Lomba Blog Asus

Menanam Pohon Kurma Sendiri? Why Not!

Tahu dong buah Kurma? Suka makannya? Haa, kalau kaum Muslim pasti familiar banget dengan buah manis yang satu ini, ya kaaan?

Gimana ga familiar, lha giliran bulan Ramadhan (Puasa), salah satu buah yang sangat dianjurkan untuk dikonsumsi sebagai makanan pembatal puasa adalah Kurma. So, tak heran jika pedagang kurma dadakan akan banyak bermunculan di bulan-bulan tersebut. Pemburu Kurma akan mencari buah ini selama Ramadhan.

Uniknya buah Kurma ini biasa tumbuh di negara-negara Timur Tengah. Kalau pernah pergi umroh atau Haji, pohon buah ini akan sangat mudah ditemui.

Apakah pohon Kurma ini bisa dibudidayakan di Indonesia? Nah ini, pohon Kurma bukan pohon yang mudah tumbuh di mana-mana, apalagi di negara yang berbeda struktur tanah dan cuacanya dengan negara asalnya.

Tapi, suami saya yang hobi tanam menanam penasaran. Apa iya Kurma ga bisa ditanam di Indonesia?

Menurut logikanya, semua tanaman bisa ditanam, asal tahu triknya. *Yaiyakalik.

Memang sih, suami saya ini telaten banget lah urusan rawat merawat tanaman. Ilmu pertanaman saya sedikit lebih baik karena sering dicerewetinya.

"Harus rajin-rajin dipotong dahannya, supaya muncul tunas baru" katanya suatu kali saat melihat pohon jeruk kami sudah mulai panjang dahannya

"Kalau mau ambil, potong sama dahannya, jangan cuma ambil daunnya aja, nanti bisa mati lama-lama"

"Kenapa"

"Ya kan sari-sari makanannya masih mengalir ke bekas patahan daun itu, padahal sudah tak ada daunnya. Kan jadi sia-sia. Sementara daun lain membutuhkan sari makanan juga. Jadi, supaya tetap subur, harus dipotong dahannya"

Saya sih cuma bisa manggut-manggut aja, secara ga paham soal tumbuhan.

Ya memang hasil tangan dingin suami terlihat dari suburnya tanaman-tanaman yang ditanamnya. Pohon rambutan yang berbuah lebat di rumah mama saya maupun pohon jeruk purut yang akhirnya diminta kakak ipar.

Suatu kali, saat sedang musim Umroh. Suami berpesan ke adiknya "nanti kalau di sana, ambil deh kurma-kurma jatuhan yang ada di tanah. Simpan, bawa pulang. Bijinya bisa ditanam"

Adiknya sih ga percaya begitu aja. Tapi mereka rupanya penasaran juga, so mereka tetap memungut "sampah" kurma yang jatuh itu.

Saat pulang, suami mengajarkan mereka untuk membusukkan bijinya di tanah. Eh, lama-lama beneran tumbuh lho. Huaaah, adik ipar saya itu langsung kegirangan dan memindahkannya ke beberapa pot kecil.

Suami pun pengen juga menanam Kurma di "kebun" sendiri yang ga seberapa besar itu.


Awalnya pun cuma iseng ngumpulin biji-biji Kurma setiap selesai kami konsumsi. Biji-biji itu ditaruh di beberapa plastik-plastik polibag yang sudah berisi tanah. Dibiarkan begitu saja sampai tumbuh tunas.

Kuncinya harus rajin-rajin diperhatikan, jangan sampai kekeringan, tapi juga jangan sampai terlalu banyak air, bisa busuk. Perhatikan juga hama daun yang menghinggap, ini bisa jadi salah satu musuh yang membuat mati daun.

Yaa, perjalanan untuk bisa sampai berbuah sih masih panjang, entah beberapa tahun lagi. Tapi, nothing to loose aja lah. Ga berharap muluk-muluk. Lihat daun hijaunya aja udah seneng. Apalagi lihat pohonnya sudah segede ini, keren juga kan kalau jadi salah satu penghias rumah?




Kata suami

"bund, si abah beli pohon Kurma buat di kantornya mahal lho. Yang tinggi 1 meter harganya bisa jutaan"

"Ah Masa?"

"Iya"

"Ya udah, jual aja pohon Kurma Kita"

"Hush...enak aja"

8 komentar

  1. Bisa ya mbak disini.. aku jadi pengen tanam juga nih.. anak ku doyan banget kurma...

    BalasHapus
  2. Ini sekarang lagi dipasarkan wakaf kebun kurma..jadi ada areal kebun kurma yg jika kita membelinya maka hasil kebun itu dijual duitnya disedekahin gitu

    BalasHapus
  3. Aku pernah nyoba nanam sendiri, baru tunas dah mati xD

    BalasHapus
  4. Hars seimbang ya, gak boleh lembab dan gak boleh terlalu kering :D

    BalasHapus
  5. Baru ahu kalau pohon kurma mahal :D

    BalasHapus
  6. Semoga tunas-tnas kurma itu tumbuh dengan baik ya Mba.

    BalasHapus
  7. Wah, asyik bgt kalau berhasil :)

    BalasHapus
  8. aku jadi tertarik pengen nanam kurma nih mbak. Kemarin adikku juga nunjukin pohon kurmanya di samping rumah. dan dia ngomporin aku buat nanem juga.

    BalasHapus

Komentar anda merupakan apresiasi bagi tulisan saya. Terima kasih sudah berkunjung. Maaf jika komen saya moderasi untuk mencegah pemasangan link hidup dan spam.

Tertarik bekerja sama? Kirim email ke siswadi.maya@gmail.com