Suatu kali, saat sedang berdiri dalam perjalanan commuterline tujuan stasiun Tanah Abang, saya melihat iklan TVC Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, KPPPA. Iklan ini menampilkan adegan seorang anak sedang bermain sendiri, lalu datang seorang bapak yang bersikap manis dengan gerak gerik mencurigakan. Tak lama muncul tukang sampah yang mengatakan "kami orang tuanya!", lalu berturut-turut datang berbagai orang, mulai orang tua, sampai anak-anak muda yang juga menyerukan "Kami orangtuanya!
Iklan sederhana tapi sangat mengena. Mengingatkan pada semua orang, siapa pun, tidak boleh abai terhadap sekeliling. Jika melihat potensi kekerasan atau tindakan tak wajar terhadap anak, hendaknya kita perlu perduli. Kita tak bisa lagi cuek dan merasa bahwa itu bukan masalah kita. Bahwa semua orang punya andil untuk menghentikan kekerasan pada anak dan bertindak menjadi pelindung anak.
Kepedulian lingkungan lah yang bisa mencegah terjadinya kekerasan pada anak.
Bukan sekali dua kali kasus kekerasan terhadap anak berakhir tragis. Seperti kasus balita 5 tahun di Pontianak yang tewas disiksa ayah tirinya. Sangat disayangkan tetangga terlambat bertindak sehingga anak terlanjur menjadi korban. Padahal kabarnya mereka sudah sering mendengar korban berteriak-teriak menangis karena disiksa. Andai saja para tetangga sedikit meningkatkan kepedulian dan segera bertindak, setidaknya tindakan kekerasan bisa dihentikan dan tak sampai jatuh korban. Padahal tindakan kekerasan itu biasanya sudah sering dicurigai oleh para tetangga atau orang terdekat. Hanya saja, ada perasaan sungkan ikut campur, akhirnya membiarkan potensi kekerasan terjadi.
Demikian juga dengan kasus kekerasan yang diduga terjadi pada batita usia 2 tahunan yang saat dibawa ke rumah sakit sudah dalam keadaan lemah dan penuh luka lebam. Pihak rumah sakit menyayangkan terjadinya kasus ini, terlambat membawa korban dan kurangnya rasa peduli tetangga sekitar.
So, benar lah iklan dari KPPPA ini memberikan himbauan tersebut agar lingkungan sekitar lebih peduli dan mau bertindak seolah mereka lah orang tua yang sebenarnya, di mana orang tuanya sendiri mungkin tak mampu bertindak sebagai pelindung.
Yuk, mari tingkatkan rasa peduli. Hentikan kekerasan pada anak dan jadilah pelindung bagi setiap anak, siapa pun mereka! Bertindak seolah kita lah orang tua yang selalu ingin melindunginya, kapan pun, di mana pun!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Jadi mau nangis kalo inget seorang anak yg cari perhatian orangtuanya yg sudah gak peduli lagi sama anak itu, anak yg haus kasih sayang, tapi bagi ortunya malah kaya cari masalah melulu. Padahal kalo ngobrol sama aku ya biasa-biasa aja, banyak cerita..
BalasHapusSusah juga sih ya, butuh keberanian untuk bisa menjadi pelindung anak.
BalasHapusSalah sedikit kita yang jadi disalahkan :(