Efek Psiko-Sosial Psoriasis

Pernah dengar Psoriasis? Terdengar familiar tapi belum terlalu banyak diketahui umum ya. Itulah yang terjadi pada saya. Saya pernah mendengar ada seorang teman yang mengalami psoriasis atau ada yang menyebut "oh, dia terkena psoriasis". Tapi, aslinya, saya ga tahu persis apa yang dimaksud psoriasis. Dan dudulsnya, saya juga ga mau cari tahu apa sih si psoriasis ini.

Begitu dapat undangan untuk menghadiri acara "Redefining  Treatment for Psoriasis", saya langsung ikut ga pakai mikir. Ilmu baru buat nih.



Acara semi santai yang diawali sesi talkshow oleh dr. Danang Tri Wahyudi Sp. KK(K), Spesialis Dermatologi dari Rumah Sakit Dharmais ini memberi wawasan baru kepada sebagian peserta yang umumnya media dan blogger tentang psoriasis.

Psoriasis merupakan penyakit pada kulit yang terjadi karena adanya peradangan kronis (autoimun). Penderitanya mengalami proses pergantian kulit yang terlalu cepat. Jika umumnya pergantian kulit terjadi dalam 1-3 minggu, maka penderita akan mengalami dalam hitungan hari. Akibatnya terjadi penumpukan kulit sehingga kulit akan tampak seperti bersisik. Namun jika dikelupas, akan langsung luka. Di sekitar kulit yang meradang juga biasanya akan terlihat kemerahan.

Pada beberapa penderita, penyakit ini akan terlihat di bagian-bagian terbuka seperti wajah, telapak tangan, kaki atau bahkan alat kelamin. Walau tidak menular atau mengancam jiwa, tapi dapat menyebabkan turunnya kepercayaan diri penderitanya karena orang yang tidak paham psoriasis akan mengira penyakit kulit pasti menular.

Siapa yang mau tahu jika penyakit kulit seperti psoriasis ini tidak menular jika sebagian orang beranggapan bahwa hampir semua penyakit kulit pasti menular dan mengira penderitanya jorok?

Drg. Rio Suwandi, salah satu pasien psoriasis yang sempat mengalami krisis kepercayaan diri saat mengalami penyakit ini. Pasien-pasien gigi yang datang padanya sempat menunjukkan raut khawatir dan takut melihat permukaan kulit tangan sang dokter yang terkena psoriasis. Hal ini yang menyebabkan drg. Rio selalu mengenakan sarung tangan saat berhadapan dengan pasiennya. Bertahun-tahun sang dokter sempat putus asa dan hampir depresi menghadapi penyakitnya yang tak kunjung sembuh.

Perusahaan farmasi global Novartis meluncurkan pengobatan baru sebagai solusi bagi penyakit psoriasis, Secukinumab pada hari Rabu, 16 Agustus 2017 di Hotel Westin Jakarta.


Milan Paleja, President Director Novartis Indonesia mendukung pemerintah Indonesia bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan, untuk meringankan beban sosial dan ekonomi pasien Indonesia yang disebabkan oleh penyakitnya.


Dr. Lily Sriwahyuni Sulistyowati, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengemukakan, psoriasis merupakan penyakit tidak menular yang mengganggu secara psiko-sosial.

Mengganggu secara fisik karena juga bisa menyebabkan peradangan beberapa bagian tubuh lainnya. Plus yang paling mengkhawatirkan adalah terganggunya kehidupan penderita yang dijauhi secara sosial karena dikira dapat menularkan penyakit, padahal penyakit ini tidak menular. Hal ini bisa menyebabkan depresi dan meningkatkan angka bunuh diri.

Duuh miris yaa.

Untunglah, dr. Danang sebagai dr kulit menenangkan, dengan terapi terbaru Secukinumb yang diperkenalkan Novartis ini dapat memberi harapan lebih kepada penderita psoriasis. Setidaknya beberapa penderita bisa mendapatkan terapi suntik ini secara rutin (sebulan sekali) dan mendapatkan penampilan kulit yang lebih baik, lebih bersih. Memang, penyakit psoriasis akibat autoimun ini tak bisa benar-benar disembuhkan karena ada masalah auto imunnya, tapi setidaknya, rusaknya tampilan kulit akibat terjadinya peradangan dan pergantian kulit ini dapat lebih bisa diperbaiki.

So, walau belum bisa menyembuhkan 100%, usaha ini cukup baik untuk bisa membantu penderita lebih baik dan meningkat kepercayaan dirinya. Jika harapan dan kepercayaan diri meningkat, tentu kesehatan dan kehidupan penderita akan jauh lebih baik, right?

6 komentar

  1. Aku baru tahu soal psoriasis ini ya dari acara ini, Mbak. Sedih ya lihat tanpa sadar kita masih suka mengucilkan orang-orang yang terkena penyakit (menular atau pun enggak sih menurut aku).
    Semoga obat yang baru ini bisa benar-benar membuat kulit penderita psoriasis bersih ya. aamiin

    BalasHapus
  2. sekarang ini rame ya berita tentang penyakit ini

    BalasHapus
  3. Waah sama akupun baru tahu soal psoriasis ini. Tfs ya mba

    BalasHapus
  4. Saya juga baru tahu psoriasis ini mbak, karena ketidaktahuan sebagian orang, yang akhirnya nenjauhi si penderita. Bagus banget sih artikel kayak gini menurut saya.

    BalasHapus
  5. Iy Aku baru juga mba,,, Aku pikir itu sejenis kanker trnyata beda ya,,,

    BalasHapus
  6. Alhamdulillah skrng udah bisa diobati ya mbak. Semoga makin banyak bisa sembuh krn pengobatan ini TFS

    BalasHapus

Komentar anda merupakan apresiasi bagi tulisan saya. Terima kasih sudah berkunjung. Maaf jika komen saya moderasi untuk mencegah pemasangan link hidup dan spam.

Tertarik bekerja sama? Kirim email ke siswadi.maya@gmail.com