Cari Info Sekolah di SunLife Edufair 2016

Cari Info Sekolah di SunLife Edufair 2016

Hanya tinggal menghitung bulan saja tahun ajaran 2015/2016 akan segera berakhir dan berganti dengan tahun ajaran baru 2016/2017. Omg, bentar lagi deadline kuliah nih, duuhh *panik*. Ehh, kog malah OOT, maaf-maaf.


Biasanya, menjelang tahun ajaran baru, para orang tua mulai disibukkan dengan berbagai urusan mencari dan menelusuri berbagai info tentang sekolah. Mulai level PG/TK, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah, hingga Perguruan Tinggi.

Orang tua dibuat pusing mencarikan sekolah yang cocok untuk anaknya. Cari info di sana, di sini, di mana-mana mulai melalui online atau langsung datang ke sekolah yang dibidik.

Kadang tak hanya dibuat pusing, orang tua juga kerap dilanda rasa khawatir. Khawatir anaknya tidak bisa terdaftar di sekolah favorit yang sudah lama diincar. Akibatnya, banyak orang tua yang sudah mulai mendaftarkan sang anak di bulan November - Desember. Inget dulu jaman 3F mulai sekolah, beberapa temannya ada yang udah terdaftar, padahal UAS semester 1 pun belum dimulai.

Pada musim menjelang tahun ajaran baru ini juga biasanya postingan "Pikirkan Matang-matang usia Anak ketika masuk PG/TK" menjadi laris :) *jualan. Hahahaha. Mungkin karena pada musim ini banyak orang tua yang dibuat galau dan menyimpan banyak tanya di kepalanya, anak saya udah pas belum ya usianya? Enaknya masuk PG atau TK usia berapa yaa? Anak saya kelahiran Juni/ Juli/ Agustus, enaknya masuk SD tahun ini atau tahun depan yaaa? Anak saya udah bisa masuk SD belum ya?

Baca juga : Sudah siapkah anak sekolah?


Gak berhenti sampai di situ, udah mantab mau sekolah, nambah lagi pertanyaan, mau sekolah yang ini atau yang itu yaa? Kalau yang ini enaknya dekat, tapi kayaknya kurikulumnya ga menarik, metode belajarnya membosankan, guru-gurunya ga asyik. Mau sekolah yang itu biayanya ga asyik, lebih jauh, tapi gurunya oke, fasilitasnya bagus. Duuhh, yang mana ya enaknya?

Nah-nah, daripada galau sendirian, mending berkunjung yuuk ke #SunlifeEdufair2016 yang diadakan oleh Sunlife di Main Atrium Senayan City. Edufair yang berlangsung mulai 28 hingga 31 Januari 2016 ini menampilkan beberapa booth sekolah dan area permainan.



Orang tua bisa puas menanyakan apa saja, misalnya usia ideal masuk sekolah, metode belajar, sarana dan prasarana yang ada, dsb. Ada Binus School, Sekolah Pembangunan Jaya, Sekolah Don Bosco, Highscope, Al Fath BSD Cirendeu, Sekolah Menengah Garuda Cendekia, Jakarta Multicultural School (JMS), dsb. Bahkan kursus fashion pun buka booth, Dream Dress.

Selama edufair juga ada school perform dari tiap sekolah dan booth khusus untuk bermain yang dipandu oleh komunitas tertentu. Ada area mewarnai dan menggambar, area bermain brick (lego dan semacamnya) bersama komunitas Brick, area bermain origami bersama komunitas Nigami, ada area bermain Uno.

Bermacam permainan di #SunlifeEdufair2016

Oh ya, setiap hari selama edufair berlangsung juga ada talkshow menarik tentang parenting lho bersama Psikolog. Cek jadwalnya di tabel atas yaa.

Saya berkesempatan mendengarkan materi "Membesarkan Anak di Era Digital" bersama Psikolog dan artis Tika Bisono dan Evelyn Simanjuntak dari Sunlife Financial.

Talkshow bersama Mb Tika Bisono, Psi.

Menurut mb Tika Bisono, membesarkan anak di era digital ini tetap perlu pengendalian dalam penggunaannya.

"Jika ingin anak bisa mengontrol penggunaan gadget, orang tuanya harus bisa melakukannya terlebih dahulu".

Menurut mb Tika, orang tua harus bisa kontrol diri dulu.

"Kalau orang tuanya ga bisa hidup tanpa gadget, jangan heran kalau anak juga begitu"

Duh-duh, makjleb banget kan yaa. Saya sama mb Donna langsung lihat-lihatan dan komen "kayaknya kalau kita jarang pegang gadget, keburu closed deh peluang lemparan job review" hahaha.

Bagi mb Tika, walau eranya sudah serba digital, tapi membesarkan anak tetap tidak bisa menggunakan gadget, anak tidak bisa disentuh hanya dengan gadget kan?

So, anak tetap perlu sentuhan fisik. Tetap perlu aktifitas fisik untuk mengaktifkan motoriknya. Anak tetap perlu mengaktifkan juga kelima inderanya. Penciuman, pendengaran, penglihatan, perabaan, dan perasa.Tetap perlu dikenalkan pemandangan langsung untuk merangsang indera visualnya, menyentuh dan merasakan langsung beceknya pasar, mengenali bau pasar, mengalami sendiri naik angkutan umum, dsb. Tidak hanya mengenalnya melalui seperangkat gadget :).

Orang tua sebaiknya membantu anak mengenalkan gadget sebagai perangkat pembantu, bukan pengganti. Bukan juga sebagai hiburan. Jangan sampai deh muncul pernyataan "daripada rewel, kasih aja deh, biar anteng". Hati-hati! Jangan sampai anak menginterpretasikan bahwa gadget satu-satunya media yang bisa menenangkan dan menghiburnya.

Anak juga perlu belajar melalui sarana lain. Anak perlu belajar mengatur stress dengan cara lain. Kalau anak menginterpretasikan sebuah benda sebagai satu-satunya media penghibur, jangan heran jika ia akan mudah marah bahkan tantrum jika kehilangan benda yang satu ini. Ada yang pernah mengalami?

Ibu Evelyn berbagi kisah membesarkan anaknya di era digital ini. Walaupun memberi kepercayaan dalam penggunaan gadget, tapi tetap ada aturan dan pembatasan. Gadget digunakan untuk mencari informasi yang dibutuhkan. Termasuk ketika anaknya mengatakan ingin menjadi movie editor. Info ini menurut bu Evelyn merupakan manfaat lain dari teknologi. Untuk mengakomodir keinginan tersebut, bu Evelyn sudah mempersiapkan sejak dini dana pendidikannya. Untuk masa depan anak yang #lebihbaik memang dana pendidikan harus disiapkan sedini mungkin, biar ga kaget kalau mendapati kenyataan 5-10 tahun yang akan datang biayanya di luar ekpektasi.

Di penghujung acara hari itu, peserta talkshow disuguhkan penampilan tari piring oleh sekolah Al Fath Cirendeu yang juga punya cabang di BSD.


Gimana? Seru dan bermanfaat kan? Hayu atuhlah yang mau weekend bisa melipir

4 komentar

  1. Seru banget. Tapi aku mah jauh .... :D

    BalasHapus
  2. Seru mba... mengawasi penggunaan gadget pada anak,orang tua siapa yang ngaqasi gadgetnya *uhuk

    BalasHapus
  3. keren Mbak Maya masih sempat untuk kuliah. Hihiii, iya nich, pikir tujuh keliling untuk menempatkan Faiz ke sebuah sekolah, setelah mendengarkan obrolan di talkshow kemarin.

    BalasHapus
  4. Kemarin daku ke sini juga, cariinfo biaya sekolah :P

    BalasHapus

Komentar anda merupakan apresiasi bagi tulisan saya. Terima kasih sudah berkunjung. Maaf jika komen saya moderasi untuk mencegah pemasangan link hidup dan spam.

Tertarik bekerja sama? Kirim email ke siswadi.maya@gmail.com