang juga nih kak buat planning keuangan keluarga. Yang masih belom ada itu dana darurat padahal itu penting banget.
BalasHapusJadi inget tahun-tahun lalu abis lebaran, tabungan malah jadi menipis. Tp tahun ini sudah diperbaiki hehe. Penasaran pengen nonton keluarga surya jadinya
BalasHapusSetuju. Emang namanya TEHaER harus dopisahin dari gaji. Jadi emak-emak rempong kayak ibu mentari itu emang perlu banget kok, kan itu tanda cinta dan perhatian
BalasHapusDuuh harus nontin sitkom keluarga Surya nih, aku boros banget belum bisa bijak mengatur keuangan. Padahal aku masih single, ga mikirin soal makanan. Gimana nanti jadi ibu2 ya? Harus belajar banyak nih
BalasHapusKAyanya aku mesti nonton deh, lagi belajar keuangan keluarga nih makasih mbak! :)
BalasHapusWaktu baru menikah buku yg saya lahap adalah tentang pengelolaan keuangan.
BalasHapusSaya jg sering mantengin twitter baca nasehat pakar keuangan.
Banyak manfaatnya .alhamdulillah punya investasi, tabungan dan dana pendidikan anak.
Sekarang ada sitkom keluarga yang bisa berikan gambaran dan edukasi tentang keuangan keluarga
hmm soal begadang aku pun sering begadang kak maya, apalagi ngejer DL tulisan yang mefeeetttttt huhuhu
BalasHapus