Film Wonderfull Life, Belajar Mengelola Emosi

Film Wonderfull Life, Belajar Mengelola Emosi - Sesabar-sabarnya seseorang sebagai manusia, pasti ada saatnya ia sampai pada suatu titik, tak mampu lagi menampung. Ketika semua konflik menyatu dan terasa begitu berat. Ketika dada terasa begitu sesak, serasa mau meledak.

Itulah yang terjadi pada Amalia yang diperankan dengan sangat apik oleh Atiqah Hasiholan dalam film Wonderfull Life. Saya beruntung bisa menyaksikan premiernya pada sabtu 8 Oktober 2016 lalu di Bioskop XXI Senayan City.

Press Conference film Wonderfull Life
Press Conference film Wonderfull Life









Atiqah Hasiholan begitu apik membawakan peran perempuan perfeksionis yang dipenuhi tekanan tapi merasa sanggup mengatasi semua masalahnya sendiri. Amalia yang keras hati, merasa tetap sanggup handle pekerjaan di kala perjalanan mencari pengobatan alternatif bagi Aqil (diperankan oleh Sinyo).

Saat loading pekerjaan sedang tinggi-tingginya, Amalia dihadapkan pada masalah belajar yang dialami Aqil. Tuntutan ayah, ejekan teman-teman Aqil, makin membuat Amalia tertekan. Amalia merasa terganggu. Konflik hebat terjadi. Fokus pada pekerjaan, atau mencari pengobatan bagi Aqil?

Familiar dengan konflik-konflik semacam ini? Saya seperti merasa berada di posisi Amalia. Penggambaran Amalia sebagai ibu bekerja yang harus membagi pikiran dan tenaganya untuk mengurus sang anak yang butuh perhatian khusus, terasa begitu nyata. Konflik-konflik yang dialami Amalia seperti mewakili konflik-konflik yang biasa dialami para ibu bekerja. Kegalauan antara harus mendahulukan keluarga atau mendahulukan pekerjaan? Kadang ada saat di mana keduanya tak selalu bisa bersinergi. Akan selalu ada yang mengalah *ehhh curcol, hahaha.

Film Wonderfull Life mengajarkan banyak hal pada saya sebagai orang tua. Cara mengelola emosi ketika dihadapkan pada berbagai tekanan. Cara tetap fokus pada masalah dan tidak melampiaskan kemarahan pada anak. Hingga cara sederhana untuk menikmati hidup :).

Ada satu adegan yang membuat saya begitu terkesan dan mengangguk-anggukkan kepala sambil berseru dalam hati "ohhh begitu ya cara mengeluarkan emosi yang aman. Hm, boleh juga nih ditiru"
 




Film Wonderfull Life merupakan hasil kolaborasi dari KPG (jaringan penerbit Gramedia), Sariayu Martha Tilaar, dan Creative & Co. Creative & Co sebagai penyedia konten kreatif sekaligus menjadikan Visinema sebagai bagian di dalamnya. Sariayu menawarkan gagasan Be Wonderfull Movement yang fokus pada pemberdayaan kaum perempuan. KPG sendiri sebagai penyambung suara.


Peserta Konsorsium ; KPG, Creative & Co (Visinema), Sariayu Martha Tilaar
Peserta Konsorsium ; KPG, Creative & Co (Visinema), Sariayu Martha Tilaar


Ssttt, tahu ga siapa produser film Woderfull Life?

Angga Dwimas Sasongko, Handoko Hendroyono, dan Rio Dewanto!

Wahaa, Atiqah Hasiholan dan Rio Dewanto! Suami istri bersinergi menghasilkan karya sinema yang apik sebagai tontonan keluarga. Hadir pula berbagai aktor dan aktris kawakan macam Lydia Kandou, Alex Abbad, Putri Ayudya, sampai Didik Nini Thowok!

Film Wonderfull Life diangkat dari kisah nyata yang dibukukan oleh Amalia Prabowo dengan judul sama, Wonderfull Life.

Walau film ini mengetengahkan masalah Disleksia, gangguan belajar yang dialami Aqil, tapi sisi ini tak terlalu banyak dikupas. Disleksia merupakan gangguan belajar yang terjadi secara genetik dan sulit disembuhkan. Biasanya penderitanya akan mengalami kesulitan saat mendikte, menulis, atau salah dalam mengenali huruf. Huruf p, b, d, sering tertukar-tukar dan salah penempatannya.

Saya sebenarnya agak kurang puas dengan kurang dalamnya penggambaran kasus ini. hahaha. Kurang tergambar jelas kesulitan belajar yang dialami Aqil. Andai juga digambarkan bagaimana ibunya atau gurunya stress mengajarinya membaca, atau stress saat memintanya mendikte, mungkin akan lebih baik. Mustinya ada penggambaran aqil yang berkali-kali salah dalam mengenali huruf walau sudah berkali-kali diajarkan.

Sayangnya adegan tersebut tidak ada. Entah karena memang dipangkas, ditiadakan, atau saya yang terlewat adegan itu? Padahal kalau pembahasan kasusnya cukup dalam, saya bisa jadikan film ini sebagai bahan diskusi bersama mahasiswa. Hahaha. Maunya. Ini bukan film kasus Psikologi buk! *ngomong ama kaca :).

Tapi ya sudah lah, toh film ini memang bukan semata tentang disleksia. Film Wonderfull Life memang tentang indahnya hidup dan bagaimana menikmati keindahan itu dengan cara yang asyik dan menyenangkan.

Tonton yuk filmnya. Banyak pelajaran berharga yang bisa dipetik dari film ini. Oya, jangan lupa siapkan tissue yaaa. Akan ada adegan haru yang cukup menguras air mata. Huhuhu.

Film Wonderfull Life merupakan tontonan keluarga yang benar-benar cocok untuk keluarga. Anak bisa belajar, kakek bisa belajar, orang tua apalagi. Siapa pun bisa belajar banyak melalui film ini. Belajar mengasuh anak di era modern. Siap belajar?

Film Wonderfull Life akan tayang perdana secara serentak di seluruh jaringan bioskop XXI Indonesia pada tanggal 13 Oktober 2016.

12 komentar

  1. Emosi memang harus dikelola dengan baik agar tak meledak-ledak dan menabrak-nabrak.
    Emosi yang tak terkendali bisa berakibat fatal misalnya kecelakaan lalu lintas di jalan raya.
    Salam hangat dari Jombang

    BalasHapus
  2. sudah keluar reviewnya ya mbak ...menarik ya apalagi bintangnya keren

    BalasHapus
  3. Akting sinyo, sebagai anak disleksia menarik. Begitupun dengan Atiqah Hasholan di Woderful Life ini

    BalasHapus
  4. Di Cianjur tidak ada biskop, Bunda. Tapi dengan adanya info film ini saya gak kudet2 amat jadinya.
    Hahaha...

    Trims ya ulasannya 😊

    BalasHapus
  5. Nah, akhirnya dapat deh reviewnya, TFS ya mbak :)

    BalasHapus
  6. aku baru nonton trailernya mbak, pengen banget nonton filmnya :)

    BalasHapus
  7. Aku belum nonton nih, rencananya sih iken ini hehe

    BalasHapus
  8. Emosi emang harus dikelola ya mbak. Jadi penasaran nih dengan filmnya. Kasihan juga Aqilnya ya kesulitan membedakan huruf gitu.

    BalasHapus
  9. Wah jd pengin nonton filmnya..cocok buat saya yg emak2 kadang suka marah2 sm anal...review yg bagus mba Maya..masukannya pas

    BalasHapus
  10. Perfect mom doesn't exist and it's okay (copas dari tulisan di kaosku)

    BalasHapus
  11. aku kuat gak ya nonton film ini, mesti sedih dan penuh haru ya mbak

    BalasHapus
  12. Udah tayang berarti ya Mbak Maya. Pengen nonton jadinya Mbak. Kayaknya seru,terus cocok juga kalau ajak anak-anak yak..

    BalasHapus

Komentar anda merupakan apresiasi bagi tulisan saya. Terima kasih sudah berkunjung. Maaf jika komen saya moderasi untuk mencegah pemasangan link hidup dan spam.

Tertarik bekerja sama? Kirim email ke siswadi.maya@gmail.com