Saat tumbang seperti itu anak-anak lumayan perhatian, jadi masih untung ga terlantar banget. Beberapa pekerjaan bisa didelegasikan walau tak sempurna. Kadang lebih baik tak meminta mereka mengerjakan apa-apa, hahaha. Yaa, itu kalau berharap kesempurnaan yaa. Namanya juga anak-anak. So, kalau nyuci piring masih ada kotor-kotornya, harap panjang maklum. Diminta ngerjain ini yang dibawa itu, bla blabla.
Puncaknya, dua malam lalu, saya benar-benar tak mampu menahan kantuk, lepas makan langsung tidur. Lupa minta anak-anak memadamkan lampu-lampu, hal yang biasa saya lakukan setelah anak-anak terlelap.
Saat tiba-tiba terbangun tengah malam, baru sadar "ahhh lampu dapur masih menyala, lampu kamar lupa dimatikan, lampu kamar mandi menyala semalaman". Huaa, rasanya mau garuk-garuk tembok membiarkan sekian kwh terbuang percuma. Semalaman! Pengen nangis. Kan lumayan, lampu yang seharusnya mati bisa menyambung daya listrik beberapa hari yang akan datang *emaksuperirit.
Okeh, urusan listrik ini saya memang berusaha super irit. Kalau malam, saya berupaya agar 1-2 lampu saja yang menyala. Tapi ya itu, ada effort dan rutinitas untuk mematihidupkannya. Tiap malam saya akan mematikan lampu dapur, lampu belakang, lampu kamar mandi. Lampu-lampu kamar biasanya diganti lampu tidur.
Saya sempat berkhayal, andai ya lampu itu bisa dikendalikan dan ada remote kontrolnya, enak kali ya. Saya ga perlu lagi jalan-jalan keliling rumah saat mata ngantuk. Ga perlu lagi ngantuk-ngantuk menyeret langkah kaki ke dapur cuma untuk mematikan lampu-lampu itu. Cukup pencet-pencet remote, lampu-lampu yang saya inginkan bisa dimatikan. Ngayal banget.
Eh, khayalan saya itu dan mungkin juga khayalan banyak orang, terkabul lho.
Pada tanggal 19 November 2016 lalu, saya diundang menghadiri pre-launching Phillips Hue di Atrium Senayan City.
![]() |
Talkshow bersama Philips Lighting dan Techno Vlogger, Ario |
Philips Hue?
Yap, Philips Hue, varian terbaru dari Philips Lighting.
Mba Susan dari Philips Lighting menjelaskan, selama ini Philips terus berinovasi menciptakan lampu-lampu yang ramah lingkungan dan hemat energi. Salah satunya dengan hadirnya Philips LED yang sudah terbukti super irit.
Tak berhenti sampai di situ, kini Philips kembali menghadirkan inovasi baru yang tak hanya hemat tapi juga memudahkan hidup. Rangkaian lampu yang bisa dikontrol!
Haah?
Yap, rangkaian lampu yang bisa dikendalikan dari ujung jari!
![]() |
Mba Susan menunjukkan cara mengendalikan Philips Hue |
Dengan bantuan telepon pintar, lampu yang sudah terkoneksi ke aplikasi, akan mudah dikendalikan dari mana pun!
Catat ya, dari mana pun! Selagi ada sambungan Wi-Fi.
So, jika suatu saat pernah kelupaan mematikan lampu saat sedang ke luar kota, kendali memati hidupkan itu ada di tanganmu!
Mau pulang ke rumah udah malam, lampu belum menyala satu pun? Tenang, sekarang si lampu-lampu ini ada di genggaman. Tinggal mati hidupkan via hp!
Sebelum sampai, beberapa ratus meter menjelang masuk rumah, lampu bisa dinyalakan dulu via smartphone. So, begitu sampai rumah, lampunya sudah terang, ga lagi ketemu rumah dalam keadaan gelap-gelapan karena ga ada yang bantu hidupin *nyengir. Hihihi, sering banget saya ngalamin kejadian gini. Pergi pagi, pulang-pulang gelap. Hahahaha.
Tak hanya lampunya aja yang bisa dikendalikan, cahayanya pun, bisa. Mau dibuat redup kala tidur atau terang khusus baca. Mau dibuat berubah-ubah warna mengikuti alur film atau beat musik pun bisa. Ada 16 juta warna yang dihasilkan. Life starts with Hue. Inilah Keunggulan Philips Hue.
Untuk bisa menggunakan Phillips hue, harus menggunakan bridges yang menjadi penghubung antara lampu dan smartphone. 1 bridge bisa terkoneksi dengan 10 device dan 50 lampu *cmiiw. Bridges inilah otak utamanya. Dengan bantuan bridges inilah lampu bisa terkoneksi dengan smartphone atau tablet.
![]() |
Bridges dari Philips Hue (meethue.com) |
Ario, seorang techno vlogger, telah mencoba Philips Hue stater pack di kamar kerjanya. Lampu ini digunakan untuk berbagai kegiatan di kamar kerjanya. Mulai edit video, baca, dan sebagainya. Warna-warnanya menyesuaikan suasana yang diinginkan Ario, misalnya pas baca, warnanya putih.
Saksikan bagaimana Ario bekerja dengan Philips Hue melalui videonya berikut ini yaa.
Philips hue ini sebenarnya ga baru-baru banget. Sudah banyak digunakan di beberapa fasilitas publik seperti taman dan dunia industri. Kini, teknologi yang satu ini diperkenalkan juga untuk penggunaan di rumah-rumah.
Produk-produk turunan dari Philips Hue ini ada banyak sekali variasinya. Tinggal dipilih sesuai kebutuhan. Untuk instal pertama kali, bisa pilih Philips Hue Staterkit yang terdiri dari 3 lampu (bulbs), 1 staterkit dan kabel usb (lihat di video Ario ya). Ada juga yang namanya Philips Hue Lightstrips atau ada pula Philips Hue Go yang bisa dibawa-bawa.
![]() |
Contoh penggunaan Philips Hue Lightstrips |
Oh ya, soal daya tahan, 1 lampu (bulb) bisa tahan hingga 20 jam dan garansi higga 2 tahun. Jika terjadi kerusakan pada perangkat PhilipsHue, maka produknya akan diganti, bukan hanya diperbaiki.
Rasanya sih sudah tak sabar ingin menggunakan rangkaian Philips Hue ini di rumah. Tapi, Philips Hue di Indonesia baru akan resmi ada dan hadir pada Januari 2017. Huaaaa, masih lama yaa?
Tenang, sebelum resmi hadir, bisa pre-order dulu via Lazada dengan harga khusus.
Tiap pembelian 1 Philips Hue staterkit, gratis 1 single Philips Hue Bulbs senilai 800 ribu atau gratis 1 Philips Hue Bridges senilai 800 ribu setiap pembelian 1 Philips Hue Lightstrips atau Philips Hue Go.
Mayan yaaa?
So, sekarang, kalau mau nyaman, mau mudah, Philips Hue bisa jadi solusi urusan lampu. Lampu pun bisa dikendalikan dari ujung jari!
Waw, keren sangat, bisa pengendalian di tangan kitah ya. Heheh kayak di film2. HArgana lumayan, Makasih infonya ya Mbak :)
BalasHapusEnak banget kalau lampu bisa mati dan hidup dengan sendirinya ya. Kita bisa hemat listrik.
BalasHapusCanggih ya, pas buat Mak-mak pelupa kayak aku nih, lebih pas lagi kalo harganya dimiringin banyak, haha.
BalasHapusNice sharing Mba'.. :)
Wooowww.. baru tau. Kebetulan ART di rumah seriiiinggg banget lupa matiin lampu teras walupun udah bolak balik diingetin. Alhasil sampe aku pulang kantor, lampunya masih nyala.
BalasHapus