Beauty Class


Selama ini aku terbiasa memperhatikan teman-teman di grup kami, Boss Family, melakukan beauty demo, entah mereka mengundang beautycian luar atau dari management Oriflame. Sesekali aku juga datang ke kelas-kelas training yang diadakan gratis oleh Oriflame.

Tak puas hanya jadi penonton, aku pun penasaran untuk mencoba sendiri. Sudah cukup mampukah aku melakukannya sendiri? Ya, kalau untuk make up sendiri Insya Allah bisa. Tapi kalau untuk mendandani orang? Hm, pikir-pikir.

Pepatah kuno mengatakan "alah bisa karena biasa", seseorang menjadi bisa karena terbiasa melakukan, terbiasa melihat, terbiasa memperhatikan.

Sama seperti seorang anak yang terbiasa memperhatikan orang tuanya melakukan sesuatu, lalu dia mencoba-coba sendiri dan akhirnya menjadi bisa, dan akhirnya mahir melakukannya.

Sudah beberapa kali aku mencoba menjadi make up artist sendiri. Jika ada rekan-rekan di teamku yang membutuhkan bantuan untuk memberikan presentasi sekaligus beauty demo, akulah yang membantu mereka.

Ternyata luar biasa mengasyikkan. Pernah aku adakan beauty demo + home sharing di Bogor. Selain aku sendiri yang bertugas memberikan presentasi, aku juga yang mendemokan make up-nya. Huihihihi, panas dingin sih, tapi mengasyikkan.


Sekali waktu aku juga terpaksa turun tangan jadi make up artist ketika teamku membutuhkan bantuanku untuk beauty demo + home sharing di Jonggol. Sayangnya tiap momen seperti itu aku lupa membawa kamera, hihihi, padahal itu bisa jadi portfolio hasil kerjaku.

Nah, kejadian minggu kemarin lebih dahsyat lagi. Beauty Class. Menjalankan tugas ini tidak mudah, tapi Alhamdulillah berjalan lancar.

Awalnya deg-degan. Bisa gak ya? Semalaman mikir dan siapin mental. Aku termasuk orang yang tidak terlalu percaya diri, seringnya kalau berbicara di depan langsung nervous, berkeringat dingin, gemetaran, dan kadang bicara dengan suara bergetar. Hadooh



Sampai-sampai aku siapin sapu tangan handuk di sampingku, untuk persiapan lap keringat, jika sewaktu-waktu keringat dingin muncul, atau keringat dingin di tangan membanjir. Kan gak lucu kalau keringat mengucur di ruangan ber-AC dengan suhu 16 celsius. Dooohh. Dulu jaman sekolah, langganan deh buku-buku basah karena tanganku yang berkeringat. Nah, sekarang penyakit itu sesekali muncul ketika nervous-ku muncul.

Tapi semua rasa khawatir, deg-degan, dan nervous itu menjadi hilang, berganti dengan kepuasan ketika melihat hasil seperti ini.

Dari model yang aslinya seperti ini


Berhasil aku dandani seperti ini

PD yang tadinya cuma 50%, meningkat sedikit demi sedikit menjadi 70-80%. Wakakak.
Apalagi ketika melihat para peserta begitu semangat memperhatikan dan praktek seperti ini.


atau serius menyimak seperti ini


Sayang hasil fotonya kurang maksimal. Aslinya, model yang aku dandani itu jadi cantik sekali, sampai berkali-kali aku pandangi tak percaya. Beneran ya itu aku yang dandani? Hihihihi

Bagaimana? Cantik gak jadinya?

Inilah salah satu bentuk pengembangan pribadi yang aku dapatkan bersama grup BOSS Family.

Tidak ada komentar

Komentar anda merupakan apresiasi bagi tulisan saya. Terima kasih sudah berkunjung. Maaf jika komen saya moderasi untuk mencegah pemasangan link hidup dan spam.

Tertarik bekerja sama? Kirim email ke siswadi.maya@gmail.com