Mengajarkan Anak Cara Menghadapi Orang Asing

Mengajarkan Anak Cara Menghadapi Orang Asing. Apakah orang asing atau orang yang belum dikenal anak adalah orang yang berbahaya?

Coba pikirkan lagi.

Benarkah semua orang yang asing, yang belum pernah dikenal anak sebelumnya, perlu ditakuti?

Perlu kah kita mengatakan pada anak 
“Kalau ketemu orang yang tampangnya kucel, pakaiannya compang camping gitu, hati-hati yaaa”

Yakin orang yang seperti itu pasti berbahaya?

Hayoooo, hati-hati lho menyebutkan statement, apalagi di hadapan anak. Memori mereka cukup kuat. Sekali kita menyatakan seperti itu, yang akan tertanam di mind set mereka adalah, orang yang berpakaian compang camping dan tampang kucel adalah orang yang perlu diwaspadai, sementara yang berpakaian rapi adalah orang baik.

Masih ingat kasus penculikan anak di Mall beberapa waktu lalu? 

Dari hasil sorotan cctv, terlihat yang menggandeng anak yang diculik itu adalah orang yang berpakaian rapi dan berparas lumayan.

Nah, siapa sangka orang tersebut merupakan penculik anak?

Sooo, hati-hati yaa ibu-ibu, jaman sekarang siapa saja perlu diwaspadai.

Menurut Psikolog, Ana Surti Ariani, Psi yang rutin memberikan layanan konsultasi dan edukasi di bawah bendera Tiga Generasi ini, beberapa Hal ini Bisa Diajarkan Pada Anak saat menghadapi orang asing.

1. Ajarkan pada anak untuk berteriak atau meminta bantuan petugas keamanan, pelayan toko, kasir supermarket, atau ibu yang membawa anak, jika anak melihat gelagat kurang baik dari seseorang ketika mereka berada di tempat umum atau terpisah jauh dari orang tua.

2. Buat simulasi bersama anak, bagaimana menolak ajakan dari seseorang yang belum dikenalnya, agar anak-anak di bawah usia 5 tahun mampu menangkap dengan jelas contoh yang diberikan.

3. Ajarkan anak untuk menolak ketika ada yang menawari permen, biscuit, kue, susu, dsb dari orang asing. Ajarkan anak untuk menghindar dengan cara seperti ini misalnya
"tidak, terima kasih"
atau
"ntar tanya mama dulu"

4. Ajarkan pada anak untuk menolak atau melawan jika ada orang yang tidak dikenal meraba-raba tubuhnya.

Saat akan pergi bersama anak, jangan menggunakan kaos yang bertuliskan namanya, hal ini akan mengundang orang untuk memanggil nama anak. Anak yang dipanggil namanya oleh seseorang akan merasa bahwa orang tersebut adalah orang yang ia kenal atau bisa dipercaya, padahal bukan.

Ingat-ingatlah baju yang dipakai bersama anak, jika perlu berfoto bersamanya, kemudian selipkan kartu nama di saku baju anak agar ia bisa dengan mudah memberikan itu pada petugas keamanan agar bisa dibantu jika terjadi apa-apa.

Ada beberapa hal yang bisa diajarkan bertahap pada anak sesuai tahapannya. Cek tabel berikut yaaa
Beberapa hal yang bisa diajarkan pada anak sesuai tahapan usianya (foto Sari Novita)

Menjadi orang tua itu memang bagaikan sekolah tiada henti. Pada tiap fase dari kehidupan anak akan selalu dipertemukan dengan "tantangan" baru. Tiap era, tiap jaman, berbeda tantangannya. Tinggal orang tua yang pintar-pintar menyiasati dan upgrade ilmu.

1 komentar

  1. Inilah yang orang tuaku ajarkan diwaktu saya masih kecil,,, berlanjut kepada adik adik saya juga :)

    BalasHapus

Komentar anda merupakan apresiasi bagi tulisan saya. Terima kasih sudah berkunjung. Maaf jika komen saya moderasi untuk mencegah pemasangan link hidup dan spam.

Tertarik bekerja sama? Kirim email ke siswadi.maya@gmail.com