Hal Ini Bisa Dikenalkan Pada Anak Laki-laki

Hal Ini Bisa Dikenalkan Pada Anak Laki-laki

Siapa bilang anak laki-laki cuma boleh mengenal mainan mobil-mobilan dan hanya boleh mengerjakan pekerjaan laki-laki? Anak laki-laki pun boleh kog mengenal dan mengerjakan apa yang biasa dilakukan kaum perempuan.

Bukan apa-apa, beberapa ketrampilan sederhana pun perlu dikenal anak laki-laki dalam rangka bertahan hidup dan memecahkan masalah. Suatu saat bisa saja mereka harus kos dan hidup terpisah dari orang tua kan? Kalau ada apa-apa, apakah mereka harus mendatangkan ibunya hanya untuk dibuatkan makanan? Disetrika kan baju? Dicucikan piring?

Life skill itu perlu diperkenalkan pada anak laki-laki maupun perempuan. Jadi, baik laki-laki maupun perempuan, sama-sama perlu belajar membersihkan rumah, menyetrika pakaian, dan berbagai pekerjaan rumah tangga lainnya. Bukan untuk menjadikan mereka perempuan, tapi untuk membuat mereka belajar dan terampil dalam mengurus dirinya sendiri.

Malam itu Ferdi merengek-rengek minta dijahitkan baju sekolahnya yang robek.

"bund, jahitin baju donk"
"baju yang mana sih"
"yang ini"
"ga papa lah, masih kecil ini sobeknya kan" pasang tampang lempeng
"yaa, tapi kan robek bund"
"ya ga papa kan? paling ga keliahatan"
"yaa bund, tetep kelihatan robeknya"
"mana coba lihat"

Ferdi memperlihatkan robek yang menurutnya cukup menggangggu.

"sobek segitu ga terlalu kelihatan kali fer"
"kelihatan bund"
"ntar dulu deh"
"yah bund, ayo lah"
"Ferdi aja deh yang jahit sendiri"
"ga bisa"
"emang udah pernah nyoba?"
"belum"
"loh belum pernah nyoba kog udah bilang ga bisa?"
"susah bund masukin jarumnya pakai tangan kiri"
"udah nyoba?"
"belum"
"coba aja dulu"
"yaaa, bunda aja deh"
"ga ah, Ferdi aja kerjain sendiri kalau memang mau dijahit"
"aku ga bisa"
"yang bilang ga bisa siapa?"
"aku"
"nah"
"yaaa, tapi kan susah bund"
"susah kelihatannya, tapi kalau udah dicoba siapa tahu ga susah"
"yaa, bunda aja deh"
"ga ah"
"bund, ayo lah"
"coba dulu"

Ferdi diam sebentar dan tampak sudah kehabisan akal cara membujuk bundanya. Setelah berpikir dan melihat bundanya tetap diam, akhirnya

"ya udah deh, aku coba, jarumnya di mana?"
"ada di lemari bunda bagian atas, dalam toples"

Ferdi pun masuk ke kamar dan mengambil toples berisi perlengkapan menjahit.

"Ini kan bund"
"iya"
"Gini ya bund caranya?"

Ferdi menunjukkan pada saya bagaimana cara ia memasukkan benang ke dalam jarum. Saya hanya memperhatikan dari jauh dan hanya mengangguk ketika ditanya.

Supaya Ferdi ga grogi, saya pura-pura sibuk dengan gadget sambil sesekali mengintip dan memperhatikan caranya memasukkan benang dan mulai menusukkannya ke kain. Foto ini saya ambil diam-diam tanpa setahu Ferdi, khawatir dia malu :)

Belajar memasukkan benang
Belajar memasukkan benang


"Ini ujungnya diikat dulu ga bund?"
"iya. Tahu kan kenapa harus diikat?"
"Biar ga lolos"
"iyap"
"trus ini jahitnya gini"
"iya"

Saya iyain aja walau cara menjahitnya berbeda dengan cara yang biasa saya lakukan. Rasa hati sih udah gatel pengen mengkritik, tapi saya berusaha menahan diri agar nyalinya tak ciut. Maklum, pengalaman pertama. Selagi bisa melekatkan bagian yang robek, tak masalah :).


Sudah mulai lancar
Sudah mulai lancar

"Horeee, selesai"
"Nah, kan bisa Fer"
"Iya bund, ternyata ga susah"
"Nah"
"Kalau gini sih aku bisa"

Dengan mata berbinar dan senyum sumringah, Ferdi melihat-lihat hasil jahitannya berkali-kali dan tampak bangga memamerkannya.

"Rapi kan bund"
"Iya, udah bagus itu"
"Yeaaaayyy"

"Besok-besok mau jahit yang lain ahh"

9 komentar

  1. Umumnya hal atau pengenalan menjahit sudah diajarkan di SD kelas lima. Ketrampilan itu memanglah penting. Demi kemandirian jika sudah dewasa.

    BalasHapus
  2. Ferdi nurut yah bund.. jadi skrg kalo baju bundanya sobek sdikit bisa minta bantuan hihii
    Tapi bnr yah mba, perlu klo bljr utk sifatnya mandiri dan bertahan hidup aplg nnti mungkin jadi anak kos..

    BalasHapus
  3. saya menyebutnya keterampilan hidup bund......

    ferdi pintar ya

    BalasHapus
  4. Hihihi.. Jahit-menjahit, ya? Iyap! Anak cowok juga harus bisa itu, kok. Selain itu, kudu bisa masak juga + ngatur duit sendiri :)

    BalasHapus
  5. Anakku cowo 5th sudah diajarkan cuci piringnya sndiri tiap selesai makan, bantu angkat jemuran dan lipat2 baju.. anaknya malah menikmati krn merasa 'sudah besar' :D

    BalasHapus
  6. betul:) Keterampilan untuk mandiri, kenapa juga tidak bisa diajarkan pada anak? Apalagi dia kelihatannya bangga sekali bisa membetulkan sendiri ^_^ Memang apa2 beda ya kalau menggunakan tangan sendiri

    BalasHapus
  7. Jadi teringat almarhum ponakan saya. Dari kelas 3 SD sudah bisa jahit kancing, jahit celana yg sobek, jahit emblem seragam skolah, cuci n setrika baju sndiri. Padahal gak pernah diajarin atau diarahin. Miss him so much.

    BalasHapus
  8. abang saya juga kalau ada celana yang sobek bisa jahit sendiri bun, karena waktu kecil pernah lihat ibu menjahit mungkin :D

    BalasHapus
  9. Ferdi kereeen.....
    anak saya juga beberapa kali bantu jahit celananya yg sobek mbak. tak sabar menunggu tangan ibunya

    BalasHapus

Komentar anda merupakan apresiasi bagi tulisan saya. Terima kasih sudah berkunjung. Maaf jika komen saya moderasi untuk mencegah pemasangan link hidup dan spam.

Tertarik bekerja sama? Kirim email ke siswadi.maya@gmail.com