Galau. Antara mengikuti nurani untuk tetap mengikuti workshop, atau mengabarkan teh Ani Berta, founder Komunitas ISB. Tapi, mau ngomong apa? Masa bilang ga bisa pergi karena ga punya ongkos? Konyol!
Lagi pula, ga mungkin saya cancel di hari H, bisa digantung teh Ani.
Perut mulai mules, keringat dingin pun mengucur. Saya harus bagaimana?
Saya coba cek lokasi workshop via aplikasi ojek online kesayangan. 8 ribu. Saldo gopay hanya 17 ribu. Hanya cukup untuk pulang pergi ke stasiun, tak akan cukup untuk sampai ke rumah.
Ya Allah, bagaimana ini?
Pengen banget ikut workshopnya Dini Fitria, mantan presenter Jazirah Islam di Trans 7 itu. Saya merasa tulisan saya semakin kehilangan nyawa. Tak ada lagi "rasa" di sana. Saya ga mau terus-terusan terjebak dalam tulisan tanpa cinta.
Saya harus pergi!
Saya harus naik level!
Galau setengah mati. Mau cerita ke suami takut dimarahin. "Udah tahu ga punya duit, masih maksa mau pergi!"
Baca : saat suami tak berpenghasilan
Kembali saya cek peta, apa iya tarifnya semahal itu. Saya telusuri lebih detail. "aha, ini dekat banget sama stasiun Tanahabang!"
Semangat saya langsung menyala kembali. Saya hapal jalur ini. Jalur yang dilalui bus kuning Koantas Bima 102, Ciputat-Tanahabang. Pada era masih macet dan semrawut, 6 tahun lalu, bus tanggung ini tak pernah sampai ke pasar Tanahabang. Penumpang selalu dipaksa berjalan kaki dari museum Tekstil. Tak peduli protes penumpang yang harus berjalan sekitar 500 meter.
Pagi itu juga, dengan semangat membara, saya mandi dan bergegas menyiapkan sarapan dan segala pernak pernik yang akan dibawa. Laptop, powerbank, modem Wifi, dan smartphone dengan baterai yang terisi penuh.
Demi memangkas biaya, saya nebeng suami yang akan mengantar Falda ke sekolah. Transit dulu di rumah mama sambil menunggu Falda pulang ujian jam 11. Saat akan berangkat menjemput, saya ikut sampai stasiun Sudimara. Lumayan, irit 5 ribu.
Eh, kog ya tiba-tiba suami minta cash untuk beli bensin. What? Uang tinggal segitu-gitunya pun diminta? Huhuhu. Dengan berat hati saya serahkan selembar uang 5 ribu dan 2 koin seribuan yang tersisa. Saya ga berani komplain apalagi minta ongkos, takut mendapat murka.
Ah, saya tak lagi punya pegangan uang. Hanya mengandalkan kartu kereta dan saldo gopay yang tersisa untuk pulang pergi. "Ya Allah, mudahkan lah jalan hamba menimba ilmu kali ini". Ingin rasanya menangis, tapi air mata tak mampu keluar. Hanya hati berusaha menguatkan langkah untuk tetap bisa pergi menyerap ilmu.
Sampai di stasiun Tanahabang pukul 11.50. Masih banyak waktu untuk jalan kaki sebelum acara dimulai pada pukul 13.30.
Keluar pintu Selatan stasiun, saya bertemu area steril kendaraan. Sepanjang jalan digelar tenda pedagang kaki lima. Angkutan umum tak boleh lewat mulai pukul 08.00 - 15.00. Gantinya, pemerintah kota Jakarta menyediakan bus Tanahabang Explorer yang berhenti di halte blok F dan G, Blok B dan A, Jatibaru, hingga kembali ke stasiun Tanahabang. Bus bisa dinikmati penumpang umum atau kereta. Setiap penumpang menerima tiket gratis.
Agar menghemat tenaga, saya menumpang bis sampai Blok G. Lanjut jalan kaki sampai ke lokasi acara, sekitar 500 meter. Jalan kaki hanya sekitar 20 menit. Ah, dekat begini kenapa ongkos ojolnya mahal? Rupanya banyak "verboden" sehingga harus memutar jauh.
Saat akhirnya tiba di kantor Blibli Slipi, sholat, dan bertemu teman-teman blogger yang lain, saya pun lega. Alhamdulillah.
Menulis Features Dengan Cinta
Features is a story about facts, not about fiction. Feature is all about emotions. Feature is taste.
"Menulis itu tentang rasa!", seru Dini Fitria mengawali pembahasan tentang menulis features.
Sebuah features hendaklah bertutur, deskriptif, mampu menggambarkan sebuah profil dengan gamblang, plus informatif.
Gaya penulisan features biasanya naratif, imajinatif. Tak perlu harus ada 5W+1H, cukup Who, Why, How. Plus masukkan unsur human interest ke dalamnya.
Memasukkan human interest alias sisi-sisi manusiawi ini cukup penting menurut Dini, penulis novel trilogi, Muhasabah Cinta, Hijrah Cinta, dan Islah Cinta. Unsur rasa ini akan membuat pembaca teraduk-aduk emosinya hingga mampu bertahan sampai akhir.
Sebuah berita hard news macam tabrakan kereta pun bisa jadi tulisan features yang menarik ketika diberikan sentuhan human interest. Misalnya, angkat cerita tentang korban yang ternyata calon pengantin. Undangan sudah disebar, catering sudah dipesan dan gedung pun sudah dibooking. Mengangkat kisah semacam ini biasanya sukses menarik simpati dan emosi pembaca.
Sssst, mba Dini menyebutkan, sebagai blogger, kita juga bisa menulis sponsored post atau review dalam bentuk features. Tambahkan rasa dalam tulisan tersebut. Masukkan sisi humanis yang dapat menyentuh hati pembaca.
Memulai menulis features
Sebuah tulisan features harus lah bercerita. Kebanyakan orang suka dengan cerita. Senang mendengarkan dongeng. Story telling adalah kuncinya. Bercerita lah!
Cerita yang baik bisa membuat audience berpikir dan merasakan. Bisa termotivasi dan terinspirasi. Ikut merasakan kesedihan maupun kegembiraan - Dini Fitria
Show, not tell!
Tunjukkan, bukan katakan. Hujan itu dingin. Ya udah tahu kali kalau hujan itu dingin. Yang penting adalah bagaimana rasanya hujan. Gambarkan, deskripsikan. "angin berhembus kencang menerpa kulit, pori-poriku mengembang. Kurapatkan jaket hingga menutupi leher. Aku tak ingin membeku"
Agar bisa menulis features yang bagus, goal-nya harus jelas. Mau nulis apa? Dengan tujuan yang jelas, kita ga akan kehilangan arah, meminimalisir jumping word, sehingga lebih mudah membuat benang merah tulisan.
Ceritakan lah hal-hal yang relevan, dekat dengan keseharian, jangan melantur, apalagi menulis hal yang ga mungkin dilakukan. Misalnya, jalan-jalan ke bulan. Ga mungkin banget kan?
Ungkapkan pengalaman kita, padukan dengan kasus serupa yang sedang "in" yang membuat pembaca merasa senasib.
Pembaca itu ga butuh dinasihati. Penulis yang baik itu mampu memprovokasi, tapi tidak agresif. Artinya, melalui cerita yang dibacanya, pembaca dapat mengambil hikmah, tanpa merasa digurui. Tulisan seperti ini menjadi full of value, mengedukasi, pun menghibur (edutainment).
Perkaya Diksi
Nah ini nih masalah saya, miskin diksi. Hahaha. Menurut mba Dini, untuk menjadi penulis yang baik, harus rajin membaca!
Membaca akan menambah wawasan dan membuat perbendaharaan kata menjadi kaya. Perkaya diksi. Itu akan membuat tulisan features menjadi semakin menarik.
Buatlah pembaca penasaran, tertarik terus membaca hingga akhir dengan lead in angle yang tepat. Raih simpati pembaca dengan kalimat pertama yang menyentuh. Kesan pertama ini penting untuk menentukan apakah orang akan tertarik untuk terus membaca, atau berpindah ke lain hati *ehhh.
Perhatikan juga point of view tulisan ya, mau mengambil sudut pandang yang seperti apa? Sebagai apa? Sebagai orang tua? Sebagai konsumen? Sudut pandang ini yang akan menentukan cara kita bercerita.
Terakhir, pesan mba Dini, kurangi lah kesalahan penulisan (typo). Baca berulang-ulang, jika ada yang salah, koreksi. Menulislah dengan sepenuh hati dan segenap jiwa. Penuh Cinta.
Ahh, sungguh workshop yang syarat ilmu. Saya benar-benar merasa bersyukur bisa mendapat kesempatan untuk mengikuti workshop ini. Tak sia-sia sengaja jalan kaki demi mendapatkan ilmu luar biasa ini.
Untung lah blibli dan Zoya Cosmetic berbaik hati menyediakan fasilitas kepada kami sehingga workshop ini bisa terwujud. Semoga saya bisa terus naik level menjadi penulis yang baik, terus meningkatkan kualitas sehingga bisa menjadi blogger yang tulisannya selalu ditunggu *ehh. Aamiin kan aja ya. Siapa tahu kesampaian kan, namanya juga My Big Wish.
Oh ya, udah tahu belum kalau blibli.com punya program special, My Bigwish? Sebuah program berhadiah utama Liburan, Mitsubishi Xpander, Smartphone, dsb. Mantab kan? Periode promonya cuma sampai tanggal 31 Maret 2018 nih. Buruan serbu gih, siapa tahu rejeki kan?
Oh ya, udah tahu belum kalau blibli.com punya program special, My Bigwish? Sebuah program berhadiah utama Liburan, Mitsubishi Xpander, Smartphone, dsb. Mantab kan? Periode promonya cuma sampai tanggal 31 Maret 2018 nih. Buruan serbu gih, siapa tahu rejeki kan?
Kalau menulisnya dengan rasa, tercermin dari gaya penulisan yang tidak terengah engah :)
BalasHapusilmu yg sangat bermanfaat ya.
BalasHapusHi mbak.. terima kasih sudah mampir ke kantor Blibli.com. semoga workshopnya dapat memberi manfaat kedepannya :)
BalasHapusSeru banget ya mba acaranya, keren dpet ilmu yang sangat bermanfaat.
BalasHapusPerjuangan mba Maya nggak sia-sia. Balik modal lah ya. Semangat naik levelnya mba.
BalasHapusMbak mayaa... luar biasa perjuangannya.. alhamdulillah lancar yaa sampe pulang lagi, ehehe.. ilmu dari workshop bermanfaat banget, semoga tulisan-tulisan kita makin cakep hihiy!
BalasHapus