Bekerja sesuai Passion

Bagi saya, mengajar adalah passion. Memang belum banyak yang tahu kalau selain sebagai blogger, saya juga mengajar :). Yaaa memang porsi mengajar saya tak terlalu banyak, jadi ga mau juga sok-sok-an dibilang pengajar.

Saya kadang rada khawatir juga kalau menyebutkan profesi sebenarnya. Apalagi kalau tahu siapa yang saya ajar dan jurusan yang diajarkan. Hahaha. Saya ga mau orang jadi overestimate. Kenyataan yang sudah beberapa kali terjadi akhirnya memang begitu :).

"Waahh, aku bisa konsultasi donk"
"Waahh, kalau ada apa-apa, aku bisa tanya-tanya yaa"

Yayaya. Ga masalah. Saya suka-suka aja. Sebagai pengajar, naluri saya sulit sekali dibohongi. Bagi saya, menjelaskan panjang lebar hingga membuat orang paham itu merupakan kepuasan! Dan kepuasan berhasil mengajarkan inilah yang menjadi daya tarik.

"Gimana May, enak ngajar?" tanya seorang teman kuliah suatu kali
"Enak kog, gue seneng"
"Kog gue ga pede yaa kalau menghadapi banyak orang gitu, mahasiswa pula. Gue lebih senang menghadapi anak-anak"
"Gue lebih senang mengajar mahasiswa, bisa diajak diskusi dan tukar pikiran. Justru mati gaya kalau menghadapi anak kecil"
"Gue mending ngadepin anak autis deh, bisa ajarin begini begitu, terapi ini atau itu"

Tiap orang memang beda passion. Tak bisa dipaksakan. Walaupun kuliah di fakultas yang sama, setelah lulus, kami mencari kerja sesuai passion masing-masing. Untungnya kebanyakan bekerja tak jauh dari bidang yang dulu kami pelajari bersama. Ada yang bDekerja di bagian perekrutan pegawai, HRD, biro Psikologi, terapis autis, Bimbingan Konseling, hingga dosen. Saya sendiri lebih suka mengajar.

Bagi saya, mengajar mahasiswa itu punya seni tersendiri. Mahasiswa, berhubung sudah dewasa dan umumnya lebih luas wawasannya, justru lebih mudah diajak berdiskusi. Saya memang lebih banyak menerapkan metode diskusi daripada ceramah. Tak jarang saya meminta mahasiswa melakukan presentasi dan kami berdiskusi seru dengan materi yang dipresentasikan.

Saya tidak anti kritik dan selalu berusaha membuka diri terhadap perubahan. Itu sebabnya saya suka sekali mengikuti berbagai acara blogger, untuk memperkaya wawasan. Berguna sekali saat menceritakan berbagai fenomena dan contoh kasus pada mahasiswa.

Mahasiswa juga saya beri kebebasan untuk berbagi info. Jika mereka bertanya tentang sesuatu yang kurang saya pahami, mereka boleh berbagi info. Atau jika saya belum mampu memberikan info, tak jarang saya meminta waktu untuk mencari referensi. Untuk itu saya selalu membawa flash disk kemana-mana. Sewaktu-waktu saya perlu mengkopi materi dari mahasiswa atau sumber lain.

Saya baru benar-benar merasa bahwa passion saya adalah mengajar justru saat mulai kuliah lagi dan bertemu beberapa teman yang berbeda-beda profesi. Dari cerita mereka, saya menemukan banyak wawasan baru. Membanding-bandingkan kondisinya dan mengembalikan ke diri sendiri, apa saya sanggup menghadapi berbagai resiko-resikonya?

Semakin lama mengajar, saya makin menyadari bahwa saya baru puas jika orang yang saya ajarkan paham. Mengajar adalah passion saya.

Melihat sorot mata haus ilmu, lalu berubah menjadi binar-binar kepuasan itu rasanya luar biasa. Pendar-pendar cahaya itu seakan jadi oase di Padang pasir hahaha.

5 komentar

  1. kalau sebagai guru atau dosen kan bedabeda ada yang asal sampaikan saja toh saya hanya bekerja dan dapat gaji ada yang ingin anak didiknya sampai mengerti baru dia puas :)

    BalasHapus
  2. Wah, ngajar juga, ya?
    Iya, kerja sesuai passion itu emang enak, ya, Mak.

    BalasHapus
  3. "Memang belum banyak yang tahu kalau selain sebagai blogger, saya juga mengajar"

    sama dong, saya juga baru tahu pas baca artikel ini
    kirain hanya blogger superaktif + ibu dari 3 f :)

    BalasHapus
  4. Eeeeh, Ibu Dosen. Jadi, kapan saya bisa konsultasi, Buk? :D

    BalasHapus
  5. setuju. Bekerja sesuai passion memang paling asik :)

    BalasHapus

Komentar anda merupakan apresiasi bagi tulisan saya. Terima kasih sudah berkunjung. Maaf jika komen saya moderasi untuk mencegah pemasangan link hidup dan spam.

Tertarik bekerja sama? Kirim email ke siswadi.maya@gmail.com