"Bund, ini uang sisa jajan seribu aku tabung di bunda ya, nambahin yang kemaren 24ribu"
Diantara saudara-saudaranya, Ferdi lah yang paling rajin menabung dan selalu berusaha menyisihkan uang jajannya. Jika perlu ia tidak jajan sama sekali agar tabungannya bertambah. Tak heran, jumlah tabungan Ferdi cukup banyak.
Saya sampai membuatkan buku tabungan sederhana sekedar untuk mengingatkan jumlah tabungan anak-anak. Berapa uang yang ditabungkan hingga berapa jumlah totalnya, mereka sendiri yang menuliskan.
Yang seru, anak-anak akan berlomba-lomba banyak-banyakan tabungan. Dan biasanya Ferdi yang selalu unggul, hahaha.
Kalau saudara-saudaranya mudah tergoda untuk belanja jika mempunyai uang di tangan, berbeda dengan Ferdi. Walau di depan mata mereka jajan es krim, Ferdi tetap kekeuh untuk tidak membelanjakan uangnya. Justru saya yang kadang gregetan. Dikasih uang jajan kog ya ga dimanfaatin :).
Dulu waktu anak-anak masih kecil, saya selalu membelikan celengan untuk mereka. Tiap anak mempunyai celengan sendiri-sendiri.
Waktu itu mereka belum mendapat uang jajan khusus seperti saat ini. Saya biasanya memberikan uang koin sisa-sisa belanja. Tiap menerima kembalian recehan, anak-anak selalu kecipratan. Mereka dengan senang hati menerima dan langsung dicemplungkan ke celengan.
Tak hanya saya yang sering memberikan recehan, suami maupun eyangnya juga sering memberikan anak-anak uang recehan. Tak jarang anak-anak yang langsung menodong atau meminta uang koin untuk ditabung :). Mereka tampaknya senang dengan sensasi bunyi "cring-cring" saat uang koin dimasukkan.
Jika mereka menerima recehan dalam bentuk uang kertas, kami ajarkan untuk menyimpan di celengan yang berbeda. Ini untuk mencegah rusaknya uang kertas akibat berinteraksi dalam waktu yang lama dengan uang koin. Jadi, bisa saja tiap anak mempunyai minimal 2 celengan.
Setelah beberapa periode, celengan-celengan itu kami bongkar bersama, untuk mengetahui jumlah total yang sudah mereka kumpulkan setelah sekian waktu, punya siapa yang paling banyak, dan mau dibelikan apa uang yang mereka tabung tersebut.
Kadang uang itu tidak dibelanjakan, tapi ditabungkan lagi. Beli celengan baru, lalu mulai menabung lagi.
Selalu mulai dari yg kecil ya mbak, dari ketelatenan ibu.
BalasHapusbetul, apapun selalu mulai dari yang kecil yaa :)
Hapusselain punya rekening di Bank, saya juga masih punya celengan di rumah :D
BalasHapusSetuju mak, celengan utk uang kertas dan uang logam memang harus dipisah,
BalasHapusSemangat menabung ya nak kanak :)
ada bank yang bikin rekening khusus anak kan ya
BalasHapuslupa bank apa
terutama kalo habis lebaran..uang saku anak pasti membludak :) kaya mndadak deh..harus dibiasaain nabung ya
Memang tidaklah mudah menanamkan dan melatih anak untuk gemar menabung semenjak dini, dibutuhkan kesabaran dari orang tua dan terkadang teknik-teknik khusus untuk memikat si buah hati.
BalasHapusSalah satunya adalah menghadiahi si buah hati dengan celengan yang menarik.
Kami hadir membantu ayah bunda dengan celengan unik yang juga cocok untuk kado dan souvenir...mampir ya ayah bunda...
http://celenganunik.indonetwork.co.id/