Depresi? Let's Get Help. Let's Talk

Akhir-akhir ini, isu gangguan depresi kembali merebak. Banyak kasus yang bermunculan. Yang mengenaskan, beberapa kasus berujung bunuh diri. Masih ingat kasus video life gantung diri? Atau ibu yang membakar dirinya bersama anak-anak?

Sebenarnya, kasus depresi yang terjadi di masyarakat, lebih banyak daripada kasus yang terungkap media. Macam fenomena gunung es. Yang muncul di permukaan hanya puncaknya saja, sisanya, tenggelam tak terlihat, dengan jumlah lebih banyak.

Menurut WHO, gangguan depresif berada di urutan keempat penyakit dunia. 50% kasus terjadi justru pada usia produktif, 20-50 tahun. Bayangkan besarnya beban negara jika penderita depresi ini menjadi disabilitas. Penderita depresi umumnya mengalami gangguan yang menyebabkan mereka tidak mampu beraktifitas dan produktif.

Itu sebabnya, pada hari kesehatan Dunia tahun 2017 ini, WHO mengangkat tema, Depression : Let's Talk. Tujuannya agar semakin banyak yang waspada dengan gangguan mental yang satu ini. Ajak mereka bicara. Jauhkan prasangka dan diskriminasi. Mereka butuh bantuan!

Berbicara dengan orang yang dipercaya merupakan langkah awal proses penyembuhan dan pemulihan.

WHO mencatat, lebih dari 30% kasus depresi tak terdeteksi. Dan 40% lebih kasus depresi tak mendapat penanganan yang tepat. Hal ini karena gejala gangguan fisik yang menjadi gejala depresi, sering dianggap gangguan fisik semata. Tak jarang gejalanya tumpang tindih dengan masalah medis atau gangguan lain. Hal ini menyebabkan akar masalah yang bersumber pada depresi, tidak terdeteksi dengan baik. Akibatnya, treatment yang diberikan pun tidak tepat.

Lalu, bagaimana gejala depresi?



Menurut dr. Richard Budiman, SpKJ(k), direktur utama Sanatorium (RSJ) Dharmawangsa, RSJ swasta tertua di Indonesia, penderita depresi bisa saja menunjukkan gejala-gejala :

- Lelah (fatique)
- Perubahan kebiasaan tidur
- Sulit tidur atau malah kebanyakan tidur
- Mudah lupa dan sulit konsentrasi
- Perubahan berat badan (turun)
- Kehilangan minat
- Sering muncul pikiran bunuh diri
- Sering merasa bersalah atau merasa
 tak berharga
- Perasaan tertekan (depresif)

Jika ada 4 gejala yang dirasakan selama 2 minggu lebih, waspada lah. Cari bantuan. Berbicara lah. Curhat kepada orang terdekat yang bisa dipercaya. Jika tak teratasi, datangi psikiater.

Sayangnya, hampir 60% pasien justru datang ke dokter karena keluhan fisiknya, mulai lelah, tak bertenaga, tak nafsu makan, berat badan menurun, badan pegal linu, kepala pusing, sesak nafas, dada sakit, atau keluhan lambung seperti maag.

"Ya jelas aja penanganannya tak tepat. Dikasih obat ini lah itu lah, pengobatan fisik. Akibatnya, keluhan tetap tak teratasi. Bolak balik kambuh atau tak sembuh-sembuh" ungkap dr Richard pada acara peluncuran Elxion, anti depresan keluaran Mersifarma di Penang Bistro pada 18 Mei 2017 lalu.

Diagnosa depresi tidak bisa dilakukan sembarangan, harus berdasar analisa dan penegakan yang tepat oleh Psikiater. Setelah diagnosa tegak, barulah pemberian obat-obatan dapat dilakukan. Obat anti depresan ini hanya bisa didapat melalui resep dokter, tidak dijual bebas karena tidak bisa diminum sembarangan tanpa pengawasan dokter.

Terapi Depresi

Obat yang digunakan untuk mengatasi gangguan Depresi biasanya dari golongan SSRI (Selective Seurotonin Reuptake Inhibitor). Salah satu yang digunakan dr Richard dan RSJ Dharmawangsa adalah Escitalopram (Elxion) yang dosisnya lebih kecil, langsung bekerja dengan cepat di minggu pertama, interaksi dengan obat lain kecil, tidak menimbulkan ketergantungan dan tidak akan menyebabkan kematian, walau over dosis.

Salah satu yang disukai dr Richard dari obat ini adalah harganya yang lebih terjangkau dan bekerja lebih cepat. Dengan proses bekerja obat yang lebih cepat dibanding anti depresan lain, biaya yang dikeluarkan pun bisa ditekan lebih rendah.

Saat saya meminta penjelasan tentang penggunaan Elxion yang juga bisa digunakan untuk mengatasi gangguan cemas/anxiety, dr. Richard menjelaskan
"Pada terapi gangguan cemas, Elxion diberikan bersamaan dengan Benzodiazepin. Obat golongan ini digunakan untuk mengatasi gangguan cemas dengan segera. Elxion mendampingi untuk mencegah kekambuhan. Jika tidak dibarengi, dosis benzodiazepin terus meningkat dan menyebabkan ketergantungan. Dosis benzodiazepin bisa dikurangi perlahan dengan penggunaan Elxion."

Presiden Direktur PT Mersifarma, Bapak F Tirto Koesnadi yang turut hadir untuk meluncurkan Elxion, menyatakan "kami memproduksi Elxion karena peduli dengan semakin banyaknya penderita gangguan depresi, dan prihatin dengan meningkatnya kasus bunuh diri. Mersifarma fokus memproduksi obat-obatan yang berguna bagi pemulihan kesehatan mental"

Terus terang saya ga menyangka kalau Elxion ini produksi dalam negeri. Hahaha. Saya pikir produk impor. Hebat ya Indonesia mampu memproduksi sendiri obat-obatnya.

Yuk tingkatkan kewaspadaan terhadap gangguan depresi. Segera cari bantuan. Bicara lah. Jika teman-teman mendeteksi ada saudara, keluarga, tetangga, taman kantor, atau siapapun yang terlihat mengalami gejala-gejala yang saya ungkap di atas, ajaklah mereka bicara dari hati ke hati. Bantu mereka mengeluarkan unek-uneknya. Jika tak yakin mampu, tak ada salahnya untuk mengajak mereka menemui psikiater untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Jangan sampai terlambat dan atau malah salah penanganan.

7 komentar

  1. Ya Allah lindungilah dari hal tsb..
    Trmkasih sharingnya mbak

    BalasHapus
  2. Depresi ini kalau sama stres ibarat lanjutannya stres ya. Stres yang tidak tertangani bisa jadi depresi. Ih serem. Saya sendiri pernah lho ngalamin hal diatas, entah deh masuk yg mana. Hihi tapi untungnya udah balik ke normal

    BalasHapus
  3. Depresi selain diatasi oleh kesadaran sendiri dan juga konsumsi obat dokter, ada cara yang paling efektif lagi, dengan memperbanyak shalat n doa malam.

    BalasHapus
  4. Dulu aku pernah kaya gini, alhamdulillah masa itu sudah berlalu. Memang sangat penting mencari bantuan profesional. harus berani untuk membuka diri untuk dibantu.

    BalasHapus
  5. Zaman sma pernah depresi yg smpi pengen bunuh diri gt. Untungnya iman msh kuat.
    Sekrng klu mulai stres, biasa ngajak jln2 suami.

    BalasHapus
  6. Elxion nya tidak.dijual bebas ya

    BalasHapus

Komentar anda merupakan apresiasi bagi tulisan saya. Terima kasih sudah berkunjung. Maaf jika komen saya moderasi untuk mencegah pemasangan link hidup dan spam.

Tertarik bekerja sama? Kirim email ke siswadi.maya@gmail.com