"Kamu knapa? pucat banget, sampe kringat dingin gitu?"
"tahu nih"
"udah istirahat aja"
mengangguk pasrah..
"Mau aku buatin minuman anget?"
"boleh"..dalam hati pengen teriak mauuuu
"Mau makan apa"
"Gak tahu"
"Mo nasi goreng? aku beliin? mo telor ceplok? mo mie? aku buatin"
"roti aja deh"
"Ntar ya tunggu yg lewat" sambil mijit-mijit punggungku yg sedikit tegang
Di lain hari
"jadi mo pergi"
"iya"
"yakin mo pergi sendiri"
"iya, biar ga ribet"
"aku anterin aja deh, kasihan kamu "
"ga papa, biasa"
"aku anterin aja, kalo kenapa-napa di jalan, aku kepikiran terus"
dan schedulnya dibatalin supaya bisa nganterin aku...
Kami jarang saling menelpon atau sms, hanya jika memang perlu
Jika salah satu menelpon
"Pulang jam brapa"
"masih lama?"
Itu artinya "I miss you"
Pulang malem-malem, tahu-tahu minta makan
"makan yuk, laper nih"
"emangnya belum makan"
"belum"
dan ini bukan sekali dua kali
tiap kali dia selalu lebih senang membiarkan diri lapar daripada harus makan di luar rumah.
"aku selalu kepikiran, gak enak rasanya makan di luar sementara kalian gak ikut menikmati"
Kadang demi makan bersama, makanan di bawa pulang dan makan sama-sama di rumah.
Dulunya aku tidak suka ketergantungan macam ini.
Pulang larut malam, merengek manja minta ditemenin makan...menyebalkan..
Lama-lama aku dibuat terbiasa dan akhirnya ketergantungan dan gak bisa makan kalo si dia tidak menemani makan...
ihik...ihik...
Malam-malam sudah ngantuk gak karuan masih diminta ditemenin nonton tv...hiks..hiks
awalnya menyebalkan ....
Lama-lama aku jadi tahu rasanya tidak enak menonton sendiri tanpa adanya teman sehati
love you
Ciputat, January 21, 2008
after 8 year married
Tidak ada komentar
Komentar anda merupakan apresiasi bagi tulisan saya. Terima kasih sudah berkunjung. Maaf jika komen saya moderasi untuk mencegah pemasangan link hidup dan spam.
Tertarik bekerja sama? Kirim email ke siswadi.maya@gmail.com