Banyaaaak banget pertanyaan yg mampir ke saya, baik
lewat PM, YM, email, sms, telp, dsb, cuma ATM aja yg belum *senyum*, menanyakan
kira-kira anaknya umur sekian-sekian udah bisa masuk sekolah belum ya *sekolah
yg dimaksud TK atau SD, gara-gara tulisan saya "Sudah siapkah anak sekolah", dan yg ini "Pikirkan
matang-matang usia anak ketika masuk PG/TK", tulisan
yg ini "Masuk
PG sebelum TK perlu ga ya".
Naahh, menjelang ajaran baru dan saat orang tua mulai
sibuk hunting sekolah untuk anak-anaknya, lagi-lagi saya tulis, daripada jawab
japri hanya untuk satu dua orang, mending saya bagi dimari kan? Mudah-mudahan
bermanfaat buat semua.
Sebelum memutuskan anak masuk sekolah formal (utamanya
TK/SD), yuk kita cek dulu
Apakah anak ingin sekolah karena sekedar ingin bertemu
banyak teman & bermain di sekolah?
ataukah
memang ingin sekolah dan sudah tahu konsekwensi bahwa sekolah itu artinya duduk diam, tidak mondar mandir di dalam kelas selama beberapa waktu agar tidak mengganggu teman-teman yg lain?
perhatikan juga apakah anak :
sanggupkah anak bangun pagi?
sudah bisa fokus dan duduk diam lebih dari 5-10 menit?
sudah sanggup mengkomunikasikan keinginannya kepada
orang lain selain orang tuanya?
sudah mengerti perintah dari orang selain ortu?
sanggupkah anak beradaptasi dg situasi baru tanpa
ortu, hanya dg guru/asistennya?
sanggupkah anak berada di lingkungan baru selama
beberapa jam?
sanggupkah anak menerima instruksi guru?
sanggupkah anak mengerti apa yg diinstruksikan oleh
guru?
sanggupkah anak melakukan apa yg diinstruksikan oleh
guru?
sanggupkah anak melakukan "tugas" dari guru
secara mandiri? seperti jika guru memberi instruksi untuk memberi warna,
menggunting, menempel, menulis, meronce, dsb? perhatikan kemampuan motorik
halusnya ini
sanggupkah anak maju ke depan kelas, bercerita,
bertanya pada guru, dsb?
sanggupkah anak melakukan beberapa hal secara mandiri,
seperti makan sendiri, pergi ke kamar mandi sendiri, menyimpan mainan atau
peralatan ke tempatnya, dsb?
sanggupkah anak menyimpan dan memasukkan peralatannya
sendiri ke dalam tas tanpa bantuan?
sanggupkah anak melakukan aktifitas-aktifitas fisik yg
menuntut kemampuan motorik kasar seperti berlari, menaiki tangga, menendang
/melempar bola, dsb?
sanggupkah anak menghadapi teman-temannya?
sanggupkah anak berkenalan?
sanggupkah anak mendekati teman dan mengajaknya main
bersama?
sanggupkah anak berbagi mainan bersama temannya?
sanggupkah anak bermain bersama teman-temannya secara
baik dan fair?
sanggupkah anak menghadapi persaingan?
sanggupkah anak menghadapi pertengkaran antar teman?
sanggupkah anak menghadapi teman yg kasar? agresif?
suka merebut mainan? suka mengejek teman? dsb
Kalau sebagian besar dari pertanyaan-pertanyaan itu
sudah bisa kita *sebagai orang tuanya yang bertugas mengobservasi* jawab bisa,
maka Insya Allah anak sudah siap sekolah. Tinggal tugas selanjutnya deh, cocok
ga sekolahnya, cukup ga budgetnya, jauh ga sekolahnya, sesuai ga kurikulumnya
dengan kebutuhan anak dan orang tua.
Mau pilih sekolah yang bagaimana? Sekolah negeri,
sekolah beragama, beragama internasional, nasional, nasional plus, bertaraf
internasional, internasional, dsb. Tinggal orang tua yang menentukan
berdasarkan hasil berbagai pertimbangan, termasuk anak.
Tidak ada komentar
Komentar anda merupakan apresiasi bagi tulisan saya. Terima kasih sudah berkunjung. Maaf jika komen saya moderasi untuk mencegah pemasangan link hidup dan spam.
Tertarik bekerja sama? Kirim email ke siswadi.maya@gmail.com