Lomba Blog Asus

Negativism, egosentris, apa sih yg dipelajari?

repost dr blog saya , maaf kalo dobel posting

Falda (2 th 1 bln), sudah mulai memasuki fase Negativism...Egosentris
Apapun, permintaan, pertanyaan, selalu dijawab dengan "GA' AU" ..
"Falda mandi yu''"
"Ga' au"
"Falda pipis dulu yu', biar ga ngompol"
"Ga' au"
"Kita mimi'nya di kamar aja sambil bobo'an ya"
"Ga' au"
Well....begitulah..
berubahlah anak manis cantikku itu jadi anak "super cantik" **sambil gregetan** ....

Banyak ga mau, banyak menolak, banyak mau-maunya sendiri, menguasai, mau menang sendiri, ga mau berbagi, dsb.

Apa sih sebenarnya yg sedang dihadapi anak seumur ini?

Pada masa toddlerhood ini, anak-anak sedang belajar menjadi pribadi, individu. Mereka belajar bahwa mereka punya keinginan, pemikiran, maupun kemampuan sendiri. Sebagai pribadi yang punya pendapat, yang pengen diperhitungkan keinginannya.

Ini tahapan penting masa kanak-kanak yang "memang harus" dilalui.
Jadi, sebagai orang tua kita wajib menghormati hal ini. Fasilitasi perkembangannya ini, hargai pendapatnya, ajarkan dan arahkan mereka mengambil keputusan yang tepat dan benar. Ajarkan mereka mana yg benar dan salah. arahkan mereka menjadi pribadi yang tangguh dan tahu apa yang mereka inginkan.

Gimana sih ngadepin anak2 yg sedang negatif ini?

Cara gampang nih:

1. Beri batasan
Anak-anak harus tahu aturan kita sebagai orang tua/orang dewasa, mana yang boleh, mana yg tidak boleh, mana yg masih boleh, mana yg boleh kadang2, mana yg tidak boleh sama sekali, pada situasi apa boleh dan tidak boleh. Mana yang bahaya sehingga tidak boleh sama sekali, dsb. Anak-anak itu senang kejelasan, samalah dg kita kan?
Misalnya mo pergi tapi ga mau pake baju ya tinggal bilang
"kita akan pergi cuma kalau adek mau pake baju, kalo ngga, kita ga akan pergi"
Dan kita harus komit dan konsisten untuk menerapkan aturan ini.
Sekali anak tahu bahwa aturan bisa diatur-atur sesuka dia, maka besok-besok anak akan belajar memanipulasinya

2. Berikan Pilihan
Sebagai individu baru yang sudah "sok" mau diperhitungkan, kita bisa lho menghargai mereka dengan memberikannya pilihan..
Misalnya
"Dek, mo makan yg mana? ikan, ayam, atau sop?"
"Ade' au cop" (adek mau sop)
"Dek, mau pake baju yg mana, yg ini ato yg ini?"
Percaya ngga, Falda tuh dah pinter milih loh, dia tahu milih baju bagus yg buat jalan

3. Hindari Pertanyaan yang berakhir dg jawaban ya atau tidak
Biasanya nih, anak-anak yang sedang di tahap negatif ini lebih senang dengan jawaban "tidak". Jadi, mendingan jangan dikasih pilihan ato kesempatan supaya dia menjawab "tidak".
Misalnya:
"dek, mandi yu'"...diganti jadi "Ayooo sekarang kita mandiiiiiiiiiii"

4. Berikan anak kesempatan untuk beradaptasi terhadap perubahan
Sebagai "individu", anak-anak seperti halnya kita, tentu ga suka dihadapkan pada perubahan mendadak. Kadang kita udah punya rencana-rencana sendiri kan? Jadi berikan anak kesempatan untuk beradaptasi pada suatu keadaan.
Misalnya anak lagi asyik main dan mau kita stop trus suruh makan, biasanya akan menolak. Jadi, lebih baik dikasih kesempatan main dulu sampai selesai, trus makan
Misalnya gini
"De' kalo mainnya dah selesai, kita makan yuk, bunda masak sop lho kesukaan adik"

5. Tetap Berikan Anak kesempatan untuk kenal kata No
Kasih kesempatan anak untuk boleh belajar bilang tidak untuk hal-hal tertentu
Misalnya
"Mobil rodanya dua ya?"

6. Sabar
Hehehe..ini jurus terakhir deh, emang dah ga ada lainnya. Bersabar menghadapi mereka. Terima mereka apa adanya. Pahami kebutuhannya. Jika mereka marah, frustasi, ato kecewa karena ga tahu bagaimana cara menyampaikan keinginannya, tanggapi itu dengan baik. Usahakan utk tdk marah balik ato berespon negatif. Semakin negatif respon kita, anak akan semakin bereaksi negatif.

Ok, have a nice parenting
Maya Siswadi - Bunda 3F

7 komentar

  1. Betul tuh mba. Biasanya kalau Alika saya ajak mandi malah dia yg bikin jadual. "Alika, abis main kita mandi yuu..." "Iya ma, nanti abis main trus mandi trus makan trus minum trus makan lagi trus nonton..." ;)

    BalasHapus
  2. anak saya sekarang persis pada masa fase ini... :)

    BalasHapus
  3. Wah anak pertamaku lg musim ngene iki mbak :3

    BalasHapus
  4. Thanks share nya
    Anak saya nih lg dlm fase ini

    BalasHapus
  5. makasih sharingnya, mbak. anak saya masih 1 tahun sih tapi ini sudah mulai ngerti barang punya siapa dan kadang nggak mau berbagi kalau sudah megang barang itu

    BalasHapus
  6. Hehehe benar banget, saya udah terbiasa ngasih pilihan yang sama pada anak pertama saya sejak dia pintar menolak hahaha.

    Mau mandinya sekarang apa 5 menit lagi?
    Kan sama2 mandi yaa hahaha

    BalasHapus
  7. Bener mbak menghadiri mereka dan kasih pilihan adalah salah satu cara yg bagus

    BalasHapus

Komentar anda merupakan apresiasi bagi tulisan saya. Terima kasih sudah berkunjung. Maaf jika komen saya moderasi untuk mencegah pemasangan link hidup dan spam.

Tertarik bekerja sama? Kirim email ke siswadi.maya@gmail.com