Sebelum lebaran, seorang teman menawarkan voucher film Surga yang Tak Dirindukan yang bisa ditonton di Bioskop 21 mana saja. Ga nolak doonk ;).
Awalnya mau nonton bareng suami, anak-anak, adik, adik ipar dan ponakan-ponakan. Tapii, setelah melihat sekilas trailernya di TV, mulai ragu, jangan-jangan ga cocok untuk anak-anak.
Akhirnya coba bertanya pada teman-teman di Facebook. Kebanyakan tidak menyarankan untuk membawa anak-anak. Yaa sudahlah.
Akhirnya, ngajak emak-emak blogger deh buat nonton bareng di BSD 21. Lah kog yaa pas di hari saya janjian, ada Meet and Greet dengan para pemeran plus penulis novelnya. Sibuklah kita foto-foto.
Tapi saya ga kebagian tiket yang jam 1 siang karena peminatnya banyaakk. Terpaksa ambil waktu berikutnya, 15.30, daripada ga nonton. Udah terlanjur keluar. Lumayaan, jadi dapat kesempatan foto-foto :), hahaha.
Berhubung jam tayang kedua di waktu sholat Ashar, saya dan teman-teman menyempatkan sholat dulu. Kalau berhitung-hitung, kemungkinan besar keluar bioskop menjelang Maghrib jika durasi 124 menit. Ga mungkin keluar sholat saat nonton, ganggu yang lain.
Ehhh kog yaa ternyata banyak yang berpikir sama, sholat Ashar dulu sebelum masuk pintu Theater. Mushola pun penuh. Saya lupa bawa mukena. Untungnya salah satu temen sudah di Musholla sejak Dzuhur, jadi gantian aja. Aman deh. Tenang kalau udah sholat, ga punya "utang".
Ternyata ga salah keputusan saya mengajak emak-emak nonton. Film ini memang lebih enak ditonton bareng perempuan hahaha. Kalau saya ngajak suami, bisa-bisa diledek karena berurai air mata.
Film ini sendiri ga cuma ada sedihnya, tapi juga ada lucunya, harunya, hingga bahagianya. Hadeuuhh, pokoknya bikin emosi penonton habiiisss diaduk-aduk. Salut deh buat penulis novelnya, Asma Nadia yang sukses mengaduk emosi. Berkat novel laris ini, lahir film keren. Rasanya pengen nonton lagiii.
Cerita yang berawal dari pertemuan tak sengaja antara Pras (Fedi Nuril) dan Arini (Cynthia Bella) mengalir mulus hingga mereka menikah dan mempunyai anak. Pras yang baik dan penuh perhatian, begitu mencintai Arini.
Tapi, kehidupan mulus itu tiba-tiba berubah. Dunia Arini pun mendadak terbalik-balik. Ayah yang mendadak meninggal. Istri dan anak lain ayahnya mendadak muncul, hingga hadirnya Mei Rose (Raline Shah) dalam kehidupan Pras.
Apakah Arini akan menerima kehadiran wanita ini atau memilih berpisah?
Apakah mungkin Pras yang begitu setia mendadak menduakan Arini di saat istrinya itu sedang dirundung duka kehilangan ayah?
Disinilah kekuatan film ini. Bagaimana Arini dan Pras mengalami titik balik dalam hidup. Bagaimana keduanya berjuang menghadapi gejolak hati dan mengatasi konflik diri.
Film yang sarat makna dan penuh nilai. Mengajarkan arti ikhlas dan kedewasaan.
Ahhh, pokoknya film ini wajib tonton. Bener-benar mengaduk-aduk emosi. Saya dibuat senang, sedih, ketawa, bahagia, tegang, cemas, gemas, senang lagi, cemas lagi. Begitu aja dibolak balik. Dibuat naik turun macam roller coaster. Dinaikkan begitu tinggi, lalu tiba-tiba dibanting ke bawah. Tak terduga.
Hebatnya, saya ga bisa menebak-nebak apa yang terjadi. Banyak kejutan yang mendadak muncul, membuat penasaran dan selalu membuat saya serasa dipaksa untuk mengikuti alur cerita sampai habis!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kemaren sempet ada rencana mau nonton bareng anak2. Ternyata lebih asik bareng emak2 ya..hi..hi..
BalasHapusDuuuhh aku ngajakin sapa ya??
BalasHapusNonton ini penonton heboh banget.. emang seru filmnya^^
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusDapat cerita temen yang berjuang banget (beberapa kali kehabisan tiket) biar bisa nonton film ini dan baca reviewnya kok makin penasaran.
BalasHapusWah, ini istri saya udah ngajak nonton film ini nih :-D Keknya habis baca review orang-orang
BalasHapusiya niii pingin nonton besok selasa...
BalasHapusJadi, endingnya gimana mak? Hehehe
BalasHapusbetul banget, Mak...emosi dan perasaan diaduk-aduk
BalasHapusbaru nonton filmnya awal minggu ini...hehe