Lomba Blog Asus

Kenali Perilaku Anak Pra-sekolah

Pernah ga mengamati perilaku anak-anak usia di bawah 5 tahun? Entah perilaku anak sendiri atau perilaku keponakan? Anaknya temen? Mereka kalau main bagaimana sih? Kalau lagi ada temennya, ngapain aja?

Pernah ga merasa, "ih si A udah bisa A,B, C, kog anakku belum bisa sih?"

Hm..pernah mengalami?

Mungkin sebenarnya, secara sadar, temen-temen yang udah sering ikut talkshow tentang parenting biasanya udah tahu, kalau membanding-bandingkan anak itu agak kurang baik.

Tapi anehnya, kog ya tetep aja masih suka merasa cemas kalau anak kita beda perkembangannya dengan anak lain yang seumuran.



Wajar sih kalau orang tua sering merasa cemas kalau melihat tumbuh-kembang anaknya berbeda dengan anak lain yang sepantar. Namanya orang tua kan ga ada sekolahnya ya. Jadi, orang tua seringkali dihadapkan pada rasa gamang. "Udah bener belum ya yang saya berikan ke anak?" "Duh, kalau anakku belum bisa ini, aku mesti gimana ya? Stimulasi apa yang harus diberikan?"

Untunglah, memahami kegelisahan-kegelisahan para orang tua, parenting club Indonesia kembali mengadakan workshop bertema parenting. Kali ini temanya adalah "kenali Perilaku Anak pra sekolah". Walau Falda sudah lewat usia prasekolah, tetep aja saya semangat menimba ilmunya. Selagi ilmu parenting, selalu menarik untuk disimak.

Siang itu, saya bersama teman-teman dari clozetteid, hadir di Harlequin Bistro, Kemang, Jakarta Selatan pada 14 September 2017. Woho, daerah macet siih, tapi demi bertambahnya ilmu parenting, hayuuk.



Narasumber pertama yang dihadirkan adalah mom Ayudia Bing Slamet, seleb mom yang sekarang sibuk berkonsentrasi mengurus buah hatinya, Sekala. Sekala yang hampir menginjak usia 2 tahun, sudah menunjukkan banyak hal yang membuat Ayu harus pintar-pintar memberikan stimulasi. 

Walau usia Sekala sudah mau 2 tahun, tapi Ayu belum tertarik memasukkannya ke sekolah. Bagi Ayu, orang tua bisa memberikan stimulasi berdasar apa yang ada di sekitarnya. Misalnya tumbuhan, hewan, dsb.


Lanjut narasumber kedua, hadir Dr.dr Rini Sekartini, SpA (k) yang memberikan paparan tentang pentingnya memperhatikan tumbuh-kembang anak di usia emasnya.

Menurut dr. Rini, dulu, yang namanya periode golden age itu usia 5 tahun ke bawah. Kini, setelah dilakukan riset kembali, Masa emas bagi anak itu dipadatkan hanya sampai 2 tahun saja, alias terhitung 1000 Hari pertama kehidupan. Mengapa bisa begitu? Karena pada masa 1000 hari pertama itu lah pertumbuhan otak anak berlangsung sangat cepat, bisa mencapai 80% otak dewasa!

Gila ya, ternyata ga bisa diabaikan masa keemasan ini. Salah-salah stimulasi, atau kurang asupan, anak tak mendapatkan pertumbuhan dan perkembangan yang maksimal. Tuh mom, masa emasnya ternyata singkat banget, cuma sampai usia 2 tahun. Jangan sampai terlewat ya . Menurut dr Rini, cara memaksimalkan tumbuh kembangnya dengan memberikan nutrisi dan stimulasi yang tepat. Nutrisi saja terpenuhi, tanpa stimulasi yang tepat sesuai usianya, ga akan maksimal juga.

Dr. Rini memyebutkan, ada 3 aspek utama dari anak-anak usia pra sekolah yang harus diperhatikan orang tua, yaitu Akal, fisik, dan sosial. Ketiga aspek ini harus saling bersinergi dan melengkapi. 


Tanda-tanda bahaya dari ketiga aspek itu juga perlu diperhatikan ketika orang tua mempersiapkan anaknya untuk masuk ke tahap sekolah. Misalnya apakah anak sudah mulai bisa bersosialisasi, bisa memang pensil dengan baik, bisa berkonsentrasi, dsb.

Selesai mendengar paparan dari dr. Rini, kami diajak mengamati perilaku anak-anak yang saat itu sedang ada di ruang bermain. Anak-anak yang sedang menyimak acara mendongeng kak Budi, tampak sedang asyik sendiri. Ada yang sibuk dengan stiker tempel, ada yang mewarnai, sibuk mondar mandir, dsb




Kak Budi diajak masuk ke ruang Talkshow dan diminta sharing cara menarik perhatian anak-anak yang saat itu sibuk sendiri. Menurut kak Budi, orang tua bisa lho membuat sendiri property dongeng dari benda-benda di sekitarnya. 

Misalnya dari kaos kaki, atau botol bekas, atau bahkan mungkin pot bekas. Stimulasi yang diberikan lewat mendongeng, dapat memperkaya dan merangsang tiga aspek, Akal dengan pesan dari cerita, fisik dengan goyangan, dan sosial dengan interaksi bersama teman.

Ahh, seru sekali acara bersama parentingcub.id ini, menambah wawasan. Rasanya ilmu saya sebagai orang tua masih saja kurang :(. Semoga bisa ikut workshop parenting club berikutnya. Sampai bertemu teman-teman.

Saya bersama beberapa teman (dokumentasi Nurul)

2 komentar

  1. Bermanfaat bgt bisa dpt ilmu parenting....

    BalasHapus
  2. Senang sekali dapat ilmu parenting buat aku. Terima kasih ya, Mbak.
    Semoga suatu saat bakal bisa aku terapkan.

    BalasHapus

Komentar anda merupakan apresiasi bagi tulisan saya. Terima kasih sudah berkunjung. Maaf jika komen saya moderasi untuk mencegah pemasangan link hidup dan spam.

Tertarik bekerja sama? Kirim email ke siswadi.maya@gmail.com