Dibuang?? Sayang akh!!

Punya barang-barang yang tak terpakai sayang banget ya kalau dibuang, selagi masih bisa dimanfaatkan, akan lebih baik diberikan kepada yang lebih membutuhkan, ya kan?

Nah kalau buku pelajaran cetak sekolah yang sudah tak terpakai karena tiap tahun berganti buku cetak baru, kira-kira diapakan ya?


Sekolah Faldi dan Ferdi sangat perduli dengan buku-buku tak terpakai ini.

"Bu, pak, nanti buku-buku ini bisa dipakai lagi untuk adiknya", begitu kata kepala sekolah waktu anak-anak baru masuk, 2 tahun lalu.

Hohoho, waktu itu kami senang banget mendengar pernyataan itu, tidak perlu keluar biaya lagi untuk buku cetak, sekaligus memanfaatkan buku yang ada sehingga tidak mubazir.

Sampai 2 tahun berikutnya kami masih belum merasakan hal ini, karena Faldi dan Ferdi sama-sama baru masuk di sekolah tersebut, sama-sama masih menikmati buku baru. Faldi kelas 3 dan Ferdi kelas 1. Faldi belum punya buku bekas pelajaran yang sesuai standar sekolah, karena sekolah sebelumnya adalah sekolah umum, sementara sekolah anak-anak yang sekarang adalah sekolah Islam terpadu, jadi ada beberapa pelajaran yang menggunakan buku berbeda.

Nah, baru di tahun ajaran baru kali inilah Ferdi untuk pertama kalinya akan mulai merasakan buku bekas kakaknya.

Waktu mau ambil buku baru Faldi
"sekalian buku Ferdi bu?"
"oooh, ga pak, Ferdi nanti pakai buku Faldi aja, boleh kan pak?"
"oh boleh bu, asal jangan ada coretan aja"

Deg!
Langsung syok, jangan-jangan buku Faldi penuh coretan. Begitu sampai rumah, aku langsung inspeksi semua buku-buku kelas 3 bekas Faldi. Hiyaaahhh, rata-rata begini.


Salah kami juga sejak awal tidak mengingatkan Faldi.

Merasa tak enak, takut gurunya tidak berkenan dan menegur Ferdi karena buku cetaknya penuh dengan coretan, aku pun malam-malam menghapus bekas tugas Faldi sebelumnya. Sayangnya masih tetap ada bekas coretan guru yang ditulis dengan bolpen.


Aku bilang pada suami yang bertugas mengantar anak-anak ke sekolah
"yah, tolong bilangin gurunya Ferdi, Ferdi pakai buku bekas kakaknya, jadi minta maaf kalau masih banyak coretan bolpen, mudah2an gak dipermasalahin, karena Ferdi kan orangnya sensitif, takut kalau ditegur gurunya nanti dia merasa kecil hati"

Ternyata

"oohh gapapa pak, disini sudah biasa begitu, bukan cuma Ferdi aja yang pakai buku bekas kakaknya, yang lain banyak kog yang pakai buku bekas"

"tapi kan ada banyak coretan bu, malah ada coretan nilai bekas kakaknya"

"gapapa pak, itu ga jadi masalah, paling-paling kalau ada jawaban yang ditulis pakai pensil dan bisa dihapus, tinggal dihapus, tapi kalau ada coretan nilai gapapa, banyak yang seperti itu"

Dan rupanya memang kami bukan satu-satunya orang tua yang memanfaatkan buku bekas kakak untuk sang adik. Hampir semua murid kakak beradik yang bersekolah disini melakukan hal serupa

"di kelas 5 bund, hampir semua teman Faldi pakainya buku bekas kakaknya"

"di kelas Ferdi juga bund, temen Ferdi banyak juga yang pakai buku bekas kakaknya"

"malah hampir semua murid kelas 1 sekarang, pakai buku bekas" sahut ayah

Tidak ada komentar

Komentar anda merupakan apresiasi bagi tulisan saya. Terima kasih sudah berkunjung. Maaf jika komen saya moderasi untuk mencegah pemasangan link hidup dan spam.

Tertarik bekerja sama? Kirim email ke siswadi.maya@gmail.com