Nah lho, darimana aturannya?
Bingung kan?
Saya pun bingung juga ketika Ahmad Gozali menyebutkan hal itu. Bahkan mas Ahmad ini sampai menulis buku "Habiskan saja gajimu".
Waduh, kog bisa gitu?
Saya penasaran donk, masa ada ceritanya uang kog malah dihabiskan? Bukannya sebaiknya ditabung ya?
Jadi, pada 22 Oktober 2017 lalu, saya menghadiri acara #MandiriEdukasi yang diadakan dalam rangka meningkatkan literasi keuangan. Acara diadakan di salah satu area Mandiri Pekan Raya Nasional di ICE BSD dalam rangka merayakan ulang tahun Bank Mandiri yang berlangsung sampai 5 November 2017.
Acara Talkshow hari itu diawali dengan tarian modern-tradisional plus cooking demo by chef Billy Kalangi. Chef Billy mendemokan burger sehat yang terbuat dari Alpukat dan chick peas atau biasa dikenal sebagai kacang Arab.
Talkshow dihadiri oleh Ahmad Gozali yang dikenal sebagai financial planner, Ivy Batuta, presenter terkenal, dan Mouldy Rinaldi mewakili Mandiri Reksadana.
Ivy Batuta yang pertama kali share bagaimana pengaturan keuangan ala dirinya. Biasanya Ivy menyisihkan dananya untuk bayar hutang dulu. Maksudnya hutang-hutang cicilan yaaa. Trus lanjut buat infaq/sedekah dan saving dan investing. Sisanya baru deh dibelanjain.
Rupanya, Ahmad Gozali menyebutkan bahwa pengaturan dana yang dilakukan Ivy itu sudah cukup tepat. Kenapa?
"Mengatur uang itu mudah. Habiskan saja, ga perlu disisain! Asaaal, habiskan ke jalan yang benar!"
Nah, jalan yang benar yang bagaimana?
"Pertama, bayar dulu hutang, alias cicilan. Kemudian bayar dulu Allah. Then Saving first then shopping"
Tuh guys, yang bener adalah bayar cicilan dulu. Saving dulu, baru deh boleh habiskan untuk shopping. Yeeaaay.
"Mindsetnya harus dirubah dulu nih, bukan shopping dulu baru saving. Karena kalau kita nunggu sisa dulu baru nabung, percaya deh, ga akan pernah ada sisa!"
Makjleb!
Kesentil sentil deh sayaaa. Pantesan selama ini susah banget nabung. Huhuhu.
Nah, bicara saving juga berarti bicara investasi. Tinggal pilih deh mau investasi ke mana. Mau nabungnya yang mudah diambil, mau dapat lebih, atau jangka panjang, dsb. Kalau mau jangka panjang, misalnya buat sekolah, bisa aja siapkan dana pendidikan. Kalau mau yang liquid dan besar keuntungannya, investasi yang tepat ya usaha kos-kosan atau bisa juga dengan reksa Dana.
Menurut mas Mouldy dari Bank Mandiri, Mandiri tuh mempunyai Mandiri Reksadana yang dikelola oleh manager investasi yang tahu bagaimana mengelola Dana nasabah. Jadi, walau Dana tersebut digunakan di pasar obligasi, tapi relatif lebih aman dan keuntungannya lebih besar daripada hanya menabung biasa atau deposito.
Wah, jadi pengen nyoba nabung Reksadana nih. Kata temen yang udah nyoba, investasi di reksadana memang lebih aman karena ada manager investasi yang mengelola, jadi ga deg-degan kalau nilainya turun.
Okeh, next caranya yang harus saya ubah. Sisihkan dulu deh uangnya buat bayar utang, bayar utang ke Allah, dan saving. Setelah semua itu aman, baru deh boleh dihabiskan buat shopping. Yeeay.
Tidak ada komentar
Komentar anda merupakan apresiasi bagi tulisan saya. Terima kasih sudah berkunjung. Maaf jika komen saya moderasi untuk mencegah pemasangan link hidup dan spam.
Tertarik bekerja sama? Kirim email ke siswadi.maya@gmail.com