Saya mau cerita tentang papa yang hingga kini mengalami lemah otot kaki sejak keluar dari rumah sakit pasca mengalami muntah dan diare. Papa yang sebelumnya gagah, bisa berjalan normal, kini kakinya lemah, tak lagi bisa berdiri kokoh. Bukan lumpuh, tapi lemah. Kalau berdiri masih bisa, hanya saja tak bisa lebih dari 2 menit kalau tak dibantu penyangga.
![]() |
Papa (berbaju batik) saat kakinya sudah lemah |
Kog bisa? Bagaimana ceritanya?
Sudah lama papa menderita kelainan asam urat. Saat usianya kurang dari 30 tahun. Pada saat itu saya masih balita. Tiba-tiba papa merasakan sakit dan nyeri di kaki. Setelah periksa sana sini, baru ketahuan papa menderita asam urat. Sejak itu papa tak boleh asal makan seafood dan beberapa sayuran hijau seperti bayam.
![]() |
Papa muda, usia 40an |
Belakangan, di usia kurang dari 40an, papa pun terdeteksi menderita diabetes. Kalau kata orang awam sih namanya diabetes kering. Tapi saat ikut seminar diabetes bersama Kemenkes dan Sunlife beberapa waktu lalu, saya baru tahu bahwa tak ada istilah diabetes kering, adanya diabetes dengan jenis gangrien kering. Nanti akan saya ceritakan terpisah tentang ini.
Punya dua penyakit yang tak bisa disembuhkan ini membuat papa harus benar-benar menjaga pola makan. Saat itu sih secara ekonomi memang kami sedang berada pada masa yang sangat lumayan. Beli berbagai makanan enak rasanya tak sulit. Tapi itulah godaan. Di satu sisi papa sadar harus menjaga pola makan. Tapi, di sisi lain, hasrat ingin "makan enak", sulit sekali dilawan.
Berkali-kali papa menderita nyeri dan tak bisa jalan akibat asam uratnya tinggi sehabis makan-makanan tertentu. Biasanya sih sehabis menyantap udang favoritnya. Tapi, itu ga membuat papa kapok, tetep aja beberapa kali bablas menyantap beberapa makanan pantangan.yang memang menjadi favoritnya.
Berhenti sama sekali memakan makanan pantang memang sulit. Apalagi kalau makanan itu enak, ya kan?
Tapi, sejak memasuki usia 50an, papa mulai berusaha menjaga pola makannya. Papa mulai diet makanan tertentu dan terus berusaha menahan diri untuk tak menyantap beberapa makanan yang menjadi pemicu meningkatnya asam urat dan diabetes.
Seiring menjaga pola makan, papa juga terus berusaha mencari pengobatan ke sana sini untuk bisa menyembuhkan penyakitnya. Menjelang usia 60an, papa mencoba berbagai terapi entah untuk diabetes atau asam urat. Rata-rata terapi alternatif.
Suatu kali, papa melihat di TV, ada terapi alternatif yang diklaim cocok untuk penderita diabetes dan asam urat. Tertarik datang, papa pun mendatangi klinik pengobatan alternatif tersebut. Ada beberapa tahap pengobatan yang harus dijalankan. Salah satunya adalah terapi minum jus sirsak untuk detoksifikasi.
Hari pertama terapi mulai terasa efek detoksnya, banyak pengeluaran urine dan air besar. Hari berikutnya ternyata semakin dahsyat. Papa mulai "murus-murus", lebih sering buang air besar dan cairan. Pada saat itu kami sudah sempat khawatir dan mau membawa papa ke dokter. Tapi papa dan mama menolak. Menurutnya itu efek detoks yang sedang dijalankan. Tapi, di hari ketiga, papa akhirnya tak tahan, karena hampir seharian muntah-muntah disertai buang-buang air. Malam-malam papa kami bawa ke UGD karena sudah lemas. 5 hari lebih papa dirawat hingga dokter menyatakan boleh pulang.
Saat pulang, papa belum sepenuhnya pulih seperti sedia kala. Kondisi itu tak terlalu kami sadari. Kami pikir papa hanya masih lemas setelah pulang dari rumah sakit. Sampai beberapa hari papa masih saja lemas, bahkan sulit bangun dari tempat tidur. Entah kenapa papa merasa otot-otot kakinya lemah sehingga sulit berdiri. Suatu kali papa berusaha berdiri tapi malah jatuh.
Papa pun kami bawa kembali berkonsultasi ke dokter yang merawatnya. Sang dokter sempat bingung, apa penyebabnya. Papa pun diberikan beberapa obat-obatan dan multivitamin. Tapi kondisi ternyata tak kunjung membaik. Lalu dokter pun mencoba memberikan diet garam. Dokter menduga papa kekurangan mineral yang hilang saat muntah-muntah dan diare. Diet garam pun tak berhasil hingga papa pun kemudian mencoba berbagai pengobatan mulai ikut terapi hyperbarik sampai fisioterapi.
Namun, sepertinya itu semua sudah terlambat, lemahnya otot kaki sepertinya tak lagi bisa dipulihkan. 2 tahun lebih berusaha menjalani terapi dan pengobatan ke sana sini tetap saja tak membuat kakinya membaik. Papa pun akhirnya berusaha menerima keadaan. Menikmati hidup dan menjaga pola makan.
Apa yang papa saya alami, menjadi pelajaran berharga bagi saya, bahwa proses pemulihan pasca sakit, tak bisa dianggap remeh. Walau sudah dibolehkan pulang, harusnya asupan vitamin dan mineral tetap perlu diperhatikan agar proses pemulihan berjalan lebih baik.
Saat membaca tentang Theragran-M, saya baru tahu kalau ada multivitamin yang khusus digunakan untuk masa pemulihan. Vitamin untuk memulihkan kondisi tubuh setelah sakit.
![]() |
Komposisi Theragran-M |
Saya baru sadar ada multivitamin semacam Theragran-M ini. Akhirnya saya pun membaca kandungannya. Salah satunya Magnesium. Menurut health detik, kekurangan magnesium dapat menyebabkan melemahnya sistem imun tubuh. Asupan Magnesium bisa didapat secara alami melalui beberapa makanan ataupun multivitamin. Asupan magnesium yang cukup akan meningkatkan sistem imun tubuh. Untuk itu, pasca sakit, asupan magnesium sangat diperlukan untuk mempercepat proses pemulihan.
Dari beberapa sumber yang saya baca, pasien diare juga umumnya berpotensi kehilangan beberapa mineral melalui muntah atau diare. Untuk itu, pada masa pemulihan, pasien perlu mendapatkan sejumlah mineral yang dibutuhkan tubuh agar tak sampai mengalami hipokalemia. Salah satu gejala hipokalemia ditandai dengan melemahnya otot dan tubuh lemas.
Hm, saya jadi menduga-duga. Jangan-jangan inilah yang menjadi penyebab papa akhirnya menderita lemah otot hingga kini. Sayangnya saya baru tahu sekarang. Rasanya terlambat mengembalikan semuanya mengingat usia papa yang menua diikuti menurunnya fungsi tubuh.
Ini jadi pelajaran banget buat saya. Pemulihan kondisi tubuh pasca sakit itu tak bisa dianggap remeh. Tubuh pasca sakit masih belum pulih betul. Belum merdeka. Masih tetap harus dijaga dan diberikan asupan yang menunjang agar sistem imun kembali bekerja normal. Agar zat-zat gizi yang hilang pun bisa tergantikan dan membantu proses pemulihan.
Kondisi tubuh pasca sakit, apalagi pasca operasi, perlu asupan vitamin yang cukup. Vitamin yang bagus untuk mempercepat masa penyembuhan.
![]() |
Theragran-M (foto dokumen pribadi) |
Buat teman-teman yang pernah ataupun belum pernah mengalami sakit, jangan anggap remeh masa pemulihan pasca sakit ya. Semoga kita selalu diberi kesehatan dan bisa menjaga kondisi dengan baik.
Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Taisho
Sumber :
1. http://nasional.kompas.com/read/2009/01/24/16082372/habis.diare.masih.lemas
2. http://mediskus.com/hipokalemia
3. http://health.detik.com/read/2012/11/13/072428/2089906/766/agar-tubuh-kembali-kuat-setelah-sakit-lakukan-7-langkah-ini
bener mbak, karena saat masa pemulihan itu badan memerlukan asupan gizi makanya kita suka sering lapar pas baru sembuh sakit. jadi gak boleh dianggap sepele
BalasHapusiya memang ya mba, selepas sakit kita membutuhkan multivitamin dan mineral utk memnuhi nutrisi tubuh kita
BalasHapusiyyaaa seringnya pas masa pemulihan berasa merdeka ya mak Maya, padahal tubuh lagi adaptasi ulang sama kondisi awal sebelum sakit
BalasHapusPenting banget suplemen pasca sakit..untuk memulihkan tubuh ya Mba ..
BalasHapusBener mbak.
BalasHapusAKu jd keinget pas sakit mata kmrn, saat pemulihan malah mataku mburem. Jd emang disuruh istirahat dulu biar bener2 sehat.
Amin mbaaa... Pasca sakit betul hrs recovery yg baik yaa mba. Moga mba Maya sehat selalu yaa. Good luck mba
BalasHapusTurut prihatin untuk kondisi papa ya mbaaa... Smg beliau tetap semangat yak! :)
BalasHapusNah bener mak masa pemulihan justru rawan. Kalo kata orang Sunda mah bisa "karugrag" susah artikan ke b indonya yaa hahhaa...
BalasHapushoo.. betul 3x... masa pemulihan sama pentingnya dengan masa penyembuhan ya.
BalasHapusthx for sharing, mba maya :)
Jadi kesimpulannya dari diri kita sendiri yg harus bisa maintain kesehatan.beneran kan mbak? Siiip dah
BalasHapusAnak2 nih yg suka susah dikasih tahu. Mereka pikir klo sdh sembuh ato obat sdh habis, berarti sdh bebas dan boleh ngapain aja dan makan minum apapun yg mrk mau. Dan ngasih taunya sulit sekali. Ketika diingatkan, mereka akan slalu bilang "Kan udah sembuh, Ma..."
BalasHapusAKu perlu nih kayanya, buat pemulihan pasca tifus kemarin. TFS ya mba Maya ^^
BalasHapusKlo hbs sakit mmg kebutuhannya jd double ya mba...krn hbs drop. Utk naikin lg hrs ekstra
BalasHapusbener banget nih masa pemulihan itu penting banget mbak
BalasHapusHabis sakit, emang butuh energi ekstra buat mulihin tenaga biar segera fit buat aktifitas kembali... :D
BalasHapusTFS ya mba Maya ^_^
Sehabis sakit memang harus tetap menjaga pola hidup ya mba, kalau kembali seperti sebelum sakit, bisa jadi sakit lagi.
BalasHapusIni nih kadang yang aku suka berisik banget ke krucils :D
Ayah saya juga kena asam urat Mbak. Belakangan malah harus minum obat jantung. Moga ayah2 kita senantiasa sehat ya Mbak. Juga kita, anak2nya ....
BalasHapusselalu sehat mbakkk :*
BalasHapusMoga Papa diberikan kesehatan ya mbak, sedih kalo orang tua sakit ya.
BalasHapusMasa pemulihan juga termasuk saat penting dalam memperhatikan asupan gizinya ya, Mba. Semoga papanya kembali sehat :)
BalasHapuswah menarik sekali mb.. Lebih baik memang menyempurnakan kesehatan sehabis sakit dg Theragran ya mb. Salam :)
BalasHapussebaiknya memang istirahat total sampai benar2 sembuh, bener gitu kan mbak?
BalasHapusSelalu sehat ya mbak..tetap semangat buat papanya mbak :)
BalasHapusperlu bnyk mkanan yg bergizi untuk masa penyembuhan
BalasHapus