"Bun, kakak tuh ngorek-ngorek celengan"
begitulah Ferdi mengadukan kakaknya
Di lain waktu
"Bun, Ferdi tuh mukul-mukulin kakak"
Faldi datang mengadu sambil menangis ke bunda
Hm.....anak-anak ini...
Beginilah kalo anak-anak sudah mulai bisa bicara dan mahir ngomong
Tiada hari tanpa keributan mereka
tiada hari tanpa "aduan" mereka
"Bun, kakak mukul dada adek"
"Adek yg mulai duluan bun, adek tadi colek-colek kakak, mukul-mukul kakak"
Di sesi lain
"Bun, tuh liat kakak mainin air minum"
"Bun, adek tuh nuang-nuangin air ke makanan"
siggghhhh
Kalo sedang begitu apa sih yg dilakukan?
Hehehehe...
berhubung bundanya adalah si ratu cuek..
Jadi ya sudah..dicuekin saja...
mo perang dunia ketujuh ya sebodo teiuuiiinggg
Hanya jika terjadi hal-hal berbahaya baru bundanya turun tangan
Adakah yg perlu dibela ato perlukah membela salah satu?
Tidak, semua harus dilihat proporsinya
Kalo memang adik yg salah, tidak ada istilah adik dapat keringanan karena lebih kecil.
Tidak ada istilah kakak harus mengalah sama adik!
Kakak dan adik sama kedudukannya.
Jadi kalo memang adik yg salah, ya adik yang diomelin...lebih tepatnya diberitahu
Sementara kakak juga diberitahu untuk tidak bereaksi berlebihan menanggapi adiknya.
Kadang ada hal-hal tertentu dalam aduan mereka yang tidak aku tanggapi
hanya aku dengarkan sambil lalu dan kudiamkan saja
semakin ditanggapi, semakin sering pula mereka nanti mengadu yang tidak-tidak
karena dengan cara mengadu,
sedikit banyak salah satu diantara mereka sebenarnya sedang berebut perhatian
Tidak ada komentar
Komentar anda merupakan apresiasi bagi tulisan saya. Terima kasih sudah berkunjung. Maaf jika komen saya moderasi untuk mencegah pemasangan link hidup dan spam.
Tertarik bekerja sama? Kirim email ke siswadi.maya@gmail.com