Kemaren pagi aku memanggil ibu2 penjual donat keliling yg lewat depan rumah. Ibu itu masih muda (umurnya mungkin jauh di bawahku), membawa beberapa kotak kue besar berisi donat yg sudah kosong 2/3-nya. Perutnya buncit seperti sedang hamil, sementara di kiri badannya menggendong anak perempuan seumuran Falda.

Deg

Jantungku berdegub kencang dan hati teriris-iris melihat pemandangan itu.

Wajahnya biasa saja, tak menunjukkan tanda-tanda kesusahan di sana, aku hanya melihat aura penerimaan dan kepasrahan.

"Lagi hamil ya mbak"

"Iya"

Speechless

"berapa harganya"

"seribu"

sebenarnya hanya tinggal beberapa biji saja donatnya, ingin rasanya memborong semua supaya dia tdk perlu lagi kelilingan mencari pembeli lain dg perut buncit hamil dan menggendong anak. Tapi apa daya, saat itu aku cuma mengantongi uang 5000.

"Berapa bulan mbak?"

"6 bln"

Kubantu ia mengangkat box kuenya, supaya tdk perlu bersusah payah merunduk utk mengambil box itu di bawahnya.

"makasih ya mbak"

"Iya bu"

Aku tak tahu musti berkata atau berbuat apalagi. Kupandangi sosoknya sampai menghilang dari pandangan. **menghela nafas berat**

Ah, aku tak bisa membayangkan andai aku yg ada di posisinya, apakah aku sanggup?

Sedang hamil 6 bln, harus mencari uang, sementara ada anak balita (di bawah 2 th) yg harus ikut dan sesekali musti digendong, sementara ada beberapa box berisi donat yg hendak dijual sambil berkeliling komplek mencari pembeli.

Siggghhhh...

*******

Ketika engkau dalam kondisi ingin meraih sesuatu (cita-cita, target, tujuan, harapan, dsb), lihatlah di atas mu, lihatlah orang-orang yang sudah lebih dulu sukses. Jadikan mereka motivasi, untuk memacumu lebih tinggi dan meraih kesuksesan.

Ketika engkau dalam kondisi susah dan merasa teramat susah, coba lihatlah di bawah mu, mungkin ada begitu banyak orang yang lebih susah dari dirimu. Jadi, janganlah mengeluh, syukurilah apa yg kau punyai dan dapatkan sekarang!