Walaupun tak terlalu mahir pada awalnya, saya tetep cinta kain gendongan batik, selalu ada di dalam tas dan dibawa kemana-mana karena multifungsi. Sewaktu-waktu bisa digunakan untuk menggendong, sekali waktu bisa digunakan untuk selimut, sekali waktu bisa digunakan untuk karpet/alas tidur, dan sekali waktu juga bisa berfungsi jadi apron menyusui, sekali-kali juga bisa digunakan sebagai "seat belt" dadakan kalau membonceng anak yang masih kecil.
Saking cintanya kain gendongan batik, sewaktu anak-anak bayi, sampai mereka berumur 2-3 tahunan, kain gendongan ini tak pernah ketinggalan di dalam tas. Bukan lagi difungsikan untuk menggendong, tapi untuk kegunaan lain yang bisa tak terduga jika sedang bepergian. Misalnya untuk selimut ketika cuaca dingin, penutup kepala ketika panas, alas tidur atau karpet dadakan.
Bahkan di era tahun 2007, saat saya masih aktif sharing di milis-milis, hampir selalu "berkampanye" kain gendongan batik
"Kalo saya biasanya yg jadi andelan adalah kain gendongan batik saya yg super
lebar dan panjang...biasanya akan saya sampirkan ke bahu....dan menjadi aprondadakan buat saya.. aman deh...dan dimanapun bisa jadi nursery room...:))
Bisa juga pake pashmina...apron menyusui...dll..ibu2 smart di milis ini punya
banyak trik...
Saat menyusui pun tdk akan banyak org yg ngeh...dan kita tetep aman
menyusui...
Kalo ada yg tahu pun kan bisa jadi inspirasi buat yg liat...bhw menyusui tdk
harus berbuka2, tetep elegan, dan tampil anggun...so tdk perlu berbuka2 utk
memberikan ASI.. kan jadi sekaligus kampanye ASI buat yg takut memberikan ASI
karena tdk bisa bebas memberikan ASI kapanpun dimanapun... "
[sharing di milis SEHAT]
diikutkan dalam lomba Uni Dian [Aku dan Kain Gendongan]
Tidak ada komentar
Komentar anda merupakan apresiasi bagi tulisan saya. Terima kasih sudah berkunjung. Maaf jika komen saya moderasi untuk mencegah pemasangan link hidup dan spam.
Tertarik bekerja sama? Kirim email ke siswadi.maya@gmail.com