Tukang Cukur Keluarga

Ada 3 laki-laki ganteng *hoek* di rumah, sama artinya dengan menyiapkan anggaran rutin tiap bulan untuk keperluan bercukur atau merapikan rambut. Yaaa, itu kalau mau mereka selalu terlihat rapi jali, terawat dan tidak berantakan.

Dulu awal-awal menikah, suami suka bercukur di salon atau barbershop dekat rumah. Tetapi setelah punya anak pertama cowok, mulai kepikiran untuk beli mesin cukur sendiri. Waktu masih kerja di kapal pesiar, suami biasa cukur rambutnya sendiri, sengaja suami membeli mesin cukur karena harus rutin mencukur rambut untuk keperluan kerjanya sebagai entertainer yang menuntut penampilan rapi, sementara mencari tempat cukur di sekitar tempat sandar kapal, tidak mudah, kalau pun ada harganya selangit. Eh lha dhalah, teman-teman Indonesia ternyata banyak yang akhirnya minta cukur sama suami, dan dari situ jadi dapat duit tambahan, xixixi.

Nah, berbekal itulah, suami sedikit "memaksa" untuk membeli mesin cukur sendiri setelah Ferdi lahir. Ya sudahlah, kalau dihitung-hitung, bakal balik modal siih, secara menurut suami beli mesin cukur waktu itu di Indonesia sekitar 150rb untuk yang paling berkualitas.


Kalau bercukur standar di tukang cukur sekitar 5ribu x 3 = 15rb/bln *itu duluuu*, sekarang mungkin sekitar 10rb ya? Brarti musti nyiapin budget 30rb/bln untuk bercukur. Kalau 30rb x 10 bln = 300rb, brarti udah balik modal, malah untung kemana2 kan? *otak bisnis*

Sekarang mesin cukur itu sudah berumur lebih dr 8 th dan mulai "sakit2an", kadang suka ngadat dan musti diutak atik dulu supaya bisa berfungsi ketika akan digunakan, belum lagi tombol on off dan pengatur kecepatannya sudah lama tidak bisa lagi digunakan. Jadi kalau disambungkan ke stop kontak, mesin langsung hidup. Sudah waktunya beli yg baru?

Yaaa, kalau dihitung-hitung, si mesin ini sudah berjasa banyak banget siihh. Selain mencukur rambut 2F dan ayahnya, sering dipinjam saudara2 atau teman2 dekat suami, mesin ini juga jadi mesin cukur yang mencukur habis rambut Falda.

Waktu cukur rambut kedua kali, Falda umur 2,5 tahunan


Cukuran pertama oleh ayah dan mesin cukurnya

Gara-gara punya mesin ini juga aku jadi bisa mencukur, hahahaha.

Ya, aku yg bertugas jadi pencukur ayah 3F kalau dia sudah gerah dengan rambutnya. Awalnya sih ga bisa, tapi karena menurut suami, mencukur dengan menggunakan mesin cukur itu sangat-sangat gampang, sudah pasti akurat, karena ada ukurannya (1cm, 2cm, 1/2cm, dst), jadi malah lebih akurat daripada gunting.

Akhirnya aku berani mencoba, dengan kelinci percobaan suami sendiri, yippieee, sukses. Sooo, tiap bulan suami merelakan rambutnya untuk aku utak atik. Kebagian tugas tambahan jadi tukang cukur!!

Tidak ada komentar

Komentar anda merupakan apresiasi bagi tulisan saya. Terima kasih sudah berkunjung. Maaf jika komen saya moderasi untuk mencegah pemasangan link hidup dan spam.

Tertarik bekerja sama? Kirim email ke siswadi.maya@gmail.com