Tip sederhana menghindari Penipuan dalam Transaksi Online

Maraknya bisnis online saat ini di satu sisi memudahkan dan menghemat waktu, tapi di sisi lain, juga mengandung potensi bahaya. Ada penjual yang penipu, tapi ada juga pembeli yang berusaha menipu. Nah, bagaimana kita bisa terhindar dari penipuan dan potensi bahaya di dunia online ini?

Kali ini saya ingin berbagi Tip sederhana menghindari Penipuan dalam Transaksi Online, untuk siapa saja yang mau mencoba berjualan online, maupun membeli secara online. Mudah-mudahan tips ini dapat berguna. Sekarang makin marak penipuan kan, jadi memang harus meningkatkan kewaspadaan, agar tidak gampang diperdaya.

Berikut Tip sederhana menghindari Penipuan dalam Transaksi Online :

Tips Sebagai Penjual Online (Online Seller)

1. Tidak percaya begitu saja terhadap pembeli yg mengatakan sudah melakukan transfer sebelum mengecek apakah sudah ada transaksi pembayaran dari yang bersangkutan. 


2. Bukti transfer sekalipun masih bisa direkayasa, jadi sebaiknya cek juga history transaksinya.

3. Gunakan internet banking untuk mengecek tanggal transfer, jumlah uang yang ditransfer, dan nama orang yang melakukan transfer. Konfirmasikan hal tersebut kepada pembeli. Jika proses pengecekan selesai dan hasilnya sesuai, baru kirimkan produk melalui jasa pengiriman terpercaya.

 

Tips Sebagai Pembeli Online

1. Pastikan pihak penjual memang sudah terpercaya, punya track record bagus.


2. Cek testimoni atau review penjual jika ada. Baca, adakah orang yang dikenal yang bisa ditanyakan tentang kebenaran testimoni tersebut. Minimal ada rekomendasi terpercaya tentang penjual.

3. Pastikan semua data yang dibutuhkan untuk menghubungi penjual, mudah didapatkan. Cek, apakah penjual mencantumkan no handphone yang mudah dihubungi? Usahakan tidak hanya punya 1 saluran komunikasi, tanyakan juga nomor Whatsapp jika ada, pin BlackBerry, Line, fb Messenger, email, dsb.

4. Jika ragu-ragu dan tidak yakin, lebih baik pilih penjual lain yang lebih bisa dipercaya. Jangan memaksakan membeli pada orang yang tidak diyakini.


5. Setelah transaksi dan transfer, pastikan proses pengiriman dengan tracking keberadaan barang melalui no resi pengiriman dari penjual.


 

Tips Sebagai Pembeli / Penjual Online Barang Bekas


1. Jika transaksi berhubungan dengan pertemuan, pembayaran dengan COD (cash on delivery), pastikan betul siapa yang akan dihadapi. Pastikan di mana pertemuannya? Seperti apa tempat pertemuannya? Cari tahu, kenali tempat pertemuan tersebut.

2. Usahakan pertemuan di tempat ramai dan sebisa mungkin bawalah teman atau pendamping untuk menemani dan menemui penjual atau pembeli tersebut, jangan sendiri.

3. Jangan pernah melakukan transfer lebih dahulu jika berhubungan dengan benda-benda bernilai tinggi seperti motor, mobil, laptop, handphone, dsb. Banyak penipuan menyangkut benda-benda ini. Ada yang memasang foto produk lain, atau mencomot foto lain dari internet. Pastikan cukup melakukan browsing di sana sini, terutama untuk mengecek track record si penjual atau pembeli

4. Pastikan kondisi produk dengan mencari tahu letak kekurangan dan kecacatannya. Penjual yang baik biasanya tidak akan menutupi kekurangan dari produk yang dijualnya, tanyakan semua hal yang meragukan.

5. Jika tidak kunjung yakin, sebaiknya tunda pembelian melalui online, beli saja produk baru di toko offline. Walaupun lebih mahal, tapi bisa jadi lebih tahan lama dan memerlukan perawatan yang sedikit. Uang yang perlu dikeluarkan dalam jangka panjang sebenarnya menjadi jauh lebih sedikit. Jadi, dalam jangka panjang sebenarnya jauh lebih hemat membeli produk baru *cmiiw



Demikian sharing saya, semoga bermanfaat yaaaa

Oh yaa, jika punya masukan atau tambahan untuk tips saya ini, monggo berikan komentar, terima kasiiih 

Maya Siswadi

13 komentar

  1. alhamdulillah mudah2an gak kena yang gini2 nih mba..

    BalasHapus
  2. Biasanya kalau aku tanya temen2 dulu mba apa sudah ada yang penrah belanja disitu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Naahh sama niihh, aku juga biasanya selidiki dulu sebelum memutuskan membeli

      Hapus
  3. bisnis online ini bener2 bisnis rasa percaya, ya. Sebagai penjual dan pembeli bener2 harus hati2. Dan, jgn sampe merusak kepercayaan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yuupp, dua2nya harus saling percaya, makanya kedekatan dg pemilik kadang menentukan juga :)

      Hapus
  4. Makasih sharingnya mbak. Aku baru mau coba bisnis online nih ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mumpung baru mulai, berusahalah jadi penjual yg jujur, Insya Allah langgeng

      Hapus
  5. Kadang kalau sudah pekerjaan sehari-hari jadi kurang kewaspadaan. Misalnya daripada nunggu2 transferan udah sekalian aja dikirim dulu. Saya kadang gitu, males nunda2 atau bolak balik. Pakai feeling aja. Alhamdulillah belum pernah nggak dibayar tp yg kyk undur2 banyak hahahaa...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waahh, kalau saya ga brain, saya selalu sabar menunggu sampai clear ybs memang trsf. Untung ada inet banking, jadi bisa cek siapa2 aja yg udah trsf, ga percaya gitu aja sama bukti trsf :)

      Hapus
  6. Saya pernah dengar teman yang jualan online dan di tipu pake bukti transfer palsu mbak...
    Harus hati-hati.....sekarang penipuan tuh bentuknya macem2....semakin kreatif aja orang-orang yang punya niat jahat....

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mb, sekarang memang harus hati-hati. Banyak orang pintar tapi moralnya ancur, jadinya kacau :(

      Hapus
  7. Waaah tipsnya boleh juga, aku juga tia ti banget kalau mau beli online...

    BalasHapus

Komentar anda merupakan apresiasi bagi tulisan saya. Terima kasih sudah berkunjung. Maaf jika komen saya moderasi untuk mencegah pemasangan link hidup dan spam.

Tertarik bekerja sama? Kirim email ke siswadi.maya@gmail.com