"Ngapain?"
"Ya main aja, sambil ngerjain tugas"
"Ooh, kapan?"
"Sabtu ini"
"Jam berapa rencananya?"
"Pengennya sih dari pagi sampai sore"
"haaah?"
"eh kelamaan ya bund? ya udah, sampai siang aja deh"
"Bunda bukan ga ngijinin Falda main selama itu, tapi kasihan mama Wulan, nanti repot"
Ah, benar kata mba Roslina Verauli, M.Psi, Psikolog anak dan keluarga, pada acara Press Conference Minute Maid Nutriforce di Luis and Carrol pada 28 November 2017 lalu. Anak usia sekolah itu berubah orientasinya, dari dulunya berpusat di rumah, ketika memasuki usia sekolah, perlahan beralih ke sekolah.
Orientasi Anak Usia Sekolah
Orientasi anak usia sekolah lebih ke arah tuntutan tugas akademis, lebih berpusat pada pertemanan, kegiatan dan aktifitas fisik juga bertambah.
Berhubung di usia sekolah ini mereka lebih aktif dan lebih banyak kegiatan, mereka tentu butuh lebih banyak energi. Sayangnya, kebutuhan akan energi yang lebih ini tidak diikuti asupan yang cukup.
Menurut Mba Vera, banyak anak-anak usia sekolah yang datang dalam keadaan belum sarapan, sarapan terburu-buru, bawa bekal seadanya, tak bawa bekal, jajan yang ga ada gizinya. Akhir-akhir ini juga sudah jarang keluarga yang menghabiskan makan malam bersama di meja makan, padahal ini penting bagi perkembangan psikologis anak-anak. Kebiasaan makan yang baik berawal dari keluarga.
Agar dapat berkegiatan dan berprestasi maksimal, anak butuh energi. Energi yang cukup berasal dari asupan dan nutrisi yang seimbang.
Malnutrisi
Jika gizi yang diserap anak kurang seimbang, maka akan terjadi malnutrisi, ketidakseimbangan nutrisi yang dapat menyebabkan beberapa masalah yang menyangkut perkembangan sekolahnya.
Anak yang defisit nutrisi, bisa menyebabkan fungsi kognitifnya terganggu, kurang fokus. Akibatnya, prestasi belajarnya lebih rendah dari seharusnya. Kondisi malnutrisi pada anak, efek jangka panjangnya dapat menyebabkan pertumbuhan terhambat, stunted, hingga IQ rendah.
Bahkan, penelitian Fernald dan Grantham McGregor (1998) menemukan dampak negatif malnutrisi pada anak usia sekolah akan tampak ketika anak menghadapi tantangan dan tugas sekolah, terjadi peningkatan hormon kortisol (hormon stress) dan detak jantung. Duh!
Hm, pengetahuan baru nih, ternyata dampaknya serius juga ya kalau sampai terjadi ketidakseimbangan energi. Prestasi belajarnya bisa terganggu. Duh.
Dampak Anemia
Penjelasan mba Vera ini senada banget dengan yang diungkapkan oleh ahli gizi dari Lagizi, Jansen Ongko, MSc, RD. Jansen mengungkapkan, kekurangan zat gizi makro, salah satunya zat besi, dapat menyebabkan anemia.
Nah, rupanya, Anemia ini tersangka yang menyebabkan anak mengalami gangguan perilaku. Anak yang terlihat malas-malasan, lemas, disuruh belajar ogah-ogahan, agak lambat daya tangkapnya, bisa jadi karena anemia, bukan karena si anak pemalas. Nah lho, sebelum berprasangka yang tidak-tidak ke si anak, better cek n ricek dulu ya. Jangan-jangan anemia.
So, waspada ya bu ibu, ternyata kalau terjadi perubahan perilaku atau fungsi kognitif anak tampak menurun, bisa jadi anemia lah tersangkanya. Duuh, musti waspada nih.
Apa yang perlu dilakukan?
Nah, gimana caranya supaya tidak terjadi malnutrisi?Menurut Jansen, berikut ini hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi dampak malnutrisi
1. Kenalkan anak pada aktifitas fisik sejak dini
Loh kog diajak beraktifitas fisik? "Iya, agar penyerapan nutrisinya maksimal", seru Jansen.
Wah, insight baru nih. Anak-anak yang lebih banyak beraktifitas fisik, apalagi olahraga, pasti jadi lebih gampang lapar, otomatis asupan nutrisi akan lebih banyak masuk.
2. Berikan asupan makanan yang sehat dan bergizi seimbang
Kalau yang ini sudah pasti ya, agar tidak terjadi malnutrisi, ya berikan deh anak-anak makanan sehat. Beberapa sumber makanan berikut ini dapat diberikan sebagai sumber asupan nutrisi untuk anak-anak. Zat besi yang dibutuhkan anak untuk dapat memenuhi kebutuhan tubuhnya sekitar 10-11mg.
Artika Sari Devi yang turut diundang sebagai ibu yang mempunyai dua anak usia sekolah pun mengungkapkan, biasa menyediakan makanan dan asupan sehat bagi anak-anaknya, agar mereka bisa fokus dan semangat belajar di sekolah. Menunjang berbagai aktivitas fisik mereka juga. Artika senang banget dengan diluncurkannya Minute Maid Nutriforce ini, jadi memudahkannya dalam menyediakan kebaikan bagi anak-anak.
Tips Mengenalkan Pola Makan yang Sehat
Mba Vera menyebutkan, untuk mengenalkan pola makan sehat tanpa ribet ke anak-anak, ada 5 Hal yang bisa dilakukan yang disebut ABC's Behaviour Modification1. Selalu sediakan makanan sehat di Rumah
Dengan selalu menyediakan makanan sehat, mau ga mau, ya itu lah yang akan dimakan si anak ketika ia butuh makanan. Siapkan hanya makanan dan cemilan yang sehat saja.
2. Berikan model perilaku makan makanan yang sehat
Percuma orang tua ngomong berbusa-busa kalau ga ngasih contoh perilaku makan makanan yang sehat. Anak dilarang makan snack bermicin, tapi orang tuanya lempeng aja makan. Ya pasti protes donk anaknya.
3. Titipkan makanan sehat dalam bekal anak
Menurut Mba Vera, biasakan deh kantongin anak-anak dengan bekal makanan sehat. Misalnya menyelipkan sepotong apel atau sekotak Minute Maid Nutriforce ke dalam tasnya. Kalau seperti ini, walau ga terlalu suka, pada saat butuh cemilan, yang diselipkan di tas itu lah yang akan mereka asup.
4. Biasakan makan malam keluarga untuk menumbuhkan kebiasaan makan sehat
Makan-makanan yang sehat berawal dari kebiasaan keluarga. Makan malam bersama merupakan salah satu cara membuat anak mengenal makan makanan yang sehat yang bisa dikonsumsi keluarga.
5. Ikuti sarapan atau makan siang sehat di sekolah
Biasanya sekolah punya program makan sehat bersama. Biasakan anak-anak untuk selalu mengikuti ini. Kebiasaan makan sehat dari sekolah juga akan lebih mudah diikuti dan ditiru anak-anak.
Nah, bagaimana, sudah makan sehat apa untuk memenuhi gizi anak usia sekolah hari ini? Yuuk, mari tumbuhkan kebaikan.
Senang sekali Ada minuman yang bernutrisi untuk anak-anak, jadi ga asal minum tapi ga bermanfaat.
BalasHapusNutrisinya udah lengkap banget ya,jadi ga perlu repot cukup nutriforce aja setiap harinya
BalasHapusWewh anak kalau sudah besar ternyata pengennya main ke rumah teman ya, sudah mulai ga betah di rumah pastinya. Nah PR emak-emak nih, apalagi kalau mereka jajan sembarangan yang di luar jangkauan ortu dan tak bergizi pula. Huaaa bener banget mallnutrisi jadinya deh. Untung ada Minute Maid Nutriforce yang kandungannya dibutuhkan mereka dong pastinya
BalasHapusIni enaaak.. anakku suka banget. Ternyata gizinya banyak ya, mba samlai ada 11. Aah ga salah deh kalau milih nutriforce
BalasHapustinggal sruput, kandungan manfaat gizi dalam minute maid langsung deh mencukupi kebutuhan harian nutrisi anak ya mak
BalasHapusPaling sedih kalau anak didiagnosa kurang gizi atau marasmus, padahal kita sudah berusaha kasih asupan makanan yang baik buat anak2
BalasHapusEmang kalo anak usia sekolah udah berpusat pada pertemanan ya mba. Plus sibuk sama aktivitas sekolah. Emaknya lah harus rempong nyiapin nutrisi bergizi buat anaknya.
BalasHapusEtapi Nutriforce ini ngebantu juga ya biar lebih prakstis, terutama bekal anak sekolah
Kebaikan minute maid nutriforce bagus banget buat mendukung anak ku lagi usia pertumbuhan jangan sampai ya kita kecolongan anak kurang gizi, serem bahayanya
BalasHapuswah ada produk baru lagi ya dari minute maid. makin banyak varian dan manfaatnya yaa
BalasHapusJam masuk sekolah yang lumayan pagi bikin emak2 kudu spanneng nyiapin sarapan anak. Apalagi krn pagi2 gitu biasanya anak blm nafsu makan. Mau gak mau kudu dipaksa deh..
BalasHapusSekolah anakku jauh, jam 5.30 dah cus, kadang jam 5.10
BalasHapusharus siap - siap nih belajar masak agar anak - anak nggak jajan di sekolah, tetap makan makanan bernutrisi :D
BalasHapusAduh persiapan dimulai nih kayanya ya Mak Maya. Dari skrg harus bener2 siap2.... Siap mental siap tenaga haha
BalasHapuswah bisa disaya terapin ii kebetulan si kecil bentar lagi memasuki sekolah awal nya
BalasHapuskalo aktivitas fisisk sih anakku nggak perlu diminta udah banyak banget... yang susah itu mengenalkan jenis masakan baru... maunya mereka ya itu-itu saja,,,huhuuhu
BalasHapusAduduuu....jangan sampe deh cucu-cucu onlineku pada kena malnutrition gara-gara emakS-nya pada sibu ngeblog. Eeeits, tapi Emak Blogger mah lain donk, brilliant dan memedulikan kesehatan anak adalah hal terpenting. May, semoga cucu online bunda #ngaku-ngaku semua pada sehat-hat-hat, ya.
BalasHapus