Belum nulis aja saya sudah mau nangis. Huhuhu. Surat ini saya tujukan untuk Falda.
Dear Falda
Maafkan bunda ya
Kalau bunda kilas balik. Bunda merasa bersalah tak bisa dekat dengan Falda sejak kecil.
Dulu kakak-kakak masih bunda dampingi sampai mereka TK. Tapi waktu Falda, bukan bunda yang mendampingi. Ya memang ada ayah dan bunda masih mendampingi sesekali, tapi rasanya bunda tak maksimal mendampingi masa-masa kecil Falda. Masa-masa Falda justru perlu banget bunda dampingi.
Andai bunda bisa memutar waktu, bunda ingin kembali ke masa-masa 5-7 tahun lalu. Menemani Falda, mendampingi Falda, menemani Falda main, mendongeng untuk Falda.
Huhuhu, maafkan bunda ya nak. Sebagai anak Perempuan harusnya bunda dan Falda bisa lebih dekat.
Bunda menyesal baru bisa lebih dekat dan perhatian pada Falda akhir-akhir ini. Walau pun terlambat, semoga bunda bisa menebus masa-masa yang hilang itu ya.
Bunda ingin bunda dan Falda bisa lebih dekat lagi.
Dear Falda
Maafkan kalau bunda suka marah-marah dan kadang bersikap agak keras ya. Bunda tahu kadang Falda ga suka kalau bunda tegur atau bunda kasih tahu. Bunda juga dulu gitu waktu bunda masih kecil. Kadang suka kesel sama Yangti. Tapi sekarang bunda sadar, Yangti dulu begitu karena Yangti ingin yang terbaik untuk bunda. Sama dengan yang sekarang bunda lakukan untuk Falda.
Maafkan ya, kalau bunda ngomel saat Falda susah dibangunkan di pagi hari, ngomel ketika Falda terlalu lama di kamar mandi, ngomel kalau Falda "lelet"padahal sudah terlambat, atau ngomel kalau Falda ga kunjung tidur padahal sudah larut malam. Bunda cuma ingin Falda jadi anak yang berhasil, kelak
Maafkan bunda ga bisa selalu mengabulkan semua permintaan Falda. Falda minta jajan, kadang ga bunda kasih, atau kalau pun ngasih, pakai syarat. Bunda cuma ingin yang terbaik untuk Falda. Bunda ingin Falda belajar menentukan jajanan yang sehat. Bunda cuma ingin Falda belajar menahan keinginan. Ga semua yang kita mau itu bisa terlaksana.
Semoga, Falda dan bunda bisa semakin dekat ya. Maafkan bunda kalau selama ini masih kurang dekat dengan Falda, masih belum bisa jadi teman curhat Falda, masih belum bisa jadi teman ngobrol, masih kurang banyak mendengarkan Falda cerita. Masih sibuk dengan "kerjaan-kerjaan" bunda. Maafkan bunda ya nak.
Semoga Falda bisa jadi orang sukses dan berhasil, membanggakan ayah dan bunda. Bahagia untuk keluarga dan diri sendiri ya nak. Aamiin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Brasa flashback mak :) emang begitu ya klo pas kecil suka bete sm orgtua
BalasHapus