Maraknya Batu Akik

Dalam setahun terakhir, trend penjualan batu akik melonjak tajam. Dimana-mana dengan mudah ditemui penjual batu ini. Disudut-sudut pertokoan, kios-kios kecil, bahkan ada yang hanya menggelar 1 meja kecil di depan toko. Bermunculan pedagang dan ahli batu dadakan :).

Entah siapa yang memulai trend batu ini sehingga dimana-mana selalu jadi bahan perbicangan. Hampir semua orang mulai terjangkiti wabah yang satu ini, termasuk suami dan tetangga-tetangga.

Awalnya suami tidak suka batu akik. Padahal kami sempat bertetangga dengan seorang pengusaha batu yang sudah memulai usahanya bertahun-tahun silam, jauh sebelum munculnya trend batu ini.Tapi, semakin banyak orang yang heboh dan memperkenalkan batu ini ke suami. Ada saja yang memberikan secara cuma-cuma. Mulai bacan, bio solar, kecubung, dsb.

Beberapa koleksi batu suami (dok. Pribadi)
Hampir tiap hari suami cerita tentang batu A, batu B, dan entah batu apalagi, tak ingat persis *nyengir*. Kog ya ndilalah, ada aja yang ngasih koleksi batu-batunya. Entah bagaimana triknya ;).

Suami sering iseng searching harga batu akik yang baru diterimanya. Membandingkan antara batu yang satu dengan batu yang lain.

"Bund, batu yang ini harganya 1 jutaan lhoo"
"Gila bund, batu yang ini harganya sampai 4 jutaan!!"
"Wah bund, batu yang ini harganya sampai 50 juta"

Hadeeuuhhh...

Begitu mahalnya ya harga batu hingga dihargai sampai puluhan bahkan hingga ratusan juta?

Yang lucunya, hampir tiap malam, para bapak dalam 1 blok di perumahan kami, jadi sering berkumpul gara-gara batu ini. Saling bertukar cerita dan memamerkan batu unggulannya. Yang lebih ekstrim, ada yang sengaja membeli dan membuat mesin khusus penghalus batu.

Halaman depan rumah kami sampai dijadikan base camp dadakan. Dengan bermodal 1 mesin penghalus dan 1 mesin pemotong, mereka berkumpul saling bertukar info sambil menunggu giliran memotong dan menghaluskan batu sendiri!

Sekarang, hampir tiap malam para suami itu begadang. Beberapa ibu-ibu sudah mulai protes. Tapi para bapak yang sedang keranjingan batu ini rupanya tak bergeming. Mereka cuma menggeser waktu berkumpul menjadi malam sabtu dan minggu. Dan tetap begadang sampai pagi! Demi menghaluskan batu!

Hanya dalam waktu singkat batu akik berhasil merubah kebiasaan. Awalnya jarang berkumpul bersama. Sekarang secara tak sengaja menjadi makin akrab dan intens...hahahaha Mereka jadi punya bahan seru untuk diperbincangkan. Bahkan tak jarang jadi sering berburu batu akik bersama :).

14 komentar

  1. waah.. bisa makin mendekatkan para bapak2 donk yaa, hihihi. hikmahnya ya gitu ya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya say, dari awalnya jadi jarang ngumpul, sekarang mereka jadi punya bahan pembicaraan

      Hapus
  2. cowo2 di keluarga saya jg lg pd heboh sama batu akik :D

    BalasHapus
  3. Lagi ngtrend banget ini batu akik

    BalasHapus
  4. lagi trend bangat ya kayanya mbak, tapi aku gak ngerti batu

    BalasHapus
  5. memang lg ngetrend, tapi janagn2 nanti keseringan pergi mak

    BalasHapus
  6. gak pernah ada pembicaraan batu akik antara saya dan suami, Mbak. Dikalangan teman-temannya pun saya rasa juga begitu. Saya dan suami memang gak pernah pakai atau koleksi aksesoris. Paling jam tangan. Itupun untuk dipakai sehari-hari :)

    BalasHapus
  7. Wah batu akik memang sedang booming, tp juga nanti akan tnggelam sendiri lama kelamaan, kan org jd bosan mgkin..

    BalasHapus
  8. Wah....bener banget Mak....
    Penjual batu akik bermunculan dimana-mana
    Merambah Mall juga...
    Asal jangan lupa istri dan anak-anak aja para suami ya Mak...
    Hihihi

    BalasHapus
  9. Trendnya kayaknya sama aja dengan aglenoma, ikan koi.... price nya tidak sesuai dengan value of money jadi nantinya jatuh sendiri, naik harganya krn pencintraan hehe

    BalasHapus
  10. Kalau lagi trend ya trend..hehe..kalau sudah enggak nilainya anjlok..

    BalasHapus
  11. wkwkwkwkwkwk

    batu akik emang lagi tren
    padahal, saya ingat, waktu tahun 1990-an, yang make itu kalo ga kakek2 atau dukun (paranormal)
    tapi sekarang mah malah pada keren pake akik (termasuk saya)

    BalasHapus
  12. waaa, aku juga pengin nulis ini euy, hehe
    dimana-mana akik, dan banyak yang ikut gandrung

    BalasHapus

Komentar anda merupakan apresiasi bagi tulisan saya. Terima kasih sudah berkunjung. Maaf jika komen saya moderasi untuk mencegah pemasangan link hidup dan spam.

Tertarik bekerja sama? Kirim email ke siswadi.maya@gmail.com