Tak terlalu banyak yang kuingat masa-masa sekolahku dulu. Apalagi masa-masa PG, TK, dan SD. Lupa!
Masa kecilku dulu dihabiskan di kota Pekanbaru, Riau. PG (lupa namanya), TK, & SD kulalui disana. Yang kuingat nama TK waktu itu adalah TK Aisyiah (entah penulisannya benar ato tidak). Nama teman-teman dan guru-guru sama sekali tidak ada yang kuingat, hufh parah. Hanya sebagian kenangan yang kuingat betul, ketika TK aku pernah bercita-cita menjadi Pramugari. Itu sebabnya aku memilih memakai baju itu ketika pawai sekolah di hari Kartini.
Masa SD kuhabiskan di SD Seruni Pekanbaru. Hanya ada beberapa teman yang kuingat pernah jadi teman masa kecilku.
1. Teman sebangkuku bernama Evi Khaerani. Entah dimana dia sekarang, mungkin masih di Pekanbaru. Dulu kami sering saling mengunjungi ke rumah masing-masing.
2. Santos (lupa nama lengkapnya) yang kuingat namanya karena terdengar aneh seperti nama permen (menurutku),
3. Andi (lupa juga nama lengkapnya) yang dulu duduk di belakangku dan selalu menjahili aku dan aku selalu marah-marah tiap kali dijahili, badannya kecil pendek (dulunya) sementara aku waktu itu (kelas 5 SD), kebetulan sudah puber jadi termasuk yg paling tinggi di kelas.
4. Edwin (halah lupa nama lengkapnya), yang kuingat karena selalu bermain bersama teman perempuan dan bergaya kemayu.
Guru SD? Hm, gak ada yang inget, asli lupa semua. Ingatan masa SD ini hanya tinggal sepotong-sepotong di kepalaku. Mungkin karena aku berpindah-pindah jadi banyak memori yang terputus **pembenaran sendiri**
3 bulan menjelang kelulusan dan ujian akhir nasional SD (waktu itu namanya EBTANAS), papaku harus pindah ke Surabaya. Mama dan adik-adikku ikut juga, sementara aku tidak mungkin ikut karena khawatir masalah dengan ujian. Kebetulan ada saudara sepupu mamaku (aku memanggilnya Om Joko dan istrinya Tante Linda) yang baru pindah dari Semarang ke Pekanbaru. Jadilah aku dititipkan sementara di sana sampe lulus... hiks.
Lulus SD sebenarnya NEMku gak jelek banget (menurut guru sekolah), kalo waktu itu aku mendaftar masuk SMP di Pekanbaru, mungkin aku bisa masuk SMP negeri, berhubung standar NEM di Surabaya tinggi, aku tidak lolos masuk SMP negeri di Surabaya.
Masa SMP adalah masa yang paling indah menurutku. SMP Bhayangkari I Surabaya. Tidak pernah dipindahkan dan dipisahkan kelas, jadi 3 tahun selalu bersama, aku dan teman2 SMP begitu dekat. Sering kami jalan-jalan bareng ke mall, naik motor berombongan entah teman perempuan ato temen laki-laki. Bahkan sampe lulus dan kami di SMA yang berbeda-beda, kami masih sering bersama, janjian, ato ngumpul di rumahku, lalu kami jalan bareng entah pergi makan, jalan ke mall ato ke tempat wisata, bisa sampe 10-15 orang berombongan motor.
Selama di SMP aku belajar mati-matian karena dendam pengen bisa masuk SMA negeri. Alhamdulillah rangkingku tidak pernah bergeser dari I. Sampai ikut ekskul drumband pun aku dipilih jadi mayoret karena prestasiku itu, hihihi.
Loloslah aku ke SMAN 16 Surabaya, sekolah yang dekat sekali dengan rumahku. Saking dekatnya aku memilih naik sepeda ke sekolah, sepeda kecil lipat yang "aneh" menurut teman-teman SMAku.
Berhubung 3 tahun selalu berganti teman jadi aku tak banyak ingat teman dan guru SMA. Ada Suci, Fera, Iin, dan beberapa teman yang kuingat.
Guru yang paling legendaris dan selalu jadi bahan pembicaraan di tiap angkatan adalah Pak Herdik, guru Fisika yang galak, killer, tapi humoris ??? Ya, pak Herdik ini memang lucu, di dalam kelas beliau serius sekali, bahkan jika ulangan jarang ada yang bisa dapat nilai bagus, tapi begitu keluar kelas, Pak Herdik lah yang paling dicari oleh teman-teman karena beliau adalah "teman" yang baik, gaul, dan berjiwa muda. Yang selalu kuingat dari beliau adalah badannya kecil pendek, dan selalu memakai sepatu boot berhak tinggi. Jika di kelas kadang-kadang menyampaikan materi dengan santai dan humoris, tapi juga galaknya minta ampun, wajahnya serius dan tanpa senyum. Tapi jangan tanya begitu keluar pintu dan bertemu beliau di luar kelas, wajahnya selalu sumringah dan menyapa siapa pun dg senyum dan canda.
Sepanjang SMA, jam istirahatku lebih banyak kuhabiskan di koperasi sekolah, dan ini membuatku jadi agak kuper, tak bisa banyak bermain bersama teman SMA. Begitu bel istirahat akan berbunyi aku buru-buru kabur ke kopsis, jadi petugas jaga dan bendahara disana. Begitu bel istirahat usai, aku baru balik ke kelas. Bayangkan selama 3 tahun seperti itu, bagaimana aku bisa bergaul dengan baik, hahahah.
Teman-teman sekolah dulu mengenalku karena nama yang menurut mereka sulit dilavalkan. Maya Mai Farnomisa. Bahkan guru-guruku sejak jaman SD sampai kuliah selalu saja ada yang salah menyebutkan dengan baik.
Banyak yang bingung, apa sih arti namaku? Aku sendiri tak tahu persis artinya. Yang pasti Mai di tengah namaku itu karena aku lahir di bulan Mei.
Farnomisa nama belakang yang sulit dilavalkan itu sebenarnya adalah nama gabungan. Far penggalan nama papaku, N awalan nama ibu dari papaku (nenek), O awalan nama ayah dari mamaku (yangkung), Mi penggalam nama ibuku, S awalan dari nama ibu dari mamaku (yangti), dan A adalah awalan nama ayah dari papaku (kakek/babak).
Beberapa minggu lalu baru saja aku bertemu dengan teman dan kakak kelasku di SMA, acara halal bi halal. Sayangnya aku datang terlambat, karena datang ke resepsi nikah dulu, jadi gak banyak ngikutin acara. dateng-dateng udah siang dan tinggal acara santai.
Dan baru saja aku "bertemu" lagi dengan "teman" satu almamater, adik kelasku di SMA, yang secara gak sengaja aku temukan lewat Facebook (yang sebenarnya tidak ingin aku masuki lagi karena udah kelewat banyak ikut jejaring sosial semacam ini), yaitu Kirana. Ngobrol-ngobrol via chat dengan Kirana ternyata dunia ini kecil hahahaha. Kirana satu SMP dg adikku walau dia tak terlalu ingat, trus mantan pacar adikku itu ternyata tetangga Kirana yang juga adik kelasku di SMA. Ck...ck..ck..
Kenangan-kenangan masa sekolah ini sebenarnya aku tulis sekaligus membayar utang janji pada beberapa temen MP, cuma digabung jadi satu. Aku janji crita tentang arti nama, trus janji ceritain masa SMP-SMA karena pernah posting foto kenangan. So, moga-moga lunas ya utangnya.
Tidak ada komentar
Komentar anda merupakan apresiasi bagi tulisan saya. Terima kasih sudah berkunjung. Maaf jika komen saya moderasi untuk mencegah pemasangan link hidup dan spam.
Tertarik bekerja sama? Kirim email ke siswadi.maya@gmail.com