Otak anak merupakan salah satu bagian yang paling cepat perkembangannya pada 1000 hari pertamanya. Perkembangan otak inilah yang paling besar fungsinya dalam mengatur berbagai aktivitas dan fungsi tubuh. Otak pula lah yang menjadi pusat berpikir, emosi, dan sebagainya. Karena fungsinya yang tidak main-main, otak anak perlu dimaksimalkan fungsinya selagi berada di masa emasnya.
Masa emas?
Yap, para ahli perkembangan dan ahli neuro science yang menyebut-nyebut tentang masa emas perkembangan anak. Apa sih maksudnya?
Jadi gini, pada 1000 hari pertama anak, otak berkembang luar biasa cepat. Pada 0 hari, otak baru mempunyai beberapa jalinan sinaps yang saling terhubung. Tapi, dalam 1000 hari berikutnya, akan semakin banyak sinaps yang terbentuk dan saling terhubung. Sinaps merupakan jembatan yang menghubungkan sel-sel otak/neuron. Dengan semakin banyak terbentuknya sinaps, akan semakin banyak koneksi yang terjadi. Sinaps inilah yang membuat anak bisa memecahkan sebuah masalah, yang membuat anak mampu menghubungkan sebuah fenomena dengan fenomena lainnya. Sinaps-sinaps ini juga yang mampu mengkoordinasikan berbagai kerja kinestetik anak.
Hanlie Muliani, M.Psi pada acara seminar parenting bertajuk "Optimizing Your Child's Learning Ability and Elasticity in Early Childhood" yang digelar di Rise FX Sudirman, Living World Alam Sutera, dan Bintaro Xchange, menyebutkan pentingnya memberikan stimulasi yang optimal pada anak dalam masa 1000 harinya.
Kenapa penting sih?
Karena ya itu, dalam 1000 hari pertama, otak sedang berkembang sangat pesat untuk saling terkoneksi, otak memang sedang bekerja untuk membentuk jaringan-jaringan. Semakin banyak jaringan yang terbentuk, semakin banyak koneksi, semakin cerdas anak.
Tak hanya sampai 1000 hari pertama saja, hingga usia 12 bahkan 14 tahun pun otak masih terus membangun jaringan, membuat koneksi-koneksi antar jaringan. Semakin banyak jaringan terhubung, semakin banyak koneksi yang terbentuk akan membuat kecerdasan semakin terbentuk. Koneksi-koneksi inilah yang bisa dimaksimalkan dengan cara memberikan stimulasi yang optimal.
Psikolog yang juga penulis buku "How to deal with your child" ini mengatakan otak anak itu elastis semacam spons yang mampu menyerap apa aja.
Stimulasi terhadap anak itu bisa diberikan kapan pun, sejak bayi, bahkan sejak dalam kandungan. Tak perlu menunggu ia sekolah. Yang namanya stimulasi pun ga usah dibayangkan yang susah-susah. Ga harus memberikan stimulasi macam guru di sekolah. Hal sekecil apapun yang kita berikan, bisa jadi stimulasi untuk anak.
Misalnya nih, pas lagi jalan-jalan ke taman, kita bisa lho memberikan stimulasi dengan cara begini "dek, lihat deh itu pohonnya, hijau ya warnanya, coba perhatiin daunnya, bergaris-garis ya, ada berapa ya garisnya? Eh daunnya banyak ya, coba kita hitung yuuk"
Coba tebak, ada berapa banyak kecerdasan yang bisa distimulasi dengan cara seperti itu?
Itu namanya sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui. Sambil jalan-jalan, bisa mengasah kecerdasan berbahasa, kecerdasan alam (nature intelligence), kecerdasan logic mathematic, dsb.
Menurut Miss Hanlie, ada 8 kecerdasan majemuk yang bisa distimulasi secara terpisah atau sekaligus.
Language Intelligence yang menyangkut kecerdasan berbahasa, memilih penggunaan kosa kata maupun penggunaan bahasa
Physical Intelligence merupakan kecerdasan menggunakan fungsi tubuhnya, kecerdasan ini dikenal juga dengan istilah Kynesthetic. Biasanya anak-anak yang banyak bergerak secara fisik maupun olahragawan punya kecerdasan di bidang ini
Logic Mathematic Intelligence merupakan kecerdasan dalam menggunakan logika matematika, mampu menghubungkan berbagai logika-logika matematika dalam kehidupan sehari-hari
Nature Intelligence merupakan kecerdasan dalam memahami tanda-tanda dan hal-hal yang berhubungan dengan alam dan lingkungan. Anak-anak yang suka dan hobi mengamati binatang, tumbuhan, tertarik dengan fenomena alam, biasanya punya kecerdasan lebih di bidang ini.
Visual Spatial Intelligence merupakan kecerdasan dalam ilmu ruang. Anak-anak yang bisa memperkirakan masuk ke dalam ruang sempit atau bisa mengukur-ukur isi botol biasanya punya kecerdasan ini
Music Intelligence merupakan kecerdasan dalam bermusik. Entah cepat mendengar atau menghapal nada-nada lagu atau mampu menghitung ketukan, biasanya punya kecerdasan ini
Intrapersonal Intelligence kecerdasan yang satu ini termasuk yang cukup penting dimiliki setiap orang. Tak harus luar biasa, tapi perlu diasah. Kecerdasan ini akan membuat seorang anak maupun orang dewasa mampu mengelola emosi, hingga menemukan pemecahan masalah.
Interpersonal Intelligence merupakan kecerdasan yang juga perlu dimiliki anak agar ia mampu berhubungan dengan orang lain, mampu menjalin relasi yang baik dengan orang lain, karena manusia pada dasarnya ga bisa hidup sendiri.
Kadar kecerdasan pada tiap orang memang berbeda-beda. Ada anak yang menonjol kecerdasan berbahasanya saja, atau physicalnya saja, atau musicnya saja. Tapi ada juga anak yang mempunyai beberapa kecerdasan yang menonjol. Misalnya jago main musik sekaligus dalam bergaul.
Tapi, pada dasarnya, semua bidang kecerdasan perlu distimulasi secara berimbang. Agar anak tak hanyak cerdas di satu bidang saja, tapi juga cerdas di bidang lain. Apa jadinya kalau anak hanya cerdas secara logika matematik tapi tak cukup cerdas secara interpersonal? Bisa jadi dia anak yang pintar tapi kurang disukai teman-temannya karena gampang marah atau tak mau berbagi mainan. Kasihan kan?
![]() |
Salah satu cabang Rise di Living World Alam Sutera |
Itu sebabnya, RISE yang berbasis Learning Center for Children ala U.S ini pun berusaha memberikan pembelajaran Bahasa Inggris yang fun dan menyenangkan dengan menstimulasi kecerdasan majemuk anak. Dengan metode Active learning, positive guidance, dan scaffolding, RISE bermaksud mengasah kecerdasan anak dari semua sisi, agar terbangun fondasi yang kuat.
Miss Imelda, Head of Academic RISE Indonesia, menyebutkan "anak-anak kami ajarkan juga bagaimana berempati bersama teman, bertoleransi bersama teman. Kami tak hanya mengasah kemampuan berbahasanya, tapi juga kemampuan logika matematikanya, maupun kecerdasan sosialnya"
Tak hanya memberikan stimulasi bahasa saja, RISE juga memberikan stimulasi di bidang arts, mathematic, science, maupun social. Anak-anak distimulasi semua aspek kecerdasannya melalui bahasa Inggris dengan cara yang menarik dan menyenangkan. Semua media pembelajaran digunakan, mulai audio, visual, buku, kartu maupun animasi digital.
Jangan khawatir anak akan ketinggalan materi jika baru masuk di RISE. Pembelajaran akan selalu disesuaikan tingkat kemampuan dan pemahaman anak. Tiap kelas beda peruntukannya. Ada 9 kelas yang berbeda-beda tahapnya, mulai kelas nursery yang bisa dimulai dari usia 2 tahun hingga stage 5.
Saya sempat mengintip program untuk musim liburan. Tiap minggu ada berbagai tema menarik yang bisa diikuti mulai hari Senin sampai Jum'at, seperti Sunny Day di minggu pertama untuk anak 2-3 tahun, atau Go for Camping untuk umur 7-10 tahun.
Asyik juga kayaknya kalau liburan anak-anak diisi kegiatan ini ya. Hmmm
Mengoptimalkan kecerdasan anak hingga usianya 12 tahun bisa banget kan? Berikan semua stimulasi yang mungkin dan bisa membantu kecerdasannya. Tak hanya kecerdasan kognitif ya, tapi juga semua aspek kecerdasan. Agar anak tak hanya pintar kognitif, tapi juga pintar secara sosial. Jadi anak pintar yang disukai banyak orang tentu akan membuatnya lebih mudah diterima. Hal ini akan bisa membantunya mencapai kesuksesan. Percaya?
Kalau tempat menimba ilmu menerapkan kecerdasan majemuk, bakalan banyak orang tua yang memercayakan anaknya belajar di tempat ini ya. Karena udah tau ga bakalan 'dipaksa' sampe anaknya stress. Alih2 justru distimulasi dengan cara yang sesuai ya
BalasHapusishhh keren ya mak acaranya :)
BalasHapuswaa ada program campingnya juga ya? seru bangettt..
BalasHapus